web analytics
Falsafah Semar Dalam Terminologi Kejawen - DUNIA KERIS

Selamat siang kerabat perkerisan, semoga kita seluruh dalam nikmat sehat senantiasa. Sebelumnya terima kasih sudah berkunjung ke sini serta saya harap akan berkunjung kembali kepada setiap kesempatan browsing. Sesuai beserta tema kepada situs ini yang mengusung salah satunya perihal wawasan Kejawen kepada kesempatan Jumat barokah ini saya mengajak kerabat perkerisan sedikit mengenal tokoh Wayang, yakni Semar. Tulisan ini sebenarnya terinspirasi dari ketika saya sedang di Jogja serta sempat makan di satu dari rumah makan yang ikonnya artinya sosok Semar. Sebelumnya harap dimaklumi andai kata terdapat kekurangan sana-sini.

Semar = Haseming samar-samar (Fenomena harafiah makna kehidupan Sang Penuntun). Semar nir lelaki serta bukan wanita, tangan kanannya keatas serta tangan kirinya kebelakang. Maknanya : Sebagai pribadi tokoh semar hendak berkata simbul Sang Maha Tunggal. Sedang tangan kirinya bermakna berserah total serta absolut serta selakigus simbul keilmuaan yang netral akan tetapi simpatik.

Kebudayaan Jawa sudah melahirkan religi dalam wujud kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, yaitu adanya wujud tokoh wayang Semar, jauh sebelum masuknya kebudayaan Hindu, Budha serta Isalam di tanah Jawa.

Dikalangan spiritual Jawa ,Tokoh wayang Semar ternyata dipandang bukan sebagai keterangan historis, akan tetapi lebih bersifat mitologi serta simbolis perihal KeEsa-an, yaitu: Suatu lambang dari pengejawantahan aktualisasi diri, persepsi serta pengertian perihal Illahi yang memberitahuakn kepada konsepsi spiritual . Pengertian ini nir lain hanyalah suatu bukti yang kuat bahwa orang Jawa sejak jaman prasejarah artinya Relegius serta ber keTuhan-an Yang Maha Esa.

Semar itu lambang gelap gulita, lambang misteri, ketidaktahuan absolut, yang dalam beberapa ajaran gaib seringkali dianggap-sebut sebagai ketidaktahuan kita mengenai Tuhan.

Dari cerita ungkap juga transkrip antik Kaki Semar artinya Kakek moyang yang pertama serta digambarkan sebagai perwujudan dari orang Jawa yang pertama. Karena mendapat tugas khusus dari Gusti Kang Murbeng Dumadi (Tuhan YME), maka Kaki Semar memiliki kemungkinan buat terus hadir beserta keberadaan kepada setiap waktu, kepada siapa saja serta kapan saja menurut apa yg dikehendaki.

Salah satu ajaran hidup dari Kaki Semar:I. Gusti Kang Murbeng Dumadi

Masyarkat Jawa sudah mengenal suatu kekuatan yang maha beserta Nama Gusti Kang Murbeng Dumadi jauh sebelum agama masuk ke tanah Jawa serta hingga ke tradisi waktu ini yang dikenal beserta Kejawen yang merupakan Tatanan Paugeraning Urip atau Tatanan didasarkan  beserta Budi Perkerti Luhur.

Keyakinan dalam warga mengenai konsep Ketuhanan artinya didasarkan  sesuatu yang Riil atau Kesunyatan yang kemudian di realisasikan dalam peri kehidupan sehari hari serta aturan positip agar warga Jawa dapat hidup beserta baik serta bertanggung jawab.

Mengenai Sang Murbeng Dumadi, dalam ajaran Kejawen Kaki Semar berkata Gusti Kang Murbeng Dumadi ing ngendi papan tetep siji, amergane thukule kepercayaan lan agomo soko kahanan,jaman,bongso lan budoyo kang bedo-bedo. Kang Murbeng Dumadi iso maujud opo wae ananging mewujudan iku dede Gusti Kang Murbeng Dumadi. Atau beserta kata lain:

Tuhan Yang Maha Esa itu di sembah di junjung oleh seluruh insan tanpa kecuali. Oleh seluruh agama serta kepercayaan. Sejatinya Tuhan Yang Maha Esa itu Satu serta tak terdapat yang Lain. Yang membedakanya hanya cara menyembah serta memujanya dimana hal tersebut terjadi karena munculnya agama serta kebudayaan dari jaman, waktu atau bangsa yang tidak sinkron bedaTiga hal yang mendasari Masyarakat Jawa mengenai Konsep Ketuhanan yaitu :

1. Kita Bisa Hidup karena terdapat yang meghidupkan, yang memberi hidup serta menghidupkan kita artinya Gusti Kang Murbeng Dumadi atau Tuhan Yang Maha Esa.

dua. Hendaknya dalam hidup ini kita berpegang kepada Rasa yaitu dikenal beserta Tepo seliro artinya bila kita meraa sakit di cubit maka hendaklah jangan mencubit orang lain.

