Dunia Keris Selamat tiba kerabat perkerisan. Bagaimana liputan hari ini, baik? Syukurlah jikalau demikian. Mumpung libur, ayo kita duduk santai mantengi layar gadget atau laptop masing-masing buat membincang Aura. Aura di sini tentu bukan Aura Kasih yg artis itu atau anaknya bulek Yati ujung gang itu, akan tetapi Aura yg membungkus diri kita masing-masing.
Pernah ketemu wanita manis. Pasti sering lah, akan tetapi kita melihatnya biasa wae. Tidak menarik, sekedar manis saja. Tentu juga kisanak punya kenalan atau teman yg nir manis, masa iya temen sampeyan manis kebeh tentu ada yg nir manis toh, akan tetapi justru yg nir manis itu menarik. Pernah menemui hal ini kan?
Seperti halnya dalam adab pergaulan kita sering mendapati seseorang yg selalu kita tunggu kehadirannya. Namun ada juga kita temui orang dimana kehadirannya membuat kita serta orang sekitarnya gelisah atau nir nyaman, pernah juga toh menemui hal seperti ini. Pertanyaannya (walaaah, takon meneh), mengapa bisa demikian?
Nah, buat itulah saya ajak kisanak buat membahasnya. Sebelum kita menjawab pertanyaan di atas, ayo kita bahas ihwal aura terlebih dahulu.
Saya yakin kisanak sekalian telah memahami apa itu aura, meski demikian nir ada salahnya toh kita membincangnya secara ringkas. Secara awam, setiap makhluk hayati memancarkan gelombang elektromagnetik berasal tubuhnya. Nah, himpunan energi yg membungkus tubuh makhluk hayati inilah yg dinamakan aura. Tentu saja disini yg namanya makhluk hayati tentu bukan kita (insan) saja, tetapi seluruh makhluk hayati, termasuk di dalamnya fauna serta flora.
Bahkan orang yg pakar herbal seperti di Tibet contohnya, dapat membedakan antara flora yg berguna buat pengobatan atau nir hanya memakai melihat auranya. Namun di kesempatan ini saya nir akan membicarakan ihwal aura flora, bisa membias kemana-mana serta membingungkan pada nantinya, maka ayo kita kerucutkan membahas hanya pada aura insan saja.
Begini kisanak, kemampuan buat melihat aura atau mengenal seseorang memakai melihat auranya artinya bagian berasal kemampuan Clairvoyance, ungkap opo maheh iki? Jika kisanak selalu mengikuti artikel perkerisan ini, tentu nir asing memakai ungkap yg saya sebutkan barusan, terutama pada tulisan yg berlabel Bawah Sadar.
Baik, ungkap Clairvoyance ini artinya adopsi berasal bahasa Perancis. Clair (Inggris : Clear) artinya terang serta voyance artinya melihat. Sederhananya, secara harfiah maksud berasal ungkap Clairvoyance artinya kemampuan buat melihat memakai terang sesuatu yg nir nampak oleh orang biasa. Pendek ungkap, maksud berasal Clairvoyance artinya pewaskitaan dalam ungkap yg mudah dipahami.
Nah, aura ini jikalau dilihat berasal sudut pandang kewaskitaan terdiri berasal poly sekali rona serta setiap rona disini mempunyai arti tersendiri. Dalam kalimat lain, pancaran aura berasal seseorang artinya merupakan aktualisasi diri karakter atau kondisi seseorang.
Bertelekan pada narasi di atas, maka jawaban pertanyaan di atas artinya dapat dikatakan orang yg selalu berpikiran positif maka auranya akan terlihat cerah serta menarik. Sisi lain, orang yg terbiasa berpikiran negatif, cemas, ragu-ragu, skeptis atau dalam ketakutan contohnya, maka aura yg dipancarkannya menjadi butek serta sangat lemah. Sehingga orangnya kelihatan nir bersemangat serta nir menarik buat didengarkan pembicaraannya.
Bahkan pada taraf yg lebih kronis, kehadiran orang semacam ini akan membuat orang yg berada sekitarnya merasa nir nyaman serta ingin menyudahi pembicaraan atau rendezvous. Maka tidak mengherankan jikalau kemudian dalam adab pergaulan sering kita temui orang yg pinter, titelnya berlapis-lapis, namun nir mendapatkan ruang di lingkungannya. Sangat dimungkinkah apa yg ada dipikirannyalah penyebab utamanya. Lantas bagaimana membentuk energi postif serta merawatnya?
