web analytics
Sekelumit Mitos Lampor Dalam Kepercayaan Masyarakat Jogja - DUNIA KERIS

Dunia Keris Selamat tiba kerabat perkerisan. Jogja memang istimewa, & saya rasa kita seluruh putusan bulat akan hal ini. Pertanyaannya kemudian, percayakah panjenengan beserta cerita tentang Kanjeng Ratu Kidul, atau Nyi Roro Kidul, atau Ratu Pantai Selatan?

Bisa jadi sebagian berasal kerabat perkerisan mungkin akan menjawab nir. Namun jawaban akan berbeda bagi sebagian warga Jogja tinggal pada sepanjang pesisir pantai selatan. Mereka ini percaya tentang kebenaran cerita Kanjeng Ratu Kidul, termasuk pada dalamnya tentang mitos kerajaan laut selatan & prajurit-prajuritnya yang tidak kasat mata itu.

Baik, kita kesampingkan apakah kerabat perkerisan percaya atau nir. Satu hal yang niscaya & seperti wilayah-wilayah lainnya, Jogja pun nir lepas berasal banyak sekali mitos yang menyungkupinya. Mitos yang akan kita bincang ini nir jauh berasal keberadaan Nyi Roro Kidul & wadyabalanya.

Seperti pada judul tulisan ini, sebagian berasal kita mungkin sudah familiar tentang mitos lampor ini. Makhluk halus memiliki wujud yang bermacam-macam ketika menampakkan eksistensinya kepada manusia. Mitos lampor ditengah agama warga Jogja ada yang berkata sepasukan pengiring Nyi Roro Kidul yang hendak berkunjung ke Merapi atau ke keraton Jogja yang awal kemunculannya konon dibarengi beserta suara tetabuhan.

Berkait beserta mitos lampor ini, memang nir milik Jogja seutuhnya. Ada beberapa wilayah yang mempunyai mitos yang sama. Namun secara awam, lampor dalam banyak sekali agama warga pengertiannya adalah kegaduhan. Hal ini senada beserta cerita seorang kolega saya yang tinggal pada Kulon Progo yang pernah mencicipi fenomena lampor ini. Dan kebetulan juga kediamannya nir jauh berasal tepian Kali Progo yang terkenal itu.

Awal kemuculannya memang benar, ada kegaduhan seperti bunyi kentongan yang bersahut-sahutan yang sepertinya suara tersebut berasal Kali Progo. Anehnya, ketika dicari asal suara itu justru semakin nir jelas. Semakin menghilang, tetapi kebalikannya akan semakin jelas manakala nir dicari asal suara keberadaannya. Fenomena semacam ini dalam khasanah ilmu gaib ada satu agama apabila suara semakin menjauh adalah kebalikan berasal kenyataan. Artinya semakin jauh artinya semakin dekat.

Percaya nir percaya, masih dalam penuturan kolega saya tersebut. Karena dalam kenyataannya kadang pulo yang berada ditengah kali Progo tidak sporadis ada tapak jejak yang misterius. Jejak-jeka misterius kaki manusia yang terbilang nir sedikit, atau dalam arti jejak tersebut seperti serombongan manusia yang melintas pulo tersebut. Akhir kata, setidaknya galat satu mitos tentang lampor ini sebagai warna tersendiri berasal Istimewanya Jogjakarta. Nuwun.

Leave a Reply