web analytics
Membedah Mitos Tuah Magis Batu Mustika - DUNIA KERIS

Dunia Keris Selamat datang kerabat perkerisan. Sebagai orang yang masih kental beserta budaya ketimuran, tentu kita sangat familiar beserta benda-benda yang sifatnya bertuah dan magis atau dalam masyarakat Jawa lazim disebut sipat kandel. Adapun sipat kandel tadi bermacam-macam bentuknya, dapat berbentuk keris, batu mustika, ajimat, dan lain sebagainya. Namun, dalam kesempatan kali ini aku hanya akan mengulasnya sebagian saja, yakni wacana tuah Batu Mustika.

Di masyarakat kita secara awam timbul pandangan yang menjelaskan bahwa benda-benda yang bertuah artinya benda yang dapat mendatangkan kekebalan bagi pemiliknya. Benda yang bertuah magis artinya artinya benda yang dapat melindungi diri dari segala macam agresi gaib. Benda bertuah magis artinya benda yang sanggup menerima amanah sebagai sarana perlindungan diri dikala masuk ke wilayah-wilayah menyeramkan, dan lain sebagainya. Setidaknya narasi dalam atas artinya anggapan yang paling lebih banyak didominasi diantara anggapa-anggapan yang lainnya berkaitan wacana suatu benda bertuah magis.

Baik, sebelumnya aku akan definisikan wacana pengertian awam terkait erat beserta dunia makhluk halus (alam gaib), tuah, dab kekuatan gaib dalam perspektif supramistik.

Dunia mahluk halus (alam gaib), tuah dan kekuatan gaib tidak sinkron pengertiannya. Tuah diartikan sebagai unjuk kerjanya. Sedangkan kekuatan gaib artinya kekuatan / kesaktiannya yang dalam hal ini artinya power yang dapat dipakai buat bertahan atau menyerang makhluk gaib itu sendiri. Antara tuah dan kekuatan gaib tidak selalu sejalan dan tidak berbanding lurus, seluruh tergantung karakter dan kondisi isi (khodam) masing-masing.

Saya ambilkan permisalan sederhana dalam hal ini, timbul benda mustika yang kekuatannya hanya 1 md, akan akan tetapi tuahnya digdaya buat kekebalan, sedangkan mustika lain yang kekuatannya 60 md tidak dapat buat kekebalan. Secara awam benda-benda gaib, mustika dan jimat artinya benda-benda yang mempunyai tuah dan tuahnya itu dapat dirasakan secara fisik atau secara psikologis sang insan.

Secara awam dan aku khususkan dalam batu mustika, kualitas dan keampuhan sebuah mustika dievaluasi dari tuah atau pengaruhnya bagi insan pemakainya, bukan dievaluasi dari kekuatan isi gaib (khodam) dalam dalamnya.

Setidaknya timbul 2 jenis sebuah mustika menurut berasal-usul kegaibannya sbb :
Mustika yang kegaibannya berasal dari tenaga alami benda gaibnya.
Mustika yang kegaibannya berasal dari keberadaan sesosok mahluk halus yang berdiam dalam dalamnya.

Sebuah batu mustika yang kegaibannya berasal dari tenaga alami tuah magisnya cukup lebih simpel dalam penggunaannya dan tidak memerlukan sesaji. Dalam pemeliharaannya hanya perlu dijaga jangan sampai timbul perbuatan yang dapat mengurangi atau menghalangi pancaran energinya. Misalnya jangan diperkecil atau diperhalus, terlebih dibungkus beserta plastik. Batu mustika yang masuk dalam kategori benda gaib yang berasal dari tenaga alami tuah gaibnya bersifat jangka panjang dan tidak cepat hilang, mirip fosil kayu kelor, kayu setigi dan sada lanang.

Sedangkan batu mustika yang kegaibannya berasal dari keberadaan sesosok mahluk halus yang berdiam dalam dalamnya (benda-benda gaib berkhodam) acapkali timbul tata aturan dalam penggunaannya dan memerlukan bantuan gratissesaji langsung supaya kegaibannya tetap bekerja.
Batu Mustika bertuah magis yang kegaibannya berasal dari keberadaan sesosok mahluk halus yang berdiam dalam dalamnya pun masih dibedakan menurut sifat-sifat kegaibannya:

Kegaibannya lebih banyak didominasi bersifat fisik atau kanuragan.
Kegaibannya lebih banyak didominasi berupa pancaran tenaga atau aura gaib.
Kegaibannya dimanfaatkan buat keperluan khusus.

Batu mustika bertuah magis yang kegaibannya lebih banyak didominasi bersifat fisik atau kanuragan contohnya yang paling awam dan kita kenal artinya mustika mirah delima dan mustika wesi kuning, batu-batu mustika tadi kegaibannya dapat dirasakan secara fisik insan, terutama yang tuahnya buat kekuatan fisik, misal berupa kesaktian kekebalan, dan buat pengobatan.

Sedangkan batu mustika bertuah magis yang kegaibannya lebih banyak didominasi berupa pancaran tenaga atau aura gaib contohnya artinya mustika kendit, wesi angkus, dan wesi kuning yang buat kewibawaan. Batu-batu mustika bertuah magis jenis ini kegaibannya hanya dapat dirasakan secara psikologis dan beserta rasa, terutama yang tuahnya buat pengasihan, penglarisan, kewibawaan, dsb.

Selanjutnya, batu mustika bertuah magis yang kegaibannya dimanfaatkan buat keperluan khusus, misalnya artinya mustika bambu pethuk atau benda-benda lain yang dipergunakan buat membuat pagaran gaib, pembersihan gaib, penarikan benda gaib lainnya, dan lain sebagainya. Pun dalam penggunaan batu mustika bertuah magis dan benda-benda ini memerlukan pengetahuan keilmuan khusus buat dapat memanfaatkannya.

Masing-masing jenis batu mustika bertuah magis yang kegaibannya berasal dari adanya sosok gaib dalam dalamnya, selain yang telah bekerja secara alami, akan tetapi timbul pula yang keampuhan kegaibannya tergantung dalam kecocokkannya beserta si pemilik. Artinya dalam hal ini artinya kemampuan si pemilik dalam mengsugesti benda gaibnya dan pemenuhan sesajinya.

Masing-masing benda gaib, baik mustika, batu akik ataupun pusaka dan benda-benda jimat isian atau asma'an, mempunyai karakteristik kegaiban sendiri-sendiri dan antar jenis yang tidak sinkron satu beserta lainnya tidak dapat diperbandingkan sebab karakteristik kegaibannya tidak sinkron.

Pun halnya dalam masing-masing jenis batu mustika, walaupun rata, belum tentu kualitas dan kekuatan kegaibannya sama. Masing-masing timbul kelasnya sendiri-sendiri, seluruh tergantung dalam kekuatan gaib dan perwatakan masing-masing khodam gaib dalam dalamnya. Karenanya walaupun mustikanya rata dan tuahnya pula rata, belum tentu kekuatan tuahnya sama, tergantung kondisi masing-masing sosok khodam dalam dalamnya.

Tapi secara awam dapat aku jelaskan dalam sini, hampir seluruh batu mustika dan benda-benda gaib mempunyai isi yang umumnya dibamakan khodam atau makluk gaib. apalah defeinisi kerabat perkerisan dalam perihal isi ini menyebutnya yang bersemayam dalam dalamnya. Sehingga batu mustika tadi dapat menunjukkan suatu kegaiban langsung. Nuwun.

Referensi :
Gambar paparan dari jpnn

Leave a Reply