Membahas tentang ilmu yang laknat ini memang tidak pernah ada habisnya. Pun halnya, untuk kesekian kalinya melalui blog sederhana ini saya pun demikian. Tulisan singkat ini sekaligus mewakili jawaban dari pertanyaan-pertanyaan kerabat perkerisan yang masuk di email saya. Secara awam, pada dasarnya ilmu santet ialah ilmu yang menelaah bagaimana memasukkan benda atau sesuatu ke tubuh orang lain bersama tujuan menyakiti.
Benda ini dapat saja misalnya sebuah paku atau seekor binatang berbisa yang dikirim secara gaib untuk dimasukkan ke tubuh seseorang bersama tujuan menyakiti orang tersebut.Sepertiilmu-ilmulain yang ada di global, santet dapat merupakan ilmu putih atau ilmu hitam tergantung dari penggunaan ilmu ini apakah untuk kebaikan atau untuk kejahatan. Tetapi dalam aplikasinya ilmu putih ini dipadukan bersama ilmu-ilmu lain sehingga dapat dikatakan diselewengkan (dihitamkan) oleh pelakunya, misalnya yang aslinya digunakan untuk menidurkan bayi yang rewel supaya dapat terlelap, oleh maling ilmu ini diselewengkan untuk menidurkan calon korbannya.Ilmu untuk meluluhkan hati orang yang keras atau kalap tetapi diselewengkan kegunaannya untuk membentuk orang lain terlena bujuk rayunya. Kasus yang terakhir ini marak yang awam kita kenal bersama istilah gendam.Walaupun proses santet yang gaib ini sulit dimengerti secara ilmu pengetahuan, tapi secara logis santet dapat dimengerti sebagai proses dematerialisasi. Pada saat santet akan dikirim, benda-benda seperti paku, jarum, beling, ataupun inatang berbisa ini diubah dari materi menjadi energi.Kemudian dalam bentuk energi, benda ini dikirim menuju sasaran. Setelah tepat mengenai sasaran, energi ini diubah pergi menjadi materi. Sehingga apa-apa yang tadi dikirim, misalnya beling & binatang berbisa akan masuk ke tubuh seseorang yang merupakan sasaran santet. Selanjutnya secara otomatis benda-benda yang tadi dimasukkan melalui santet ini akan menimbulkan kesakitan pada tubuh orang yang disantet.Selanjutnya saya akan membahas ilmu santet lebih ke arah santet sebagai ilmu hitam. Berdasarkan pengetahuan saya, ada 2 jenis santet menilik dari jenis kekuatan yang dijadikan asal kekuatannya.Pertama ialah santet yang dalam prosesnya memanfaatkan kekuatan makhluk gaib seperti jin, setan, & makhluk gaib lainnya. Dalam pelaksanaannya, pelaku santet akan bekerja sama bersama makhluk gaib sebagai media pengiriman santet.Untuk mengajak si makhluk gaib untuk dijadikan "kurir" ini tentu saja pelaku santet harus menyampaikan imbalan sesuai yang diminta oleh sang kurir. Imbalan dapat berupa sesaji khusus yang diperuntukkan makhluk gaib sebagai kuliner untuknya.Imbalan juga dapat berbentuk lain sesuai permufakatan makhlukgaibdengan pelaku santet. Setelah imbalan yang dijanjikan disepakati, maka "sang kurir" pun akan melakukan tugasnya membawa santet menuju sasaran.Ada masalah misalnya sesaji atau imbalan yang disepakati lalai atau tidak dilaksanakan oleh pelaku santet, maka dalam masalah ini dapat saja si makhluk gaib akan meminta tumbal dari pelaku santet. Sehingga dapat disimpulkan hal ini lah yang merupakan resiko bagi para pelaku santet.Kedua, ialah santet yang bersumber dari kekuatan batin. Santet bersama metode ini membutuhkan kekuatan batin yang umumnya diperoleh dari laku spiritual.Pada saat penggunaannya santet bersama kekuatan batin umumnya dibantu bersama kekuatan visualisasi (pembayangan) yang bertenaga dari pelaku. Misalnya santet bersama memakai media bambu apus yang saat hendak digunakan terlebih dahulu dibacakan mantera-mantera langsung, setelah itu pelaku santet memusatkan konsentrasi, visualisasi & berniat menyumbat kubul & dubur si jabang bayi (sasaran).Konon, bersama cara demikian, seseorang yang dituju tidak dapat buang air besar maupun air mini. Sehingga padahakikatnyakekuatan santet ini bersumber dari memusatan kehendak batin saja. Sedangkan peran dari ritual, seperti membaca mantera atau laku tirakat lain merupakan sarana penunjang yang mampu membantu visualisasi batin sehingga bertambah bertenaga.Sekian dulu & semoga tulisan singkat ini dapat menambah wawasan bagi kerabat perkerisan sekalian. Maturnuwun..