web analytics
Rasionalisasi Berpikir Dari Ungkapan Ojo Ngoyo - DUNIA KERIS

Dunia Keris Assalamu alaikum kerabat perkerisan. Saya yakin kepada judul kepada atas sudah banyak dikenal meskipun kerabat perkerisan bukan orang Jawa, arti yang paling sederhana yaitu jangan berusaha terlalu bertenaga. Kalau ada orang yang bekerja terlalu bertenaga, nir mengenal waktu, maka orang akan memberi nasihatojo ngoyo.Orang yang mendapat pesan tersirat kepada umumnya berpikir: Pekerjaan ini kan wajib saya selesaikan, bagaimana mana mungkin wajib nir ngoyo?. Nah, dalam kesempatan dini hari ini saya akan mengajak kerabat perkerisan untuk mempelajari pesan tersirat kepada atas dalam rasionalisasi berpikir kepada perpektif kekinian.

Kataora ngoyo(nir ngoyo) dalam mencapai sesuatu nir berarti nir bekerja keras atau bekerja memakai seenaknya, dari saja. Kalau kita kaji sedikit lebih mendalam makna dariora ngoyojauh lebih dalam dari kepada itu.

Manusia ditakdirkan hidup kepada bumi denganmengemban misidari Sang Pencipta. Tentu Sang Pencipta menginginkan semua manusia sukses dalam menjalankan misinya. Untuk itu manusia diperlengkapi memakai kekuatan kepada dirinya. Kekuatan ini terdiri darikekuatan pikiran,kekuatan spiritual spiritual (nurani) dan kekuatan naluriah. Kalau ketiga kekuatan ini bersinergi maka akan muncul ke permukaan dalam bentuk kreativitas, kejujuran, ikut merasakan, kesetiaan, afeksi, keperdulian dan sebagainya. Selain itu orang pula lebih kreatif, lebih antusias, lebih kredibel secara mental.

Kalau ketiganya nir bersinergimaka yang dominan artinya pikiran dan selanjutnya pikiran akan berafiliasi memakai naluri (naluri itu hanya ada satu, yaitu naluri bertahan hidup). Nurani nir berperan. Faktor yang mengakibatkan nir terjadinya sinergi antara ketiga kekuatan tersebut adalahrasa takutyang kemudian mengakibatkan ketegangan pikiran dan jiwa yang secara generik disebutstress.

Rasa takut bersumber dari pengalaman masa lalu, mungkin sejak dari masa kanak-kanak atau sebab pengalaman yang sangat bertenaga berpengaruh (traumatis). Trauma dapat bersumber dari kesedihan, kekecewaan, kebencian, menderita sakit dalam jangka lama dan bentuk tekanan lain.

Faktor stressmenyebabkan terhalangnya tampilan kekuatan sinergis ke permukan, diantaranya bentukkreativitas, kejujuran, ikut merasakan, kesetiaan, afeksi dan keperdulian. Tanpa sinergi, makayang tampil ke permukaan adalahproduk naluri yang dikendalikan sang pikiran, yaitu:kerakusan.Untuk kita ketahui bersama naluri sendiri nir mencipakan kerakusan. Hewan hidup hanya sesuai naluri tetapi nir rakus. Tetapi naluri + pikiran kepada manusia yang menciptakan kerakusan.

Kerakusan artinya impian untukmendapatkan lebih banyak dan memiliki lebih banyak.Karena selalu ingin mendapatkan lebih banyak dan memiliki lebih banyak, maka orang akan selalumerasa wajib bersaing, wajib menyingkirkan pesaing, merebut peluang, takut kehabisan waktu dan sebagainya. Akibatnya terjadilah kebencian, kedengkian, dendam dan sebagainya. Hasil akhirnya adalahstress.

Semua orang mengetahui bahwa stress adalah penyebab timbulnya aneka macam penyakit: darah tinggi, diabetes, kanker dan gangguan fungsi organ-organ tubuh seperti jantung, liver, paru, usus, daya tahan tubuh dan sebagainya. Agar nir sakit maka orang wajib menjaga jangan sampai stress. Nasihatnya adalahojo ngoyoartinya silahkan berkerja keras tetapi jangan sampai stress. Lha bagaimana caranya?

Caranya artinya mengembalikan ketiga kekuatan asli yang diberikan sang Sang Pencipta, yaitu pikiran, nurani dan naluri dalam keadaan sinergis atau selaras. Untuk mencapi sinergi kita bekerja mundur, yakni denganmenerapkan tampilan(dari kekuatan sinergi)yang muncul ke permukaan secara sadar.Caranya artinya memakai mengubahniat.

Kita ubah niat kita bekerja: nir untukmendapatkanlebih banyak dan memiliki lebih banyak, tetapi untukmemberikepada orang lain. Mengapa kita wajib memberi artinya sebab kitaperdulidan karenarasa afeksi.

Kalau kita menerapkan niat tersebut secara konsisten, maka sedikit demi sedikit stress kita akan hilang, penyakit kita akan hilang dan kita akan merasa bahagia. Kita merasa hidup ini lebih bermakna.

Bukan itu saja. Kita pula akan lebih kreatif, lebih bersemangat, lebih ramah danmudah berkomunikasi memakai orang lain. Akibatnya semua sebagai lebih gampang seakan-akan datang sendiri secara kebetulan. Mengapa begitu? Jawaban secara spiritualadalah sebab Sang Pencipta melihat kita sekarang hidup bukan untuk diri kita sendiri tetapi untuk menjalankan misi-Nya sehingga kita difasilitasi.

Jawaban secara rasional artinya bahwa memakai nir stress maka kekuatan atau tenaga dalam diri kita, yaitu kreativitas dan antusisme, mencul ke permukaan. Akibatnya kita memakai gampang mendapatkan pemikirian-pemikiran yang kemudian kita bagi memakai orang lain. Karena nir stress maka kita tampil memakai lebih percaya diri sehingga kita nir sombong, nir kasar, nir egois, nir memaksa dan lebih jujur. Jadi orang lebih percaya kepada kita untuk dijadikan partner atau sekedar sebagai teman.

Saat saya buka kamus Ojo ngoyodalam bahasa Inggris artinya effotless. Sekarang kataeffortlessini makin populer kepada masyarakat memakai istilahmengalir saja.Ya, ojo ngoyo, mengalir saja. Sekian dulu ojo kepada pikir ngoyo. Wassalam.

Maturnuwun

Leave a Reply