web analytics
Mengenal Cetik Racun Mistis Paling Mematikan Dari Bali - DUNIA KERIS

Dunia Keris Selamat tiba kerabat perkerisan. Assalamualaikum Wr Wb.

Tulisan kali ini ialah kelanjutan pada goresan pena yang berjudul Kupas Tuntas Ilmu Cetik & Leak Bali. Karena keterbatasan ruang & akan membosankan apabila goresan pena yang panjang-panjang pada goresan pena sebelumnya saya hanya membahas mengenai pengertian & hal-hal yang generik saja dari Ilmu Cetik. Nah, pada kesempatan kali ini saya akan membahasnya lebih jauh & semoga memenuhi hasrat kerabat perkerisan yang setia berkunjung pada sini.

Tentu kerabat perkerisan masih ingat bukan, beberapa waktu yang lalu media kita poly diwarnai pemberitaan mengenai racun sianida Jessika. Racun sebenarnya ialah teknik teror yang paling purba. Awalnya digunakan manusia pada hewan buat mendapatkan makanan, lalu kemudian berkembang & digunakan menjadi galat satu senjata pamungkas.

Jadi ini bukan soal kecanggihan. Ini soal wahana saja. Nah tinggal kemudian dicermati jenis racun, wahana yang digunakan & kerumitan modus operandinya. Ini baru mampu diukur canggih atau tidaknya. Seperti halnya Ilmu Cetik dari Bali ini mampu dikatakan canggih apabila ditilik dari cara pengirimannya.

Pengertian cetik pada dasarnya ialah racun, menariknya racun jenis ini tergolong canggih & mematikan. Bagimana nir, bagi yang mengusai ilmu ini, tanpa menyentuh obyek benda yang menjadi media racun, si korban akan tersakiti misalnya keinginan si pelaku. Cetik dalam khasanah budaya Bali termasuk ilmu pengiwan.

Ilmu Pangiwa mampu dibagi menjadi 5 bagian yang adalah cabangnya, yaitu:

Pengasren
Pangeger
Pangasih – asih
Penangkep
Pangleakan (aji wegig)

Pengasren
Pengasren ialah cabang ilmu pangiwa yang mampu menciptakan pemakainya menjadi lebih elok / tampan. Dengan ilmu ini, si pemakai mampu menciptakan si korban tergila-gila bahkan lupa bersama segala-galannya termasuk keluarga.

Pangeger
Sungguh sangat ambigu bagi orang yang mengetahui nama ilmu pangeger. Sebab dalam Lontar Usada Manak, nama ilmu pangeger ialah ilmu buat memperlancar / meningkatkan kecepatan proses kelahiran. Di samping pangeger tersebut, ada juga ilmu yang dikenal menjadi bersama panyeseh, dimana fungsi kedua ilmu ini ialah sama.

Pangasih-asih
Pengasih-asih ialah cabang ilmu pangiwa yang bertujuan menciptakan orang jatuh cinta kepada orang yang mengamalkan ilmu pangiwa. Hal ini biasanya memakai wahana berupa guna-guna. warga Bali mengenal beberapa jenis guna, yaitu Guna Lilit, Guna Jaran Nguyang, Guna Tuntung Tangis, I Cekcek Putih, & lain sebagainya.

Pangleakan (aji wegig)
Pangleakan ialah cabang ilmu pangiwa yang sudah memerlukan pengorbanan. Dalam mencari korban biasanya bersama cara mencari-cari kesalahan orang lain, buat dijadikan calon korbannya.
Ilmu pangleakan pada Bali yang paling poly dibicarakan ialah mampu berubah wujud menjadi hewan, tunggangan, rangda, celuluk, bahkan hingga menjadi sampian mas (sampian ialah homogen karya tangan yang biasanya terbuat dari janur yang dipakai buat keperluan upacara / hari raya). Konon ucapnya kalo mampu berubah menjadi sampian mas, itu artinya ilmunya sudah paling tinggi.

