Assalamualaikum wr. wb.. Selamat datang kembali kerabat Dunia Keris & terima kasih atas kunjungan kalian disini. Semoga dalam tulisan kali ini sedikit banyak menambah wawasan kita tentang batu permata, apapun jenisnya. Langsung saja kita ke pokok bahasan.. Ketika kita menggenggam sebutir batu permata, barangkali kita tidak pernah terbayangkan betapa panjang proses yang telah ia lewati sampai sampai ke tangan kita. Betapa tidak! Untuk menjadi sebutir batu permata yang indah, mungkin harus menggali puluhan kilometer, misalnya sebutir berlian sebenarnya berada 200 km berasal permukaan bumi & hanya melalui ledakan vulkanik itu bisa terjadi, dilontarkan ke permukaan bumi setelah mengalami kristalisasi karbon selama masa ribuan tahun. Penggalian bukan melulu monopoli penemuan bahan batu permata, karena kadang-kadang berasal sebatang pohon yang tumbang sekalipun bisa saja kita menemukan sebutir batu permata, bahkan berasal sebutir kelapa bisa kita temukan sebutir batu yang di namai Mustika Kelapa (Selo Klopo).
Batu permata atau batu kristal berdasarkan tinjauan ilmu geologi merupakan mineral sebagian bahan utama bahan tambang, terdapat di bumi mulai berasal permukaan tanah sampai ratusan kilometer di kedalaman bumi. Batu permata berarti batu berbentuk mata, diantaranya mata cincin & mata kalung, yang dibentuk lewat polesan tangan manusia, yang sama artinya dengan batu kristal karena sesuai batu permata memang mengalami kristalisasi. Dari akibat penelitian ternyata batu-batu permata mengandung berbagai jenis logam seperti: emas, perak, besi, karbon, aluminium, seng, karbon (arang), fosfor, air & bahan-bahan galian berasal laam lainnya. Kadang-kadang batu permata hanya terdiri berasal satu jenis mineral seperti intan yang merupakan kristalisasi karbon (zat arang), atau terdiri berasal dua atau lebih mineral bumi. Malahan tumbuh-tanaman & binatang yang memfosil (membatu) menjadi batu permata yang indah.
Proses pembetukan/kristalisasi batu permata terjadi selama kurun waktu ratusan bahkan ribuan tahun lampau, jauh sebelum adanya peradaban manusia & kitapuntidak pernah tahu pasti kapan tepatnya kristalisasi batu permata dimulai. Oleh karena alam yang membentuknya, manusia hanya bisa menerka-ngira proses terjadinya batu permata. Pembentukan selama masa yang begitu lama akhirnya menghasilkan batu-batu permata indah & dapat dibeda-bedakan satu sama lain berdasarkan : bentuk, warna, motif & gambar, urat-urat alam, kekerasan & sebagainya. Bisa saja terjadi dalam pembentukan batu permata secara tidak sengaja ikut terperangkap binatang atau tumbuh-tanaman tertentu sehingga menghasilkan batu permata yang di dalamnya didapati binatang seperti: nyamuk, lalat, cacing, ular, kalajengking atau tanaman seperti bunga, daun, ranting, lumut & lain sebaginya sehingga relatif menarik untuk diteliti. Di alam di mana batu-batu permata ditemukan besarnya bisa hanya sebesar butiran beras namun bisa lebih besar berasal gajah bahkan mungkin lebih besar berasal neneknya gajah. Kadang-kadang batu permata ketika ditemukan sudah terbentuk dengan sendirinya orang menyebutnya mustika seperti brntuk telur ayam, bentuk binatang, bentuk tanaman bahkan bisa jadi berbentuk batu cincin, namun kebanyakan batu-batu permata setelah ditambang atau didapat berasal alam harus diolah dahulu dengan cara sederhana maupun dengan tekhnologi modern.
Batu permata ini baik yang sudah dibentuk maupun yang masih bnetuk aslinya mempunyai motif & gambar. Motif bisa berbentuk uiran, ornament, pemandangan, gunung, wayang, & lain sebagainya. Motif & ukuran tertentu yang dikategorikan unik & langka seperti gambar orang terkenal, rumah ibadah, angka keramat, atau yang lainnya dianggap mempunyai nilai & harga tersendiri, sehingga dengan sendirinya harganya menjadi mahal. Mahalnya sebutir batu permata di Indonesia lebih dipengaruhi oleh motif, gambar, warna, bentuk & tentu saja unsur-unsur gaib yang dipercaya memiliki khasiat khusus seperti kekebalan, kewibawaan, rejeki, anti santet, obat, & kegaiban lainnya. Di Indonesia orang tidak pernah mempersoalkan berapa nilai kekerasan sebutir batu tatapi kalau lbetulan suka, berapapun harganya akan dibayar. Berikut ini artinya cara menyikapi batu permata, ketika sobat menetapkan membeli sebutir permata atau menerima sebagai hadiah berasal teman, ada baiknya bila batu permata tersebut dibersihkan untuk menghindari kontaminasi setelah mengalami perjalanan panjang….
Untuk sekedar diketahui, batu permata yang berpindah-pindah pemiliki sebelumnya. Dia mampu merekam & menyimpan karakter emosional berasal pemilik sebelumnya. Rekaman tersebut diyakini bisa saja sebentuk tenaga negatif , tenaga positif, penyakit, & sifat-sifat pemilik batu permata, dapat dikatakan bahwa batu permata disamping merekam hal-hal baik, pula merekam hal-hal buruk.
Batu permata sebelum dipergunakan atau disimpan ada baiknya dicuci, dibersihkan atau dinetralkan. Ada berbai metode membersihkan batu permata. Diantaranya dengan memakai alkohol, air garam, air mengalir, menanam kedalam tanah, merendam dengan beraneka bunga, dijemur di bawah sinar matahari, atau dengan mantera-mantera khusus & sebagainya. Jika sobat memperoleh batu permata dati toko, relatif dibersihkan dengan alkohol atau dengan air garam saja sudah relatif.
So, sebutir batu yang disimpan dipergunakan beberapa waktu, akan merekam sifat-sifat baik & buruk pemiliknya, termasuk penyakit yang diidapnya. Jika kebetulan batu permata masih dalam keadaan kotor ketika sampai ketangan sobat blokhosutho, maka kemungkinan sifat-sifat pemilik lama pula akan ikit berpindah ke badan kalian.
Sekiranya relatif sekian dulu ulasan Kang Arsyyad tentang batu permata. Mohon maaf apabila banyak kekurangan. Sampai jumpa ditulisan selanjutnya. Matur nuwun ..wassalamualaikum wr wb