web analytics
Menangkap Pesan dari Catatan Lengkap Alam Semesta (KITAB AKASA) - DUNIA KERIS

Dunia Keris Sugeng rawuh kadang kinasih perkerisan. Pada kesempatan siang yg terik ini sekaligus menjawab email dari salah seorang kerabat perkerisan yg bertanya ihwal kitab atau Catatan Akasha yg tentunya maupun dalam perspektif saya secara pribadi. Meski ihwal Catatan Akasha ini bukanlah suatu pengertian yg baru. Namun tidak timbul salahnya jikalau sebelum melanjutkan tulisan ini saya deskripsikan ihwal apa itu Catatan Akasha. Pengertian paling awam ihwal Catatan Akasha adalah catatan yg berisi seluruh pengetahuan ihwal jagat raya bareng segala isinya. Akasha mampu diibaratkan sebuah perpustakaan terlengkap yg pada dalamnya masih timbul pengetahuan apa saja sejak awal terbentuknya alam semesta hingga tiba dikala kehancurannya (kiamat). Apa sesungguhnya Catatan Akasha? Namun buat sebelumnya harap dimaklumi karena keterbatasan pengetahuan saya secara pribadi buat menyajikannya dalam bentuk tulisan. Monggo

Akasha berasal dari bahasa Sansekerta yg berarti langit, ruang, udara atau ether. Istilah ini biasanya dipakai kaum filosof-teologis (teosofi) Samkhya pada India buat menggambarkan secara gamblang adanya sebuah pengetahuan lengkap yg masih timbul pada suatu kawasan pada jagat raya. Pengetahuan itu meliputi seluruh gerak gerik jagat raya, makhluk hidup (insan, hewan, flora), & lain-lain.

Catatan Akasha ini tidak hanya berisi sejarah masa kemudian, akan tetapi maupun bencana yg timbul sekarang ini & apa yg akan terjadi pada masa depan. Itulah sebabnya Catatan Akasha dalam arti yg lebih mudah buat kita pahami diartikan serupa perpustakaan jagat raya terlengkap. Untuk mengakses Catatan Akasha tidaklah mudah pun tidak sembarang orang yg mampu mengaksesnya. Bahkan contohnya, yg mengetahuinya pun belum tentu mampu membaca catatan tadi. Karena isi catatan berupa rangkaian kode-kode spesifik atau teka-teki yg harus mampu dipecahkan sebelum mengetahui makna sesungguhnya.

Catatan Akasha ini mirip yg sudah saya singgung pada narasi pembuka diatas dihasilkan dari segala sesuatu yg terjadi pada alam semesta. Hal ini berdasarkanatas sebuah keyakinan bahwa materi & tenaga yg mengisi jagat raya memiliki semacam perangkat rekaman yg mampu menyimpan seluruh catatan sejarah jagat raya bareng isinya. Catatan Akasha maupun sering disamakan pula dengan istilah Kesadaran Kosmik, Kesadaran Kolektif, Alam Bawah Sadar Kolektif, & Lauh Mahfudz. Catatan Akasha mengacu kepada sistem pengarsipan universal yg mencatat setiap pikiran, tutur & tindakan melalui medium perekaman akasha (langit, ruang atau ether).

Catatan ini ditulis dalam rangkaian kode-kode spesifik & penuh rahasia yg sulit dipahami, kecuali sang orang-orang tertentu. Setiap bentuk kehidupan dengan sendirinya tercatat dalam catatan tadi. Hal ini menegaskan bahwa buat mendapatkan akses ke Catatan Akasha, setiap individu mampu melakukannya melalui banyak sekali teknik, latihan & disiplin rohani tertentu. Tentu saja tidak mudah dilakukan. Bahkan seandainya mampu mengakses catatan tadi, kemungkinan hanya sebagian kecil. Kita ambil model, para peramal atau cenayang, cenderung hanya memiliki pengetahuan sedikit ihwal masa depan. Adakalanya cenayang itu mengetahui masa depan orang lain, akan tetapi terbatas dalam rentang waktu yg pendek.

Seperti maupun Catatan Akasha sering pula disamakan dengan Memori Alam. Sebuah memori yg mampu dibaca, meliputi esensi dari seluruh kehidupan atau bencana. Memori ini meliputi bencana dari awal adanya jagat raya hingga akhir jagat raya. Di dalamnya maupun terangkum seluruh entitas yg timbul, termasuk alam kegaiban, ruh & pemikiran.