Sedangkan ilmu pangleakan buat membunuh atau menyakiti mangsanya, biasanya memakai :

Bebai
Orang yang terkena bebai biasanya tingkah lakunya misalnya orang gila. Tetapi tergantung juga jenis bebai yang masuk ke dalam tubuhnya. Lain jenis bebai, maka lain juga sakitnya. Ada yang misalnya orang gila, makan nir mampu berhenti, nir mampu makan, kondisi tubuh menurun, si korban lari kesana kemari, & lain sebagainya. Pendek istilah, orang yang terkena bebai misalnya orang gila.

Bebai dalam mitologinya berbentuk hewan yang sangat mini & masukan ke tubuh manusia melalui pori-pori kulit. Setelah berada dalam tubuh manusia, bebai akan memasuki pembuluh darah samapi beredar kemudian menyumbat pembuluh darah.

Cetik
Yang kita tahu adalah homogen racun yang akan kita bahas lebih lanjut pada goresan pena ini.

Rerajahan
Rerajahan ialah suatu simbol yang digambarkan & dikombinasikan bersama aksara modre yang mempunyai maksud & tujuan tertentu, tergantung dari sang pembuatnya. Jadi nir seluruh rerajahan tersebut bermaksud nir baik atau buat tujuan jahat. Dalam ilmu pangleakan pun mampu memakai rerajahan, bahkan diperjual belikan .

Sesawangan
Sesawangan ini mirip bersama voodoo. Dengan sesawangan ini bahkan hanya bersama membayangkan calon korban saja mampu membuatnya sakit. Apalagi si penganut ilmu pangleakan tersebut memiliki foto, nama, & hari kelahiran si korban. Sesawangan ini sering juga dikenal menjadi bersama acep-acepan atau umik-umikan. Hal inilah yang menimbulkan ilmu pangleakan mampu menyakiti melalui jeda jauh.

Baik kita lanjutkan pada pokok utama bahasan kita kali ini mengenai cetik, secara paling sederhana penjelasan cetik ialah menjadi berikut :

Segala sesuatu yang kalau dimakan mampu meracuni tubuh manusia.
Racun yang masuk ke dalam tubuh melalui mulut bersama perantara makanan & minuman, disertai mantra-mantra.
Suatu ramuan yang dihidupkan bersama kekuatan gaib, cara masuk mampu melalui makanan , minuman, jeda jauh & menghidupkannya bersama bantuan sesajen.
Racun yang mampu masuk ke tubuh bersama cara dimakan, diminum, dihirup atau dipasang.

Adapun cetik sendiri terbagi dua jenis, yaitu :

Cetik Sekala
Cetik Niskala

Cetik Sekala ialah cara meracun bersama wahana tertentu yang dilakukan secara nyata, atau manual. Biasanya cetik yang dipakai bersama cara misalnya ini ialah diantaranya Cetik Gringsing, Cetik, Cetik Gadang Galeng, & Cetik Kerikan Gangsa.

Cetik Niskala ialah rapikan cara atau metode peracunan bersama cara gaib atau nir tampak nyata. Cetik jenis ini hanya orang yang menguasai ilmu pengiwan yang pinunjul saja mampu melakukannya. Konon, dari cerita yang saya dapatkan dari kolega yang kebetulan pelaku kebatinan Bali. Maka pelaku yang sudah menguasai ilmu pengiwan tersebut hanya bersama memandangi makanan & minuman sajamaka korbannya akan menjadi sakit misalnya yang dikehendaki. Jadi boleh dibilang cetik ini tanpa memerlukan wahana, sebab nir kelihatan.

Dari cerita yang saya mampu dari kolega mengenai bahan-bahannya, ada beberapa bahan cetik yang berasal dari serpihan tembaga, tumbuh-tanaman, bahkan hewan yang kemudian diramu secara spesifik. Khusus disini dalam artian hanya orang yang menguasi ilmu pengiwan yang mampu meramunya. Dalam proses peramuan pun nir hanya dilakukan pada hari-hari spesifik yang diyakini akan mempengaruhi keampuahan cetik tersebut.

