Dunia Keris Selamat tiba kerabat perkerisan. Cerita seputar cetik tidak pernah lekang dari tanah Bali. Karena cerita ini pula hingga kemudian yang menghasilkan orang Bali menaruh perilaku waspada & sangat berhati-hati bila menghadiri jamuan makan atau pesta. Selengkapnya perihal cetik ini mampu kisanak baca dalam Mengenal Cetik Racun Paling Mematikan dari Bali.
Pada kesempatan kali ini aku ajak kisanak buat mengetahui jenis-jenis cetik secara spesifik & proses pembuatan serta penaggulangannya. Tentu saja dalam hal ini, aku nir mengajak sampeyan buat menghasilkan cetik tadi. Disamping buat mampu membuatnya harus memiliki keahlian spesifik yang tentu saja nir mampu dipelajari hanya lewat artikel.
Lazimnya dalam khasanah ilmu mistik tentu ada laris-laris tertentu yang hanya orang spesifik saja yang mengetahuinya. Sedangkan apa yang aku bagikan wacana proses pembuatan cetik ini hanya hal yang generik saja. Sekedar buat menambah pengetahuan. Itu saja. Titik.
Baik, mari kita lanjutkan, dalam global per-cetik-an, ada seratus delapan yang dikenal dalam Bali. Dari seratus delapan tadi antara satu bareng lainnya tidak sinkron baik karakter, bahan juga daya kerjanya. Dari seratus lebih jenis cetik tadi, dalam tulisan kali ini aku akan mengulasnya spesifik dalam cetik yang paling mematikan saja, yakni Cetik Basang Be & Sungut Api.
Cetik Basang Be ini didesain dari jerohan ikan bahari yang mengandung racun, diantaranya artinya ikan Buntek atau ikan Buntal & ikan Nyempuh. Ikan Nyempuh ini aku kurang tau dalam bahasa Indonesia-nya. Sampeyan yang berasal dari Bali lah yang memahami. Nah, jerohan ikan ini kemudian ditaruh didalam botol dicampur bareng nasi yang sudah basi.
Selanjutnya ditanam selama sebulan tujuh hari atau empat puluh 2 hari. Jerohan ikan & nasi basi ini akan mengalami proses fermentasi buat menghasilkan cairan yang mengandung racun secara alami. Bahan cetik ini masih dicampur lagi bareng lateng (jelatang) bahari lalu ditanam lagi selama 2 puluh satu hari. Setelah itu, barulah cetik siap dipergunakan.
Racun ini akan makin cespleng bila disertai bareng mantera-mantera penestian (bagian dari ilmu hitam) & sesaji menjadi pengurip (pemberkatan). Aika racun ini hingga masuk dalam tubuh seseorang, kekuatan mantera ini akan bekerja mengacaukan pikiran sehingga sulit buat disembuhkan.
Dalam prakteknya, cetik ini ditaruh dalam kopi, teh atau minuman lainnya. Persis seperti yang heboh dalam kejadian kopi sianida itu. Namun konon jaman dulu, racun ini nir tertentu ditaruh dalam minuman, melainkan dalam pantat gelas alasannya orang minum kopi panas biasanya dengan lepek (pisin). Racun yang ditaruh dalam pantat gelas akan menempel lepek tadi logikanya. Nah, ketika kopi dituang, kronologisnya mampu ditebak, racun kemudian larut mulus & apabila hingga terminum komplit hasilnya.
Namanya pula cetik paling mematikan, bila hingga terkena Cetik Basang Be ini dalam waktu sehari semalam atau 24 jam mampu menghasilkan tubuh gemetar, mual hingga muntah darah alasannya racun ini konon menyerang fungsi ginjal, hati, & jantung. Aika ginjal yang kena serangan, akan menghasilkan mual & memuntahkan cairan berwarna hijau kebiruan. Sedangkan bila racun menyerang fungsi hati, akan mengalami muntah darah berwarna kehitaman. Jila hingga masuk ke jantung, akan menghasilkan gelisah, terkejut & meninggal mendadak bareng tubuh berwarna kebiruan.
