Meski saya orisinal orang Tuban serta namanya sudah lama saya dengar, Watu Ondo atau dalam Bahasa Indonesia merupakan Batu Tangga. Yang bila musim kemarau, banyak media memberitakan kisah pencarian air bersih yang harus melalui perjuangan berat. Beratnya, selain lokasi mencari airnya jauh juga karena harus melalui anak tangga di tebing yang curam. Alhamddulillah sudah 3 bulan ini pihak pemkab sudah menyediakan tendon-tandon air meski mengambilnya tetap saja meniti jembatan naik ini, setidaknya masalah air di musim kemarau teratasi.
Beberapa bulan yang lalu saya barulah akhirnya berkesempatan menyaksikan sendiri oleh legenda Watu Ondo. Bagi saya Watu Ondo yang terbuat dari kayu jati itu bak sebuah jembatan vertikal yang menjadi penghubung dua dusun yang timbul di bawah serta atas, yakni Dusun Secang Desa Bektiharjo serta Dusun Ngendut Desa Medokan, kedua desa tersebut masuk administrative Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban. Konon,Watu Ondo ini keberadaannya sudah dimanfaatkan warga sejak jaman penumpasan orang-orang yang disinyalir ikut gerbong PKI. Puluhan tahun memanfaatkan anak tangga di tebing bukit kapur yang berada di Dusun Secang yang di atas serta Dusun Ngendut yang timbul di bawah tebing.
Membayangkan berjalan di daerah Tebing memakai Jurang yang dalam di tepinya saja sudah cukup membuat badan merinding. Apalagi apabila memakai meniti Tangga yang menempel di tebing itu, itulah sensasi yang mampu didapatkan memakai berkunjung ke kawasan Watu Ondo ini. Suatu pengalaman yang mengesankan.
Sebenarnya terdapat tiga Watu Ondo sebagai penghubung Dusun Secang serta Dusun Ngendut.Dari tiga Watu Ondo, yang menyisakan keasliannya tinggal di Dusun Secang. Ketinggian anak tangga yang terbuat dari kayu jati ini berkisar 10 meter serta posisinya tegak lurus. Seperti pada gambar di atas. Melihat lokasinya, cukup mengerikan. Namun warga Secang maupun Ngendut menganggapnya biasa. Mereka setiap hari memanfaatkan anak tangga meski harus membawa atau memanggul barang sekalipun.
Lokasi Watu Ondo ini memang di daerah yang cukup terpencil. Dari pemandian Bektiharjo kurang lebih 6 kilometer. Kawasan Dusun Secang berada di bukit tandus bebatuan. Watu Ondo di Dusun Secang ini memang fenomenal. Meski bukan lokasi wisata, namun legendanya sudah menyebar. Bahkan di akhir pekan atau waktu liburan banyak warga dari luar Tuban yang datang. Terlebih saat libur panjang.
Meski saat ini sebenarnya sudah timbul jalan beraspal yang menghubungkan kedua dusun. Namun jaraknya yang jauh, membuat warga tetap memanfaatkan anak tangga ini. Melihat kondisi tangga yang memprihatinkan serta kelihatannya tidak aman mestinya pemerintah turun tangan untuk membangun anak tangga itu supaya lebih aman dilalui. Sekian dulu jelajah kita serta sampai ketemu lagi pada jelajah saya selanjutnya. Terima kasih.