Dalam lontar kepengiwan contohnya, cetik ini disebutkan nir bekerja sendiri. Tanpa kekuatan magis, ia hanya berfungsi menjadi racun biasa saja. Artinya, cetik hanya akan bekerja apabila tercampur pada obyek yang ditentukan. Lebih lanjut dijelaskan, ada beberapa aksara (rajah) yang digunakan menambah kekuatan dari kemagisan cetik. Biasanya bagi yang menciptakan ditambah jnananya, mereka sering melakukan puasa buat mengasah sejauh mana cetik ini akan berfungsi.

Cara-cara yang sering dipakai buat menghidupkan cetik, beberapa diantaranya ialah bersama ngerajah atau menuliskan secara pribadi aksara-aksara tertentu, atau pun juga bersama cara pribadi bersama merapal mantera-mantera spesifik. Dan misalnya halnya ilmu-ilmu gaib manapun, buat menambah keampuhan selalu dibarengi bersama laku prihatin tertentu.

Adapun cetik yang paling berbahaya & paling ditakuti ialah Cetik Gringsing, Croncong Colo, sebab sifatnya mematikan dalam hitungan jam tanpa memperhatikan siapa orangnya. Misalnya cetik Croncong Polo yang menyasar ke otak, Cetik Gringsing menyasar organ hati & jantung & cetik Cadang Galeng akan pribadi menciptakan kelenger. Dalam lontar usada pun dijelaskan, meski 3 jenis cetik tersebut terbilang sangat berbahaya akan namun ada obatnya sepanjang cepat diketahui. Jika terlambat, maka proses penyembuhannya akan nisbi lebih lama.

Beruntungnya, nir seluruh orang mampu kena cetik. Dalam agama warga Bali orang yang mampu terkena cetik seluruh tergantung dari karma orang yang bersangkutan. Karena setiap manusia mempunyai pelindung masing-masing. Kalau karmanya indah sehebat apapun orang tersebut mencelakai nir akan mampu.

Cara seorang pelaku yang hendak menyerang korban secara tak pribadi umumnya nir menunjukkan pelakunya, sebab pelakunya mampu mengendalikan kekuatan cetiknya dari jauh. Namun demikian, ada dua hal yang mampu diperhatikan dari cara nir pribadi ini.

Pertama, umumnya cara tak pribadi dilaksanakan pada hari tertentu, yakni Budha Kliwon.

Kedua, Kondisi calon korban dalam keadaan yang nir terproteksi, antara lain disebabkan pikiran sedang rancu. Salah satu hal krusial buat menghidar dari serangan cetik jenis ini ialah selalu waspada & hati-hati bersama nir mengabaikan intuisi & bila ada bebeundelan hendaknya pada bawa menjadi pendamping. Bebeundelan yang dimaksud disini serupa barang atau benda yang sudah pada manterai atau sudah pada pasupati. Bebundelan dimaksud pada sini mampu dari taring harimau, gigi badak, batu permata tertentu yang tentu saja sudah pada rituali misalnya yang saya maksud pada atas.

Disamping itu sangat dianjurkan buat selalu menaikkan keyakinan pada Sang Pencipta supaya selalu dilindungi. Disamping memahami bagaimana cara orang memasukkan cetik ke dalam tubuh calon korbannya, juga perlu diketahui apakah cetik itu memiliki imbas seketika atau relatif lama.

Cetik berefek seketika, maksudnya kalau seseorang memakan sesuatu yang mengandung cetik, maka segera akan terlihat gejala-gejalanya tergantung dari bahan-bahan cetik itu sendiri. Ada juga cetik berefek relatif lama, bersama inkubasi 3-6 bulan. Dalam hal ini, seandainya cetik itu tergoda sekarang, maka orang akan merasakan sakitnya secara sedikit demi sedikit bersama zenit sekitar 3-6 bulan yang akan tiba. Nuwun.

Leave a Reply