Baik, agak serius buat menjawab pertanyaan barusan. Begini kisanak, aura positif artinya pemancaran energi baik, menjadi akibatnya setiap orang yg dekat memakai pancaran tersebut dapat merasakan kekuatan cinta, kekuatan baik yg positif. Dalam hal ini contohnya kita yg beraura positif maka akan memancarkan energi positif, energi baik ke alam semesta serta kehidupan. Sehingga setiap kehidupan yg bersentuhan memakai kita akan merasakan nyaman serta bahagia.
Pikiran positif nir tiba secara alami atau ujug-ujug tiba begitu saja. Pikiran positif harus dilatih berasal impak pencerahan diri buat menjadi baik. Hal ini merupakan latihan seumur hayati yg harus menempel pada semangat, kemauan, pencerahan serta antusiasme buat hayati bahagia.
Aura positif nir mungkin dapat dihasilkan berasal berbohong. Sepintar apapun seseorang berbohong serta mencoba menampilkan diri baiknya berasal impak produk bohong, maka yg terpancar keluar artinya aura negatif, serta orang-orang yg sangat sensitif selalu dapat merasakan kehadiran sebuah aktualisasi diri aura baik atau pun yg buruk.
Karena aura positif artinya kekuatan baik, jadi bila kisanak serius ingin mempunyai aura baik, maka sampeyan harus menyiapkan pencerahan diri buat menjadi orang baik. Syarat utamanya, kisanak harus mulai berasal pencerahan diri buat mencerdaskan emosional diri sendiri, membuat pikiran dalam setiap harinya senantiasa positif. Dan satu hal lagi yg tidak kalah krusial artinya membuat tubuh sampeyan selalu segar sebab olahraga yg rutin. Nah, demikian cara sederhana buat membentuk aura positif serta melanggengkannya.
Sebagai pelengkap tulisan ihwal aura ini serta meluruskan mitos yg berkembang selama ini, ilmu membaca aura ini bisa dipelajari siapapun serta nir ada sangkut pautnya memakai hal yg berbau kemenyan (baca, mistis/klenik). Kemampuna kewaskitaan atau kemampuan membaca aura sama halnya kita menyelidiki telepati, meski ilmu-nya tidak selaras. Sekali lagi nir ada klenik di sini.
Dalam konteks kekinian, keilmuan kewaskitaan (membaca aura) telah dimanfaatkan buat melakukan wawancara calon karyawan ataupun memeriksa kebenaran pengakuan. Alat teranyar yg telah ada sebut saja Lie Detector atau alat pendeteksi kebohongan ternyata bisa dikelabuhi. Tentu saja dalah hal ini yg bisa mengelabuhi artinya orang yg terbiasa bohong dalam kehidupannya. Saya percaya kisanak nir termasuk di dalamnya. Jadi kalem wae, nir ada yg mengatakan demikian.
Untuk tipe orang yg bukan suka berbohong seperti kisanak contohnya, dikala ia berbohong maka getaran-getaran berasal pikiran serta hati sampeyan akan indikasi pada alat deteksi kebohongan, bahwa kisanak nir mengatakan yg sebenarnya. Tetapi bila orang yg telah biasa hayati bertahun-tahun dalam kebohongan, maka berbohong nir lagi akan mengetarkan hati serta pikirannya, menjadi akibatnya ia bisa lolos berasal deteksi. Tetapi melalui deteksi aura, kebohongan tersebut permanen bisa terbaca.
Belajar kewaskitaan (baca melihat aura)? Susah-susah mudah, akan tetapi nir sesusah mencari jejak di air. Saya gunakan susah-susah mudah kesannya ambigu yaa. Kenapa nir susah atau mudah sekalian, begitu kan maksudnya.
Bengini kisanak, tentu menyelidiki apapun yg kita belum memahami tentu susah. Seperti halnya ilmu membaca aura ini, awalnya rumit akan tetapi jikalau telah memahami selahnya (kiat) maka umumnya menjadi keasyikan tersendiri. Tapi tentu saja, ilmu ini tentu nir lantas kta bisa paham selah-selahnya hanya sehari dua hari jadi.
Jadi hanya bohong belaka jikalau ada seminar atau kitab yg menyatakan mahir melihat aura dalam sejam. Saya sarankan jangan buang-buang uang buat membeli kitab serta membeli sheet buat seminar tersebut, mustahil mahir menjadi pembaca aura dalam sejam. Sejenius apapun. Sementara sekian dulu, buat pendalaman ihwal aura lainnya, insya Allah dilain kesempatan kita bahas lebih mendalam lagi. Akhir ungkap, sebelum saya tutup tulisan ini, saya ucapkan selamat tahun baru Imlek bagi kisanak yg merayakannya. Sekian. Nuwun. Urd2210