Dunia Keris Musim hujan selalu tak terpisahkan bersama mendung, banjir & satu lagi petir. Tapi siapa sangka berdasarkan warisan leluhur kita sudah mewariskan penanggulang bahaya petir yg tentu saja secara tradisional. Penasaran?
Kalau sebelumnya dalam blog ini saya menulis tentang aneka tanaman yg efektif buat menangkal santet. Seperti kepada narasi pembuka diatas, kali ini saya akan bagikan beberapa pohon yg efektif buat menyerap uadara listrik. Seperti trend penghujan sekarang ini, dimana cuaca sangat ekstrim & cenderung ganas. Petir & kilat selalu menyertai. Sebagai tenaga listrik alam, petir sangat membahayakan keselamatan insan. Saat terjadi hujan bercampur petir lebih baik kita berlindung. Sedikit sengatan saja, walau jeda jauh hanya satu keajaiban saja kita selamat.
Memang teknologi sekarang ini banyak dijual penangkal petir. Namun sejatinya nenek moyang kita, sudah mengetahui cara mudah & murah buat menangkal petir. Bahaya petir dapat ditanggulangi bersama cara tradisional, yakni bersama menanam pohon yg dapat menyerap udara listrik. Bahkan cara ini berdasarkan literature yg say abaca sudah diujikan secara ilmiah.
Ada beberapa pohon yg masih dapat kita kenali & mudah didapatkan dikala ini yg sangat berpotensi akbar buat meredam ganasnya petir. Seperti pohon kelor, pohon jeda, pohon kolang kaling, pohon kaliandra, & pohon sawo kecik. Kelebihan pohon-pohon tadi artinya efektifitasnya yg dalam literantur tadi yg membicarakan terbilang cukup tinggi. Dan tak kalah hebatnya, pohon-pohon yg saya sebutkan diatas termasuk mudah buat kita tanam.
Itulah kenapa, para wali dikala mendirikan masjid yg notabene bersama menara selalu menanam sawo kecik ini mengitari areal masjid. Tentu saja hal ini bukan tanpa maksud. Dan asumsi tentang pohon sawo yg potensial ditempati makhluk halus itu maupun artinya salah kaprah. Pada dasarnya, aura positif yg terkandung kepada pohon kecik sangat tidak memungkinkan makhluk halus betah disana. Seperti yg kita tahu, medan tenaga jin atau makhluk halus yg paling secara umum dikuasai artinya muatan negative. Jadi, mitos tadi artinya upaya agar pohon sawo kecik yg sedang tumbuh itu lestari & tidak ada yg mengusiknya.
Secara alamiah, tenaga yg dikeluarkan sang pohon-pohon tadi diatas sifat menyerap muatan listrik yg hiperbola disekitarnya. Dengan serapan itu daya listrik yg dimunculkan sang petir dapat diredam. Jika misalnya, pohon-pohon tadi ditanam kepada kawasan langganan sambaran petir, daya kekuatan listrik akan tertentu terserap sehingga sambarannya tidak akan sampai ke tanah ataupun tempat tinggal apalagi mengenai insan. Nah, bagaimana bersama kerabat perkerisan? Sudahkah kita menanam satu diantaranya pohon tadi diatas dipekarangan kita? Maturnuwun