Pohon beringin ini tumbuh di pinggir Sendang Pucak Wangi, yg berada di desa yg sama memakai nama sendang tadi di Kecamatan Babat, Kab. Lamongan, Jawa Timur. Oleh rakyat sekitar pohon ini diyakini menjadi sarangnya makhluk gaib yg berada di lokasi sumber air tadi.
Sekilas, pohon beringin yg nir terlalu besar ini hanya berupa rerimbunan belaka serta berdampingan memakai pohon-pohon jati yg berada di tepi sendang, nir ada yg begitu istimewa. Meskipun demikian, siapa menyangka kalau pohon beringin ini menyimpan misteri yg cukup menggetarkan.
Meski sudah nir mengecewakan usang peristiwa itu, dalam kesempatan posting yg kebetulan maupun malam jumat ini aku menuliskan buat kalian yg tetap setia berkunjung ke perkerisan ini. Ceritanya waktu itu kami berempat berkesempatan pertanda mitos tadi. Benar saja, kegaiban benar-benar terasa dikala kami menjejak pertama di sendang Pucak wangi lokasi dimana pohon ini berada. Aura mistis benar-benar terasa sebab suasana malam itu daerah tadi mendung tebal serta sekaligus malam jumat.
Setelah kami berempat berdoa bersama, seorang kawan membakar beberapa batang dupa buat memancing mereka keluar, tiba-tiba saja angin kencang berputar-putar mengitari tempat sendang tadi. Angin menggoyang-goyangkan pohon beringin yg berdiri tegak dibibir sisi selatan sendang ini. terasa aneh memang, pohon beringin tadi berguncang hebat diterpa angin, ad interim pohon lain disekitarnya tampak lebih tenang.
Suasana menjadi riuh dampak daun serta ranting yg beradu, sepertinya penghuni pohon beringin ini hendak menyambut kedatangan kami serta membuktkan mitos tadi. Yang lebih aneh lagi, pohon beringin ini tampak seperti bercadar. Kabut tipis berwarna putih menyelimiti pohon menakutkan ini sepanjang kami berada dilokasi tadi mulai berasal pukul 22.00 hingga 01.30 dinihari.
Tak ayal, melihat suasana angin yg seakan merobohkan pohon ini, aku berinisiatif mengajak kawan-kawan buat lebih menjauh berasal pohon.Mengajak mereka disisi utara sendang, sedikit kondusif berasal ranting-ranting yg jatih supaya lebih memudahkan kami buat konsentrasi. Ditengah keriuhan ranting serta dedaunan yg beradu, suasan terasa tegang, nir tahu kenapa kami nir saling mengobrol. Suasana benar-benar kaku serta tegang. Kecemasan, bertanya-tanya serta takut berbaur menjadi satu malam itu.
Cemas serta takut kalau ada satu diantara kami yg nir bertenaga serta menjadi kesurupan seperti peristiwa yg sudah-sudah. Namun bertanya-tanya ingin melihat, mengetahui serta pertanda kegaiban yg akan terjadi.
Kegaiban memang terjadi malam itu, sebuah bola api meluncur cepat berasal rerimbunan pohon beringin ini kearah barat diiringi memakai bunyi Kraaak seperti bunyi orang menyobek secarik kain.Beberapa sehabis itu susana angin yg berasal awal kami dilokasi ini sangat riuh menadi reda secara drastis. Senyap, yg terdengar hanya bunyi serangga malam serta sekali waktu suasana guntur yg memang malam itu mendung.
Seorang kawan yg duduk disebelah aku mengagetkan konsentrasi sebab mencolek aku serta menentukan dalam pohon disisi timur pohon beringin tadi. Benar saja, paras aneh serta bertaring timbul dikegelapan disela-sela pepohonan.
Ukuran tubuhnya sama seperti insan, akan akan tetapi yg terlihat aneh, tubuhnya berwarna hitam legam.Sosok tadi bertaring memakai kepala yg nir proporsi memakai tubuhnya, lebih besar kepalanya dibandingkan memakai tubuhnya.
Beberapa dikala kemudian sosok tadi menghilang, kemudian timbul kembali. Ketika penampakansosok tadi aku tatap memakai saksama buat memastikan wajahnya, makhluk tadi menghilang. Namun waktu aku sedikit berpaling serta aku lihat memakai susut mata, dia timbul kembali. Bebarapa kali seperti itu.
Karena bertanya-tanya serta ingin memastikan apa yg kami lihat, kawan-kawan saling mennyakan apa yg kami lihat, ternyata ada kesamaan. Hanya saja, mahkluk atau sosok penampakan tadi memalukan-memalukan kucing, lagi nongol kemudian bersembunyi dibalik jejeran pohon ditimur pohon beringin tadi.
Sayangnya, beberapa dikala kemudian gerimis membuyarkan harapan sensasi yg lebih lagi malam itu. Berlarian kecil kami menuju tunggangan yg kami parkirkan serta beranjak pulang. Sebenarnya kalau nir hujan kami ingin ke Gua Kendil yg berada di bukit sebelah selatan sendang Pucak Wangi. Yang beberapa tahun yg kemudian pernah dipakai lokasi uji nyali yg di tayangkan salah satu stasiun televisi partikelir. Mungkin lain kali kalau ada kesempatan.matur nuwun