Bambang Sumantri adalah satria dari Padepokan Ardi Sekar, anak Maharesi Suwandageni. Satria yang tampan rupanya, sakti, perwira, serta selalu rendah hati terhadap sesama. Setelah dewasa, Sumantri mencoba datang ke kerajaan Maes-pati, untuk mengabdi (ngenger) kepada Prabu Arjunasasra-bahu. Prabu Arjunasasrabahu berkenan menerima pengabdiannya dengan syarat Bambang Sumantri harus dapat memboyong putri Tanjungpura yang bernama Dewi Citrawati. Ketika memboyong sang Dewi, setelah dapat mengalahkan raja-raja seribu negeri yang juga melamar Citrawati, serta me-menuhi permintaan sang Dewi berupa putri “domas” sebanyak delapan ratus, Bambang Sumantri mencoba keperwiraan sang Prabu tempat is akan mengabdi. Bambang Sumantri menantang perang melawan Prabu Arjunasasrabahu.
baca juga:
9 Keris Pusaka Sakti Yang Melegenda di Indonesia
Bursa Keris Tosan Aji
Artikel Pengetahuan Tentang Ilmu Keris
Prabu Arjunasasrabahu memenuhi tantangan Bambang Sumantri. Bambang Sumantri kalah dan menyerah di tangan Prabu Arjunasasrabahu. Sebagai hukuman atas kelancangan itu, Bambang Sumantri diusir, tidak diizinkan kembali ke Maespati sebelum is dapat memindahkan Taman Sriwedari ke Maespati (permintaan sang Dewi). Dengan bantuan adiknya yang bernama Bambang Sukasrana, Bambang Sumantri dapat memindahkan Taman Sriwedari ke negara Maespati (Lihat/Baca : Bambang Sukasrana). Akhirnya, atas pengabdian Bambang Sumantri dapat mem-boyong Dewi Citrawati dan memindahkan Taman Sriwedari, maka Bambang Sumantri diwisuda menjadi patih di Maespati dengan gelar Patih Suwanda.