web analytics
Rasionalisasi Perbedaan Alam Nyata & Alam Gaib - DUNIA KERIS

Dunia Keris Selamat datang kerabat perkerisan. Ketika seseorang entah sengaja atau tidak sengaja pernah terjebak dalam alam mistik, terdapat satu hal yang paling sebagai misteri, yakni perbedaan waktu antara alam nyata kita & alam mereka. Iya, perbedaan waktu yang cukup besar memang kerap dirasakan oleh mereka yang pernah mengalami fenomena terjebak di alam mistik. Sepertinya akan sebagai sulit menyebutkan secara logis akan fenomena ini.

Baik, sebelum kita bincang lebih jauh alangkah baiknya kita selaraskan pola pikir kita dulu. Karena ketika kita membincang suatu yang tidak tampak dalam pandangan mata tentu akan mengakibatkan banyak beda pendapat, sangat subyektif. Saya rasa kita semua setuju bila di global ini secara umum terdiri atas dualisme. Sederhananya, terdapat siang, terdapat malam. Ada laki-laki, terdapat wanita. Ada baik, terdapat jahat. Benar & salah. Nyata & tidak nyata. Ada yang bisa dilihat secara kasat mata, terdapat yang wajib dilihat menggunakan mata hati.

Dunia yang kita tinggali saat ini merupakan global yang berbentuk menggunakan segala fenomena kehidupannya. Alam fisik. Di sisi lain terdapat lagi global yang tidak nyata pun menggunakan segala pernik kehidupannya. Alam metafisik atau yang lebih umum sering kita menyebutnya alam mistik. Karena global yang kita berdiam merupakan sesuatu yang nyata, memaksa kita buat percaya. Sebaliknya global lain yang tidak tampak oleh kita, menggunakan logika membuat sebagian dari kita kita mempercayai keberadaannya.

Sedikit mengembangkan pengalaman pribadi, ketika itu meski saya merasa hanya terjebak selama beberapa saat, namun saat pulang ke alam nyata, orang yang terjebak (fenomenanya bida karena tidak sengaja atau sengaja) di alam mistik akan disebutkan hilang hingga beberapa hari. Saya rasa, hal ini karena adanya perbedaan standart satuan waktu antara alam nyata menggunakan alam mistik yang saya singgung di atas. Yang mana hal itu memungkinkan sosok mahluk di alam mistik memiliki umur yang jauh lebih panjang bila dibandingkan menggunakan umur insan.

Mahluk dari bangsa jin dalam banyak penuturan yang sesuai rujukan-rujukan dari aneka macam literasi juga tuturan disebutkan memiliki umur bisa mencapai ratusan bahkan ribuan tahun. Jumlah itu diperoleh bila kita menghitungnya menggunakan baku waktu di global. Tapi kalau memakai baku waktu di alamnya, umur mereka juga tidak akan sepanjang yang kita bayangkan. Karena mereka juga punya batasan usia misalnya insan. Itulah makanya manakala terdapat orang yang terjebak di alam mistik, dia bisa tidak ditemukan hingga berhari-hari, meski di sana mungkin hanya beberapa menit saja.

Nah, dari taraf perbedaan waktu yang sedemikian ekstrim ini jua, yang kerap membuat orang-orang yang terjebak di alam mistik, akan pulang dalam kondisi misalnya orang linglung. Selain karena kondisi fisik yang benar-benar drop, karena tidak makan selama beberapa hari, perubahan kondisi hasil perbedaan standard waktu itu diyakini bisa berpengaruh pada memori otaknya. Sehingga kemudian dia akan sebagai misalnya orang galau.

Tak hanya itu, terdapat hal yang lain yang juga bisa membuat seseorang sebagai linglung usai terjebak di alam mistik, merupakan karena adanya pemandangan – pemandangan aneh yang dilihatnya di alam itu. Yang tentunya membuatnya sangat takut & terkejut. Sehingga kemudian secara psikis berpengaruh pada kondisi kejiwaannya.

Harus kita akui, pada masa kini, kita lebih dipaksa buat memakai logika. Lebih fokus belajar ilmu-ilmu pengetahuan yang bekerjasama menggunakan keduniawian. Lebih memakai olah otak. Bahkan menertawakan hal yang berbau mistik. Padahal misalnya kita sepakati dia atas, bahwa global ini dipenuhi dualisme. Jila terdapat logika, mestinya yang tidak logika juga wajib terdapat.

Jadi, selain belajar ilmu keduniawian yang lebih banyak memakai logika menggunakan otak. Sekiranya perlu jua buat belajar wacana kerohanian yang lebih bekerjasama hal mistik -atau dianggap mistis- dimana hati lebih banyak berperan. Dengan percaya pada yang terlihat. Namun tidak percaya pada yang tidak terlihat. Sesungguhnya kita sudah mengingkari Kebenaran.

Apakah karena tidak terlihat lalu kita tidak percaya? Udara yang sebagai sumber kehidupan kita, tidak tampak secara kasat mata. Apa kita percaya bila udara itu tidak terdapat? Mungkin kita bisa beralasan karena bisa dirasakan. Sementara hal-hal mistik yang tidak terlihat. Seperti kehidupan setelah mati, surga-neraka, hantu, ilahi, malaikat dll. Selain tidak tampak, pun tidak bisa dirasakan. Logikanya buat apa dipercaya?

Nah, inilah masalahnya. Karena logikanya belum hingga & tidak bisa/sulit dicapai menggunakan logika. Itulah sebabnya perlu belajar ilmu kebatinan buat mencapainya. Permasalahannya lagi, maukah kita belajar sesuatu hal yang tidak kita percaya?

Tetapi, kalau logika kita cerdas, tentu akan timbul pertanyaan: Kalau terdapat yang bisa saya percaya karena terdapat logikanya. Tentu terdapat juga yang wajib saya percaya karena tidak mencapai logika saya. Sesungguhnya, hal-hal yang mistik kalau dipelajari akan sebagai suatu hal yang masuk logika. Sederhana sekali. Nuwun.

Leave a Reply