Dalam perspektif saya pribadi ihwal Catatan Akasha ini yg bertelekan pada pengertian diatas, bahwa setiap jiwa atau entitas mencatat setiap dikala keberadaannya pada jagat raya dalam sebuah kitab & bahwa jikalau masih timbul satu keselarasan diri dengan baik, maka siapapun mampu mengakses kitab tadi. Bahkan diriwayatkan timbul seorang pewaskita mampu mengungkapkan banyak sekali topik apa saja yg terentang sepanjang lebih dari 2000 tahun. Seolah-olah mereka atau beliau ini hidup selama masa ribuan tahun. Dan bahkan timbul yg cukup tahu nama depan saja mampu tahu leluhur kita. Waallahu aalam!

Dari literature yg timbul hingga hari ini, Catatan Akasha ini sudah dipakai sang insan sepanjang sejarah, meskipun tidak timbul bukti pribadi ke catatan ini yg pernah disebutkan. Istilah Akasha itu sendiri mirip dengan konsep perpustakaan Atsiri yg berkembang pada gerakan Teosofi abad ke 19. Seperti hal apapun pada global ini, setiap koordinator punya pemikirannya sendiri. Tak terkecuali silang pendapat seputar adanya Catatan Akasha yg lengkap & paripurna pada jagat raya. Sebagian timbul yg percaya catatan tadi memang sungguh timbul & mampu diakses. Sebagian lainnya menduga tidak timbul. Kembali seluruh berpulang pada kita.

Adapun pendapat bahwa Catatan Akasha itu sungguh timbul antara lain ditunjukkan sang bukti adanya individu-individu yg memang mengetahuinya & kemudian dipakai buat kepentingan tertentu. Ambil model, Piramida pada Mesir memiliki ruang spesifik yg dikenal sebagai Hall of Records (Ruang Catatan). Ruangan ini berisi catatan penting para penasehat Firaun. Selanjutnya catatan ini dipakai Firaun dalam melanggengkan kerajaannya. Ruang Catatan dalam Piramida itu diyakini kawasan para penasehat raja yg memiliki kemampuan membaca Catatan Akasha.

Pada konteks yg lebih sempit, adanya Catatan Akasha diyakini mampu diakases pejalan spiritual, khususnya yg berkaitan dengan dirinya sendiri dengan laku-laku tertentu. Meski halaman-halaman yg timbul dalam catatan tadi tidak secara berurutan. Tetapi apa yg ingin dilihatnya sedapat mungkin bermanfaat. Proses inkarnasi adalah satu dari cara buat melihat Catatan Akasha pribadi seseorang.

Persoalannya adalah, mampukah kita membaca Catatan Akasha diri kita sendiri? Inilah yg tidak mudah dilakukan. Padahal timbul manfaat jikalau kita mengetahui kehidupan kita pada masa depan. Misalkan, jikalau kita melihat kehidupan pada masa depan kurang baik, maka diri kita mampu membarui pola hidup kita sejak dikala sekarang ini. Tujuannya, supaya Catatan Akasha pada masa depan mampu berubah sinkron dengan asa kita. Sepintas hal ini tampak mustahil. Tetapi pengertian diatas sebenarnya tersirat adanya sebuah jagat parallel atau alam semesta yg berisi banyak sekali macam cara lain. Termasuk cara lain masa depan diri kita. Dengan tutur lain, kita mampu mengakses Catatan Akasha melalui banyak sekali macam cara. Diantaranya adalah, pencucian batin, menjalankan prosesi kepercayaan secara betul, menghidupkan lathaif diri, & lain-lain.

Dipenghujung akhir dari ulasan singkat ini, mirip pada deskripsi diatas Catatan Akasha memiliki kemiripan dengan apa yg dikenal dalam ajaran Islam sebagai Lauh Mahfudz, yaitu kitab kawasan Allah swt menuliskan seluruh skenario/catatan bencana pada alam semesta. Dalam Islam dijelaskan, Allah swt sudah mencatat segala bencana-bencana pada dalam Lauh Mahfudz dari permulaan zaman hingga akhir zaman. Baik berupa kisah nabi, pengetahuan, ihwal penciptaan alam semesta & lain-lain. Semua itu timbul dalam Lauh Mahfudz.

Meskipun demikian, seluruh yg sudah tercatat dalam Lauh mahfudz tadi, khususnya yg menyangkut masa depan mampu dihapus atau dirubah sang Allah swt. Inilah yg barangkali dimaksud dengan takdir. Semua takdir mampu berubah atas kehendak Allah swt. Adapun yg mampu merubah takdir yg tertulis dalam Lauh Mahfudz adalah doa & usaha. Akhir tutur sekian dulu, semoga tulisan sederhana ini timbul kegunaannya.

Maturnuwun

Leave a Reply