Selamat datang kembali kerabat perkerisan. Dalam kesempatan kali ini aku akan mengajak dulur Anda mengenal tempat keramat yg satu ini. Goa Gembul.
Warta berkisah, para aulia pernah menjadikan beberapa lokasi di sekitar Goa Gembul, Desa Jadi Kec. Semanding, Kab. Tuban sebagai tempat berkumpul(kumpul berubah istilah menjadi gembul) serta berdiskusi.Seperti biasa, di sini mereka membahas bagaimana cara yg efektif serta efisien di dalam mengembangkan agama Islam,serta diantara para waliyulllah tersebut artinya Sunan Bonang serta Sunan Kalijaga.
Dan dikalangan tertentu beredar suatu keyakinan bahwa tempat atau apapun yg pernah disinggahi apalagi dijamah oleh aulia akbar bisa bermetamorfosis tempat keramat atau benda-benda bertuah. Bahkan, lebih dari itu, para aulia yg mampu dipastikan mempunyai kedekatan tinggi beserta sang Khaliq akan selalu didampingi oleh para pengikut gaib berupa jin muslim yg memiliki kesetiaan sulit buat ditakar.
Hal ini bisa terlihat dari kesetiaan mereka dalam menjaga jasad atau berbagai barang majikannya telah lama meninggal dunia. Dan disekitar Goa Gembul ini, diduga poly terpendam benda-benda pusaka peninggalan waliyullah yg tidak pernah terlepas dari penjagaan jin muslim.
Biasanya berangkat dari keyakinanan itulah yg mengusik asa sejumlah porang buat mendatangi beberapa titik disekitar Goa Gembul ini. Mereka datang ke lokasi ini tentu saja sambil membawa maksud serta tujuan tertentu; seperti ngalap berkah atau berburu benda pusaka. Karena ulah sebagian orang ini yg semakin menguatkan keyakinan penduduk setempat bahwa area Goa gembul ini merupakan kawasan keramat.
Kebetulan sebab lokasi Goa Gembul dekat beserta tempat aku tinggal, keyakinan masyarakat yg sedemikian mengusik ketertarikan aku buat membuktikannya. Dan beberapa bulan yg lalu beserta seseorang kawan menjuju lokasi goa yg berada di tebing bukit kapur tersebut selepas sholat isya.
Sesampai di lokasi, suasana begitu sunyi terlebih pepohonan akbar yg masih mampu kita jumpai di sini menambah suasana astral begitu terasa. Meski kedatangan kami telah malam, ternyata disana masih ada juru kuncinya. Setelah mengutarakan maksud kedatangan kami lelaki 1/2 baya tersebut mengaku bernama Pak Samidin, 56 tahun. Setelah mempersilahkan kami serta berpesan berbagai hal yg tidak diperbolehkan di lokasi Goa keramat ini, dia berpamitan buat pulang.
Suasana lenggang, hanya suara serangga malam serta sesekali diiringi ceracau monyet yg memang berkoloni di sini, di tambah gemuruh air yg mengalir persis di depan Goa Gembul secara tidak pribadi menambah kuat balutan mistis di malam itu. Setelah terselesaikan bertawassul di dalam Goa aku berhasil berkontak batin beserta salah satu jin muslim yg mengaku salah satu pengikut setia seseorang aulia yg kerap singgah di Goa Gembul ini.
Dalam dialog aku beserta sosok jin muslim tersebut yg mengaku bernama Syek Kabir al Yamani ini aku mendapatkan beberapa keterangan yg relatif menarik. Syekh kabir al Yamani beserta tegas berkata, Benar di Goa ini pernah disinggahi oleh para waliyullah guna mendiskusikan pola syiar Islam di Tuban serta tanah jawa pada umumnya. Dan terdorong oleh rasa hormat kepada sosok beliau yg pernah singgah disana, telah membuat sosok jin muslim ini enggan buat meninggalkan tempat ini.
Namun sayangnya, bangsa manusia yg dipercaya sebagai makhluk paling sempurna di antara kreasi-Nya, entah kenapa justru tidak pernah mau menghormati petilasan waliyullah itu. Bahkan, beserta seenaknya manusia memporak-porandakan tempat disekita goa tersebut. Dengan dalih mencari nafkah, beserta seenaknya mereka mengupas bukit serta mengambil isi di dalamnya. Menambang batu kapur seenaknya, ironisnya mereka meninggalkan sisa-sisa itu begitu saja. Maka tak heran andai istilah kawasan disekita Goa Gembul ini yg mencapai puluhan hektar rusak disana-sini, berlubang-lubang sebab penambangan batu kapur. Jika kita mau jujur, nasib bukit kapur ini bak istilah pepatah, habis anggun sepah dibuang!
Meski tak jelas apakah syekh Kabir al Yamani murka dampak melihat ulah semena-mena dari bangsa manusia yg nekat merusak kawasan petilsan majikannya, namun, jin muslim yg kelihatannya baik hati itu berharap supaya praktik sembarangan batu kapur disana segera dihentikan. Pasalnya, andai istilah penambangan pasir ilegal itu terus dibiarkan, selain akan mengusik ketenangan lelelmbut yg mukim disana juga akan membuat kawasan itu semakin rusak parah.
Pada bagian ini tampak beserta jelas betapa Syekh Kabir al Yamani yg dalam perwujudannya berupa kakek-kakek mengenakan sorban berwarna hijau, digenggaman tangannya tampak beserta jelas untaian tasbih, mukanya memancarkan kharisma tinggi, tampak kentara sekali amat menyesali ulah bangsa manusia tadi terhadap lokasi keramat ini serta sekaligus mohon diri dari hubungan batin beserta aku.
Dari pengamatan batin, tampak beserta jelas betapa Goa Gembul bukan seperti goa kebanyakan yg pernah aku kunjungi sebelumnya. Pasalnya, di area sekitar goa sarat beserta pancaran aura mistik yg bersumber dari karomah para aulia, selain itu komonitas makhluk astral juga poly berkoloni disekitar situ.
Namun janga kaget, di sekitar Goa Gembul ini juga terdapat getaran-getaran misterius yg dipancarkan oleh poly lelembut dursila sebangsa siluman. Yang tentunya membawa misi buat menyesatkan akidah tiap manusia yg datang.Goa gembul memang lezat buat dijadikan tempat buat instrospeksi diri serta bermunajat kepada Allah SWT. Tapi hendaknya harus berhati-hati, sebab disana juga mukim poly jin serta siluman yg akan mencoba menggoyahkan iman kita.Tak terasa waktu telah menunjuk pukul satu lewat serta kami pun bergegas buat pulang.Namun ketika kami menengok ke atas, tampak jelas dari dalam pandangan kami berdua sosok kakek tua serta mengenakan sorban pendek serta berjubah hijau pupus muda.
Kami hanya mengucap salam serta dibalasnya seraya berpesanjangan sekali-kali minta yg macam-macam di tempat ini. Mintalah hal-hal yg baik hanya kepada-Nyapesan kakek tua misterius seraya kepergian kami berdua dari tempat itu beserta tatapan mata bijak. Matur nuwun..wassalam
Amangkurat I, Diktator Pertama di Tanah Jawa