Dunia Keris – Selamat siang kerabat Dunia Keris, dalam tulisan kali ini aku akan membuatkan tulisan tentang mitos yg seringkali kita dapati dalam kehidupan sehari-hari. Berawal dari obrolan kecil bersama seorang teman di warung kopi sedikit mengusik pikiranku tentang carita konon katanya?
Katanya, jikalau seorang wanita sedang hamil, maka suaminya dihentikan menutup lubang. Karena dikhawatirkan sang bunda hamil akan sulit bmelahirkan. Si jabang bayi yg seharusnya menjalani proses persalinan secara normal, mampu jadi harus menjalani operasi cesar. Atau bahkan meninggal sebelum menghireup udara dunia.
Lubang yg dihentikan ditutp itupun banyak ragamnya. Semisal lubang galian binatang yg menjadi loka tinggalnya. Lubang tikus, lubang ular, landak atau binatang lainya. Selain lubang yg didesain binatang timbul maupun lubang-lubang protesis insan yg dihentikan ditutp. Misalnya jalan pintas dip[ekarangan rumah atau pagar yg telah rusak & dijadikan oleh rakyat sebagai jalan pintas.
Tidak kentara kaitan antara sekian lubang embargo bersama proses persalinan. Ketika hal itu aku tanyakan kepada sebagian rakyat yg masih percaya kepada mitos ini, jawaban yg kuperoleh hanyalah pamali alias dihentikan begitu saja. Seperti kisah temanku ini.
Bapak 2 orang anak ini menjelaskan, sewaktu istrinya mengandung anak yg pertama, dia sempat ingin menutup lubang tikus yg banyak masih timbul disekitar rumahnya. Lantaran tikus-tikus itu sangat mengganggu tidur malamnya. Belum sempat beliau mengangkat cangkul & menutup lubang tikus, salah seorang tetangganya segera memperingatkan. Katanya menutup lubang tikus, dikala sang istri sedang hamil dalah pamali. Dia pun mengurungkan niatnya buat menutup lubang tikus tadi.
Anak pertamanya pun lahir bersama normal. Saat istrinya sedang mengandung yg kedua. Dia berniat menutup jalan pintas yg timbul disamping rumah. Sebenarnya yg mau ditutup itu bukanlah jalan yg sebenarnya, alasannya adalah jalan itu ialah pagar yg kemudian dirusak orang & dijadikan sebagai jalan pintas. Istrinya sangat terganggu bersama orang-orangyang melewati jalan tadi. Dia tergerak hatinya. Dia menutup jalan pintas tadi tanpa mengindahkan peringatan tetangga yg telah melarangnya. Dan ternyata, anak keduanya pun lahir melalui operasi cesar.
Kisah teman ngobrolku tadi aku rasa tetap sajatidak mampu dijadikan pembenaran atas mitos embargo menutup lubang dikala istri sedang hamil. Karena sesungguhnya dalam kacamata agama antara kedua hal itu nir terkait sama sekali. Tidak da hubungan alasannya adalah implikasi yg mampu dijadikan landasan aturan. Artinya, kelahiran anak yg kedua melalui proses cesar itu hanya factor kebetulan belaka. Bisa menimpa siapa saja, & dalam kehamilan yg keberapa saja. Bukan alasannya adalah kutukan atau melanggar pantangan.
Berapa banyak bunda yg melahirkan melaui cesar, padahal sebelumnya sang suami nir pernah menutup lubang tikus atau lubang-lubang lainnya. Sebaliknya betapa banyak orang yg pekerjaannya itu di kebon atau di lading & seringkali menutup lubang tikus yg banyak masih timbul di pematang sawahnya, tapi istrinya pun melahirkan secara normal. Tanpa kesulitan yg berarti.
Menilik akan hal ini kita di tuntut berpikir secara arif & menjauhkan dari berpretensi jelek, alasannya adalah bayangan keburukan itu akan selalu menghantui jiwa kita. Ia dalam akhirnya berkembang menjadi impian yg dalam akhirnya dikabulkan Allah SWT. Pentingnya mewaspadai virus KATANYA & jangan terpedaya!
Sekiranya nisbi sekian dulu & terima kasih telah berkunjung disini & berharap buat selanjutnya & selanjutnya balik kesni. Maturnuwun…