3. Dalam kehidupan ini jangan senang memaksakan kehendak kepada orang lain Ojo Seneng Mekso mirip apa bila kita memiliki suatupakaian yang sangat cocok beserta kita, belum tentu baju itu akan sangat cocok beserta orang lain.

Kaki Semar menaruh piwulangnya mengenai konsep dasar penghayatan Mahluk Kepada Khaliknya yaitu Manusia wajib mengehathui Tujuh Sifat Kang Murbeng Dumadi.1. Tuhan Itu Satu , Esa serta tak terdapat yang lain, dalam bahasa jawa di sebut Gusti Kang Murbeng Dumadi.

dua. Tuhan itu bisa mewujud apa saja , akan tetapi pewujudan itu bukanlah Tuhan.Ananging wewujudan iku dede Gusti yang artinya yang berwujud itu artinya Karya Allah.

3. Tuhan Itu terdapat dimana-mana. Dadi Ojo Salah Panopo,Mulo nang ngendi papan uga ono Gusti maksudnya walau Tuhan terdapat dimana mana, Tuhan satu juga Nang awakmu ugo ono Gusti maksudnya insan itu dalam lingkupan Tuhan secara jiwa serta raga.Tuhan terdapat dalam dirinya akan tetapi insan tak merasakanya beserta panca indra, hanya dapat di rasakan beserta Roso bahwa beliau terdapat.Ananging ojo sepisan pisan awakmu ngaku-aku Gusti maksudnya insan wajib sadar jiwa serta raga ini hanyalah Karya Allah, walaupun DIA terdapat dalam Manusia akan tetapi jangan sekali kali insan mengaku DIA.

4. Tuhan Itu Langgeng, Tuhan Itu Abadi.dari masal dahulu, kini, esok serta hingga seterusnya Tuhan, Gusti Kang Murbeng Dumadi tetaplah Tuhan serta tak akan berubah.

