Dunia Keris Tulisan ini artinya re-posting berasal tulisan lama aku di perkerisan pada 12 Maret 2012, lebih berasal 5 tahun kemudian. Sengaja aku pindah ke perkerisan ini alasannya secara bertahap khusus untuk tulisan yg berkaitan bareng Bawah Sadar dan Pengalaman Misteri akan aku pindahkan seluruhnya di perkerisan ini.
Dalam tulisan aku kali ini sedikit aku akan membahas tentang alat keenam atau dalam bahasa yg lebih terkenal disebut the sixht sense. Indera keenam atau dalam bahasa Jawa disebut kawaskithan itu sendiri secara awam artinya kemampuan seseorang dalam menangkap sinyal-sinyal mistik atau sesuatu yg bakal terjadi. Yang dimaksud sinyal-sinyal mistik dalam hal ini, bisa berupa apa saja, diantaranya,bisikan mistik, atau yg lazim disebut wangsit, mimpi dan penglihatan batiniah dan sebangsanya.
Sayangnya, selama ini alat keenam tidak sporadis diidentikkan bareng kemampuan untuk melihat makhluk halus. Padahal sebenarnya, fungsi berasal alat keenam itu sendiri jauh berasal sekedar melihat makhluk-makhluk halus nir kasat mata. Kemampuan melihat makhluk halus, sebenarnya merupakan bagian berasal kemampuan alat keenam itu sendiri. Seperti intuisi, namun alat keenam jauh lebih tajam. Aika intuisi merupakan suatu implikasi pengalaman, maka alat keenam nir mengenal adanya pengalaman.
Sejatinya, alat keenam sendiri merupakan kemampuan terpendam berasal hampir setiap insan. Hanya saja, masing-masing seseorang nir sama kepekaannya. Dan ini, sebenarnya bisa diasah ketajamannya bareng metode-metode eksklusif. Selanjutnya, ketajaman alat keenam ini bisa didayagunakan sedemikian rupa sinkron bareng cita-cita.
Suatu misal, seseorang pebisnis, bisa memanfaatkan alat keenam untuk meraih keuntungan finansial. Dengan kepekaan alat keenam, dia bisa mengantisipasi aneka macam kemungkinan yg nir menguntungkan. Indera keenamnyalah yg menuntun apa-apa yg perlu dilakukan, agar bisnisnya selalu memetik keuntungan.
Pendek kata, alat keenam bisa dikembangkan dan dimiliki sang siapa saja. Apalagi dewasa ini banyak sekali metode unik yg dikembangkan sang aneka macam grup meditasi, agar seseorang mempunyai kepekaan alat keenam itu sendiri. Namun, sejauh ini terdapat disparitas persepsi tentang alat keenam antar budaya Timur dan Barat. Karena lebih mengedepankan hal-hal yg bersifat rasional, maka budaya Barat cenderung mengategorikan alat keenam sebagai salah satu cabang berasal kekuatan pikiran bawah sadar insan.
Ini, lain halnya bareng budaya kita, budaya Timur. Karena lebih mengedepankan hal-hal yg bersifat irasional atau mistik, maka alat keenam lebih ditinjau sebagai suatu keistimewaan pada seseorang. Bahkan, nir sedikit yg menilainya sebagai suatu karomah luar biasa. Yang cenderung hanya dimiliki sang orang-orang eksklusif saja. Lantas pertannyaannya artinya, bisakah setiap orang membangkitkan alat keenamnya? Jawabannya artinya bisa! Semua tergantung orang itu sendiri. Yang diperlukan artinya kesunnguhan dan terus menerus melatihnya.
Pada dasarnya alat keenam artinya kemampuan untuk mendapatkan isu, dan tenaga berasal dalam pencerahan kosmik. Kemudian pada termin berikutnya artinya kemampuan untuk memanfaatkan isu, tenaga, atau kekuatan yg telah diperoleh. Indera keenam sendiri sebenarnya artinya hibah yg kita miliki semenjak kita lahir, semuanya!
Hanya saja terkadang akan tewas atau menutup alasannya kita kotori sang aneka macam pikiran negatif yg membelenggu kehidupan kita. Ibarat sebuah kaca, apabila tidak sporadis dibersihkan berasal kotoran maka pandangan maupun akan semakin tajam dan jernih. Kotoran yg menutup ketajaman intuisi itu bisa bermanifestasi dalam dosa, nafsu atau kekotoran batin. Inti berasal semuanya, setiap kita potensial untuk mendapatkan itu seluruh. Kemampuan terpendam dalam diri kita yg terkadang kita sendiri nir menyadarinya. Nuwun.