Tanda-tanda orang terkena serangan Cetik Basang Be ini biasanya hidungnya merasa tersumbat, nir mampu mencium bau & meninggal rasa. Setelah beberapa menit kemudian, tubuhnya akan sempoyangan & pandangan matanya kabur atau berbayang. Bau mulutnya tercium amis terasi.
Nah, bila tanda dalam atas telihat, cara penanggulangannya artinya bareng memberi minum minyak cukli & ratusan wisia dicampur bareng air kelapa gading. Jila contohnya nir memiliki minyak ini, cara sederhana penanggulangannya artinya bareng meminuh tujuh gelas air rendaman beras. Aika racun ini keluar, biasnya ditandai bareng diare bercampur darah hitam.
Selanjutnya yang ke 2 cetik artinya Cetik Sungut Api. Cetik bukanlah racun biasa, namun sudah dilambari bareng kekuatan mistik. Jadi efeknya nir sekedar keracunan tetapi pula serangan mistik dalam bagian tubuh tertentu. Oleh alasannya adalah racun mistik, cetik mampu dikendalikan seperti Cetik Sungut Api ini.
Disebut Cetik Sungut Api, alasannya pengaruh cetik ini memberi pengaruh panas seperti patil api. Cetik ini terbuat dari racun ikan pula, namun ketika masuk dalam korbanya mampu dikendalikan bareng bareng mantera-mantera spesifik.
Ada 2 jenis ikan yang dipergunakan buat meramu cetik ini, yaitu ikan lele yang hayati dalam air tawar & ikan Nyempuh Barong yang hayati dalam bahari. Percampuran ke 2 bahan racun ini melambangkan penyatuan antara daratan & samudera yang diyakini memiliki kekuatan mistik yang mematikan. Yang terpenting dari pembuatan cetik contoh ini supaya memiliki kekuatan mistik artinya menunjuk hari baik yaitu dalam ketika hari kajeng kliwon.
Kedua material primer cetik ini dimasukkan ke dalam botol, dicampur bareng fungi yang tumbuh dari parutan kelapa lalu ditanam ditungku dapur selama satu 1/2 bulan buat menyerap tenaga api. Kemudian sehabis tenggang waktu tadi, cetik diangkat & dialasi bareng daun pisang supaya kekuatan gaibnya nir hilang.
Reaksi cetik ini sangat cepat. Ketika masuk tubuh lewat makanan atau minuman, akan menghasilkan koordinator akan pusing, perut mules & tubuh menggigil seperti demam. Gejala ini terjadi setiap hari terutama pagi hari, hingga keluar mimisan. Aika tidak segera dalam obati, dalam batas waktu sebulan, cetik ini akan mengganggu organ tubuh yang kemudian mengakibatkan kematian.
Kekuatan yang menyertai cetik ini akan menghasilkan orang yang terkena serangannya nir mampu tidur nyenyak alasannya tiap malam dihantui mimpi-mimpi jelek seperti dicari makhluk berwajah menteramkan.
Orang yang terkena cetik ini harus diobati bareng kuwud (degan) semambut alias air kelapa muda sebesar 2 butir. Setelah itu dibuatkan air perasan btg pisang yang diminum secara rutin tiap hari hingga tanda-tanda-tanda-tanda sakit itu reda & racun ikan tadi hilang.
Yang terakhir, cara paling sederhana buat mengetahui makanan atau minuman berisi cetik ini, menurut keyakinan warga Bali, bila berupa minuman harus ditinjau apakah minuman itu mampu memantulkan bayangan. Kalau terlihat, berarti terbebas dari cetik. Kalau minuman tadi nir memantulkan bayangan, berarti ada cetiknya. Nuwun.
Disarikan dari banyak sekali asal