web analytics
Masjid Perut Bumi Eksotime Berbalut Kesakralan - DUNIA KERIS

Dunia Keris Boleh jadi masjid yang satu ini adalah masjid langka serta terunik yang pernah ada hingga kini. Bagaimana nir, jikalau biasanya tempat ibadah umat Islam ini dibangun semegah mungkin dalam permukaan. Tapi itu nir berlaku bagi Masjid yang berada dalam dalam komplek Ponpes Syekh Maulana Mahgrobi yang ada dalam Dusun Wire, Kel. Gedongombo, Kec. Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur ini. Dengan memanfaatkan lorong goa alias perut bumi senyatanya tercipta sebuah keunikan tersendiri. Hal ini terbukti menjadi daya tarik dari tersendiri hingga banyak pezirah dari banyak sekali kota dalam pulau Jawa ini mengunjunginya.

Masjid yang dalam beri nama Masjid Aschabul Kahfi Perut Bumi Al-Maghrobi dalam goa ini memiliki pesona yang eksotis. Terdapat segala macam stalagtit serta stalagmit yang sudah mengering serta menjadi batuan kapur. Tak lagi meneteskan air. Begitu masuk pintu utama goa (dari arah barat), dalam jeda kurang lebih 7 meter terdapat lorong luas yang tembus cahaya alasannya adalah terdapat lubang.

Di huma 58 meter ini dibangun semacam taman. Taman ini nampak asri yang dipermanis dengan gemericik air. Sedangkan bagian kanan taman ini, berdiri 2 lorong pintu masuk yang berarsitektur Jawa.

Pintu bagian barat, merupakan pintu masuk ruang istighosah. Sedangkan pintu bagian timur yang dihimpit bebatuan merupan pintu masuk ruang pertemuan. Lorong yang panjang ini sekaligius menghubungkan dengan masjid yang eksotis yang dinamai masjid Aschabul Kahfi merujuk dalam kisah dalam surat Al Kahfi. Ruangan besar seperti aual yang sekarang difungsikan sebagai masjid ini, konon dulunya adalah goa Putri sendangharjo. Sedangkan tempat istighosah dalam gua perut bumi ini dulunya adalah Goa Singojoyo tempat semedi para tokoh islam sebelum Wali songo. Hampir tiap malam jumat tempat ini ramai didatangi peziarah yang melakukan istighosah disini.

Sore tadi penulis bertemu langsung dengan KH. Subhan Al-Mubarok pimpinan sekaligus pengasuh Ponpes ini. Dari awal pembicaraan sempat penulis meminta izin untuk mengambil gambar dalam dalam lokasi masjid serta pondok pesantren ini. Meski dalam awalnya beliau nir mengizinkan, penulis nir tahu apa yang melatarbelakanginya, toh dalam akhirnya beliau mengijinkan juga. Dari informasi yang penulis bisa, motivasi KH. Subhan menjadikan goa sebagai aktivitas rohani adalah, semua ayat suci dari kitab suci zaman nabi-nabi, diturunkan Allah dalam bawah tanah.

Dari penuturannya juga menyebutkan bahwa dalam zaman Nabi Musa AS hingga Nabi Muhammad SAW semua wahyu yang diterimanya ketika beerada dalam goa. Merujuk penerimaan wahyu itu, jelas Kiai Subhan, dirinya kemudian ingin mengajarkan ilmu keagamaan berada dalam dalam goa.

Dia ingin mengajarkan ilmu keagamaan secara murni kepada para santri, tentunya, melalui tempat dalam bawah tanah tersebut seperti turunya wahyu-wahyu yang diterima para nabi. Meski lokasi pesantren berada dalam lorong goa, bukan berarti ajaran keagamaan yang diberikan kepada para santrinya beroma mistis. Ujar lelaki bersahaja dari Desa Panyuran, Kecamatan Palang, Tuban ini lebih lanjut. Dia lebih menekankan pedagogi ilmu alquran serta hadist.

Luas areal masjid serta ponpes Perut Bumi yang ada dibawah tanah terbilang luas, tak kurang dari tiga hektare. Ada banyak lorong goa itu yang difunsikan sebagai tempat aktivitas mengaji para santri, istighosah, serta kuliah subuh. Sedangkan penginapan para santri dibangun diatasnya.

Menurut Kiai Subhan, lokasi ponpes serta masjid ini dulunya adalah tanah negara sebelum dibebaskannya semuanya adalah kehendak Allah. Menurutnya, sebelum membebaskan tanah yang semual berstatus tanah negara itu, dia memperoleh petunjuk gaib dalam Syekh Maulana Maghrobi, seorang guru besar para wali dalam tanah Jawa silam. Dalam petunjuknya, dia diminta untuk merawat goa yang berada dalam wilayah Dusun Wire ini. setelah sebelumnya dia bersemedi selama tiga hari dalam lokasi tersebut. Stelah tanah tersebut dibebaskannya, ternyata dibawahnya terdapat lorong-lorong goa yang luas. Lorong-lorong goa inilah yang selanjutnya dikemas menjadi sarana mengaji, Ponpes Syekh Maulana Maghrobi.

Berikut ini adalah sebagian penampakannya

Leave a Reply