lima. Tuhan Itu nir Tidur Gusti Kang Murbeng Dumadi ora nyare maksudnya Tuhan itu mengetahui segalanya serta semuanya, tak terdapat satupun kata hilaf serta lalai.6. Tuhan itu Maha Pengasih, Tuhan Itu Maha Penyayang.maksudnya Tuhan itu maha adil tak membeda bedakan kepada mahluknya, siapa yang berusaha beliau yang akan mendapatkan.7. Tuhan Itu Esa serta Maha Kuasa, apa yang di putuskannya tak terdapat yang dapat menolaknya,Dengan menyadari hal tersebut insan di harapkan :1. Manungso urip ngunduh wohe pakertine dhewe dhewe maksudnya insan kaa mendapatkan paa yang beliau tanam, bila baik yang di tanam, maka yang baiklah akan beliau terima.dua. Manusia hidup kepada waktu ini artinya output / proses dari hidup sebelumnya. Atau Manungso urip tumimbal soko biyen. Nek percoyo marang tumimbal terdapat petuah yang berkata Apabila anda hendak melihat hidupmu kelak, maka lihat lah hidupmu kini, bila hendak melihat hidupmu yang kemudian, maka lihatlah hidupmu sekarang3. Manungso urip nggowo apese dhewe dhewe maksudnya agar kita menghilangkan sifat iri, dengki, tamak, arogan karena waktu mangkat tak terdapat sifat duniawi tersebut dibawa serta mengntungkan kita.4. Manusia tak akan mengerti Rahasia Tuhan, Ati lan pikiran manungso ora bakal iso mangerteni kabeh rencananing Gusti Kang Murbeng Dumadi maka Manusia hiduplah sak madyo serta tak perlu nggege mongso. Ada petuah berkata Hiduplah beserta bisnis, tapi janganlah beserta keinginan, karena bila gagal maka yang mencicipi diri kita jugaMaka dalam hal ini Kaki semar menganjurkan Manusia memohon serta mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Esa beserta Eling lan Percoyo, Sumarah lan sumeleh lan mituhu kepada Tuhan Yang Maha Esa.1. Sumarah : Berserah, Pasrah, Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan sumarah ,insan di harapkan percaya serta konfiden akan kasih saying serta kekuasaan Gusti Kang Murbeng Dumadi. Bahwa DIA lah yang mengatur serta akan menaruh kebaikan dalam kehidupan kita. Keyakinan bahwa andai kata kita menghadapai gelombang kehidupan maka Allah akan menaruh jalan keluar yang terbaik bagi kita.dua. Sumeleh : artinya Patuh serta Bersandar kepada Allah Yang Maha Esa . Manusia sebagai hamba hanya lah berusaha serta keberhasilannya tergantung Kuasa Tuhan yang maha Esa, maka beserta sumeleh ini insan di harapkan tak simpel putus asa serta teguh dalam usahanya .3. Mituhu : artinya patuh taat serta disiplin.I. Tatanan Paugeraning Urip.Petuah Kaki semar menenai Tatanan Paugeraning Urip bagi insan dalam mengisi Kehidupanya di alam fana ini :1. Eling Lan Bektimarang Gusti Kang Murbeng Dumadi : Maksudnya Manusia yang sadar akan dirinya akan selalu mengingat serta memuja Tuhan Yang Maha Esa.dimana Allah yang Esa sudah membrikan kesepantan bagi insan buat hidup serta berkarya di alam yang Indah ini.dua. Percoyo lan Bekti Marang Utusane Gusti: maksudnya Manusia sudah seharusnya menghormati serta mengikuti ajaran para Utusan Allah sinkron beserta ajarannya masing masing, dimana seluruh konsep para Utusan Allah tersebut artinya menganjurkan kebaikan.3. Setyo marang Khalifatullah utowo Penggede Negoto: maksudnya sebagai insan yang tinggal di suatu daerah,maka artinya lumrah serta wajib buat menghormati serta mengikuti seluruh peraturan yang di keluarka pemimpinnya yang baik serta bijaksana.4. Bekti marang Bhumi Nusontoro maksudnya sebagai insan yang tinggal serta hidup di bumi nusantara ini wajib serta lumrah unuk merawat serta memperlaukan bumi ini beserta baik, dimana bumi ini sudah menaruh kemakmuran bagi penduduk yang mendiaminya.lima. Bekti Marang Wong Tuwo : maksudnya Manusia ini nir beserta semerta merta terdapat di global ini, akan tetapi melalui mediator Ibu serta Bapaknya, maka hormatilah,mulyakanlah orang tua yang sudah merawat kita .6. Bekti Marang sedulur Tuwo : Maksudnya artinya menghormati saudara yang lebih tua serta lebih mengerti dari kepada kita, baik dlama umur,pengetahuan juga kemampuannya.7. Tresno marang kabeh kawulo Mudo : maksudnya mengasihi kawulo yang lebih muda, menaruh bimbingan serta menularkan pengalaman serta pengetahuan kepada yang muda, beserta keinginan yang muda ini akan dapat menjadi generasi pengganti yang tangguh serta bertanggung jawab.8. Tresno marang sepepadaning manungso : maksudnya seluruh insan itu sama, hanya membedakan warna kulit serta serta budaya saja. Maka hormatila sesame insan dimana mereka memiliki harka serta prestise yang sama beserta insan lainya.9. Tresno marang sepepadaning Urip : maksudnya seluruh yang di ciptakan Allah artinya mahluk yang terdapat karena kehendak Allah yang Kuasa.memiliki fungsi masing masing.beserta menghormati seluruh kreasi Allah maka kita sudah menghargai serta menghormati kepada PENCIPTANYA.10. Hormat marang kabeh