Prabu Sugriwa adalah Raja Goa Kiskenda, anak Resi Gotama seorang pertapa di Padepokan Grastina. Adik Raden Subali dan Dewi Anjani, ibunya bernama Dewi Windradi. Pada suatu hari Batara Narada datang di Sonyapringga untuk menemui Subali. la bermaksud meminta bantuan Subali untuk mengatasi serangan Prabu Mahesasura, Raja Goa Kiskenda di Kayangan Suralaya. Mahesa menyerang Kayangan karena lamarannya meminang Dewi Tara ditolak oleh para dewata. Sementara para prajurit Goa Kiskenda menyerang Kayangan, Subali mengajak Sugriwa menyerang Mahesasura yang sedang berada di Goa Kiskenda.
Subali meminta Sugriwa untuk berjaga di luar goa, serta memperhatikan darah yang mengalir dari dalam goa. Bila darah putih yang mengalir tewaslah Subali, dan jika yang mengalir darah merah, berarti Mahesasura yang tewas. Dalam peperangan di dalam gua, Mahesasura dibantu oleh patihnya, yaitu Lembusura dan Jatasura. Ketiganya mati terbunuh. Sugriwa melihat yang mengalir dari dalam gua adalah darah merah bercampur putih. la mengira Subali dan Mahesa-sura tewas bersama-sama. Sugriwa segera menutup mulut gua dengan batu besar, sesuai dengan pesan Subali, serta segera pergi ke Suralaya memberitahukan kepada Batara Narada bahwa Subali telah tewas bersama musuhnya. Maka Dewi Tara diserahkan kepada Sugriwa sebagai istrinya.
baca juga:
9 Keris Pusaka Sakti Yang Melegenda di Indonesia
Bursa Keris Tosan Aji
Artikel Pengetahuan Tentang Ilmu Keris
Subali masih hidup, darah merah bercampur putih yang mengalir dari dalam gua ternyata darah Mahesasura dan Jaiasura yang pecah kepalanya, dibinasakan oleh Subali. Subali berhasil keluar dengan selamat dari dalam gua setelah dapat menghancurkan batu besar yang menutupi pintu gua. Subali berusaha mengejar Sugriwa yang telah membawa Dewi Tara. Setelah bertemu, terjadilah pertikaian yang seru antara kakak dan adik. Karena Subali lebih sakti, Sugriwa kalah dalam peperangan, Sugriwa dengan terpaksa menyerahkan Dewi Tara kepada Subali. Sebenarnya Sugriwa sangat mencintai Dewi Tara. Oleh karena itu, ia selalu berusaha untuk membunuh Subali. Di kala Sugriwa sedang merindukan Dewi Tara, Batara Narada memberitahukan bahwa yang dapat membunuh Subali hanya-Iah Prabu Rama. Prabu Rama menyanggupi permintaan Sugriwa untuk membunuh Subali, karena kecuali Subali bersahabat dengan Dasamuka, oleh Rama, Sugriwa dianggap tidak bersalah. Dalam persoalan Dewi Tara, Sugriwa tidak bersalah karena memenuhi pesan Subali, menghaturkan yang sesungguhnya kepada Batara Narada, bukan is meminta Dewi Tara, tetapi dihadiahi oleh Dewa. Setelah Subali mati dibunuh Rama, Dewi Tara kembali menjadi istri Sugriwa. Akhirnya, Sugriwa menjadi raja di Goa Kiskenda, bergelar Prabu Sugriwa. Patihnya bernama Anila, dan yang menjadi senapati perangnya ialah Raden Hanoman.