Dunia Keris Tidak percaya ada gunung yg bisa berpindah tempat? Kerabat perkerisan tidak keliru dalam membaca judul atau saya keliru dalam memberi judul. Justru sengaja pada tulisan label mitos ini saya member judul yg barangkali nyleneh. Kalau tidak nyleneh mungkin maupun kerabat perkerisan tidak meng-kliknya.
Nah, disebuah wilayah Probolinggo, mitos ini sangat di yakini warga sekitanya. Bahkan, gunung ini dikenal sebagai mampu mendatangkan pasangan hidup dan melanggengkan jabata.
Dalam kalangan spiritualis gunung yg saya sebut diatas tidaklah hal yg asing. Mungkin sejauh ini kebanyakan kita tidaklah asing kalau Gunung Lanang di Kulonprogo, Jogjakarta yg mitosnya buat berburu wahyu. Namun, Gunung Lanang yg akan kita kunjungi ini ialah lain dari pada yg lain. selain mitos yg berpindah-pindah maupun dari ketinggiannya.
Gunung Lanang yg ada di Probolinggo ini, atau tepatnya di areal hutan jati di perbatasan Kecamatan Banyuanyar dan Kecamatan Teres jangan berharap kita bisa melihatnya seperti kebanyakan gunung pada umumnya. Bentuknya tak lebih dari selutut orang dewasa dan bernetuk seperti piramida, mengerucut tetapi ujungnya agak mengotak. Tapi dari mitologi, keberadaan gunung cebol ini memiliki poly keistimewaan.
Keistimewaan keberadaan Gunung Lanang ini erat kaitannya dengan Gunung Bromo dan Gunung Argopuro. Dulunya, Gunung Lanang memiliki ketinggian melebihi Gunung Argopuro dan Gunung Bromo serta gunung lainnya. Karena Gunung Lanang ini arogan dan menganggap gunung disebelahnya itu kecil. Maka, Gunung Bromo dan Gunung Argopuro serta gunung yg di sekitarnya menjadi jengkel dan bersepakat menghimpatnya hingga berukuran cebol bin mini.
Dalam riwayatnya, mengenai sebutan lanang buat gunung ini, seluruh hanya mitosnya saja. Sebutan lanang ditujukan bagi kaum laki-laki yg belum memliki jodoh. Jadi, sebagian rakyat masih sangat mempercayai jikalau yg masih jumbo istilah sekarang, maka dengan mengadakan selamatan di Gunung Lanang, dalam kurun saat tertentu ia akan segera mendapatkan jodohnya. Bahkan, bagi yg sudah berpasangan sekalipun dan kebetulan tidak sengaja menemukan keberadaan gunung ini, mitosnya interaksi mereka akan langgeng.
Masih wacana mitos gunung mini ini, siapa yg bakal menjadi ketua wilayah, jikalau melakukan bersih-bersih atau menabur bunga di zenit gunung ini, maka jabatannya akan langgeng dan yg mencalonkan dalam kampanyenya selalu diberi kemudahan. Tapi seluruh kembali berpulang pada kita. Ini hanya wacana mitos.
Kalau pada narasi diatas sudah kita bincang wacana mitos dan keistimewaan asal usulnya, kita lanjutkan wacana keunikannya. Sesuai pada tajuk pada tulisan ini, buat menemukan keberadaan gunung ini kita perlu ekstra tabah. Alasannya, Gunung Lanang suka keluyuran atau tidak berdiri tetap di satu titik melainkan berpindah-pindah.
Gunung ini seperti hidup. Berdasarkan agama rakyat sekitar yg sudah turun temurun, berpindah-pindahnya lokasi gunung ini dikarenakan Gunung Lanang berontak. Berontak dalam artian, Gunung Lanang sebenarnya ingin keluar dari hutan jati yg saya maksud di atas dan berkeinginan bersanding dengan gunung-gunung lainnya.
Bahkan ada cerita, gunung ini pernah terbawa arus banjir. Tapi anehnya, walaupun terbawa arus, gunung ini tidak bisa hingga keluar dari lebatnya hutan jati. Jadi tetap mbulet diseputaran alas jati tadi. Makanya, kalau misal kita tidak jodoh dengan gunung ini dan mencari ke tempatnya semula dan tidak kita dapati, artinya gunung ini sedang jalan-jalan disekitar alas. Pada kalangan spiritualis, keberadaan gunung ini dijaga oleh seekor naga yg besarnya dua kali rangkulan orang dewas. Kebayang panjangnya, belum ada yg mengukur tampaknya.. J
Baik, sekian dulu dan terima kasih telah berkunjung disini. Sampai ketemu lagi pada tulisan lainnya. Maturnuwun