agomo : maksudnya hormatilah seluruh agama atau sirkulasi serta para penganutnya.11. Percoyo marang Hukum Alam : maksudnya selain Allah menurunkan kehidupan,Allah juga menurunkan Hukum Alam serta menjadi hokum karena output, siapa yang menanam maka beliau yang menuai,12. Percoyo marang kepribaden dhewe tan owah gingsir : maksudnya insan ini rapuh serta hatinya berubah ubah, maka hendaklah menyadarinya serta dapat menepatkan diri di hadapan Allah, agar selalu mendapat lindungan serta rahmat Nya dalam menjalani Hiudp serta kehidupan ini.Tatanan Paugeraning Urip yang 12 di atas di ringkas menjadi 3 konsep:1. Hubungan Manusia beserta Allah/Tuhan Yang Maha Esa2. Hubungan Manusia beserta sesama Manusia3. Hubungan Manusia beserta Alam Semesta.Kesemua tatanan di tersebut di atas artinya kaitannya beserta konsep tatanan Menembah1. Sangkan Paraning Dumadi : yaitu Sangkaning Dumadi serta Paraning Dumadi dimana maksudnya artinya agar insan mengetahui dari mana beliau berasal serta mau kemana beliau akan kembali.dua. Manunggaling Kawulo lan Gusti : yaitu manunggaling kawulo beserta Gusti artinya beserta melakukan smeua perintahnya, melakukan serta menuruti peraturan peraturan yang di perintakan beserta sbeaik baiknya.3. Kasedan Jati : yaitu dimana posisi pencerahan insan hingga kepada tataran sangat menyadari serta sudah melakukan atau menjalani kehidupan yang di sebutkan di atas sebagai akibatnya seluruh sudah menuruti kehendak Allah Tuhan Yang Maha Esa. Dengan kata Hidup sekali serta mangkat pun sekali II. Tuntunan Sikap terhadap Paugeraning UripKaki Semar menuntunkan perilaku terhadap Paugeraning Urip artinya beserta Kata sesanti atau Petuah OJO DUMEH,ELING LAN WASPODOkarena :1. Ojo dumeh, Eling lan waspodo artinya bekal insan menghadapi ujian serta usaha hidup serta menjadi senjata ampuh buat menjadi kesatria utama dalam menaklukan dirinyasendiri serta mewujudkan Roso setyo lan mituhu dumateng Gusti serta buat Hamemayu Hayuning Bawono.dua. Ojo dumeh, Eling lan Waspodo artinya sebagai penyeimbang, sebagai akibatnya kepada kondisi juga situasi apapun insan akan selamatRahayu, nir simpel panic dalam setiap pemecahan perkara yang di hadapinya.3. Ojo dumeh, Eling lan Waspodo sebagai wahana pencegahan terhadap kecerobohan serta kelalaian yang seringkali insan lakukan, karena sudah menyadari serta memahami serta mentaati seluruh kaidah Agama, Budi pekerti, juga aturan aturan insan lainnya.OJO DUMEH yang maksudnya Jangan Mentang Mentang artinya suatuperingatan agar insan nir larut beserta pa ayang di miliki atau di jalaninya, sebagai akibatnya cendrung menjalani keputusan hidup yang negatip mirip :1. Mentang mentang kaya, maka kita menjadi arogan serta merasa seluruh dapat di beli beserta uang,dua. Mentang menatng Miskin, maka kita menjadi putus asa serta mengakibatkan kita mengumpat sana sini kepada yang kaya..Siapa yang mentang mentang maka suatau waktu akan menjadi sebagaimana dalam pribahasa Jawa :1. Sopo sing Dumeh bakal keweleh2. Sopo sing adigang bakal keplanggrang3. Sopo sing Adigung bakal kecemplung4. Sopo sing Adiguno bakal ciloko5. Sopo sing Becik bakal ketitik6. Sopo sing salah bakal seleh7. Sopo sing Temen bakal TinemuEling Lan Waspodo maksudnya Ingat serta Waspada.Ingat yang dijalani artinya inget dalam kaitan Menembah kepada Tuhan, ingat akan karunianya, Rahmanya,Nikmatnya , selalu ingat akan kesalahan kita kepada Tuhan, pelanggaran yang kita lakukan serta meminta ampunan kepada Nya. Dengan demikian akan lahirlah Budi perkerti yang luhur sebagai akibatnya Eling ini akan melahirkan kepedulain kepada insan serta lingkungan sekitarnya.Waspodo/Waspada artinya bentuk ke hati-hatian insan dalam menjalankan hidup, teliti serta mengakibatkan kita menjadi Wara dalam memilih dalam keputusan kita sehari hari. Berhati-hati dalam seluruh perilaku serta tingkah laris. Mana yang merupakan perintah serta mana yang merupakan embargo akan menjadi terang serta terang bagi kita.sehinga kta akan selamat dalam perjalanan hidup ini.Ojo Dumeh,Eling lan Waspodo merupakan satu kesatuan yang dipahami secara utuh, sebagai akibatnya insan di harapkan menjadi Pasrah serta Yakin Kepada Kekuasaan Tuhan serta menjadi bijaksana,sederhana serta hati hati. Manusia menjadi Bisa Merasa. Bukan Merasa Bisa.Dengan Ojo Dumeh,Eling lan Waspodo, maka dalam bahasa Jawa disebutkan ..1. Ono Luwih,Luwih soko Ono2. Kang Kebak, Luwih dening kebak3. Kang suwung, Luwih dening Suwung4. Kang Pinter, Luwih dening Pinter5. Kang Sugih, Luwih dening Sugih.

Demikian ulasan yang bisa saya sajikan, mohon maaf andai kata terdapat kekurangan serta kesalahan baik secara klarifikasi juga penyusunan kalimatnya. Semua berpulang dari kekurangtahuan saya secara pribadi. Akhir kata semoga berguna. Maturnuwun

Leave a Reply