Dunia Keris Selamat datang kerabat perkerisan. Dalam dunia supranatural salah satu keilmuan kuno yg paling poly diminati buat dikuasai artinya ilmu terawangan. Secara harfiah penerangan ihwal ilmu terawangan artinya salah satu kemampuan melihat secara gaib ke loka yg jauh & jaraknya tidak terjangkau sang mata. Nah, kepada kesempatan pagi yg basah semenjak subuh ini saya coba mengulasnya buat panjenengan sekalian. Setidaknya sebagai wawasan akan warisan keilmuan leluhur kita kepada masa lampau.
Dalam poly perkara yg terjadi, poly orang yg berkemampuan dapat melihat gaib. Bisa jadi lantaran mereka ini indigo, atau jua yg barangkali lantaran pembawaan lahir, atau pun jua lantaran sengaja mempelajarinya. Sayangnya, tidak poly yg mengetahui prinsip cara kerjanya. Sehingga acapkali terawangan gaib tidak dibedakan bareng kemampuan melihat gaib. Sehingga anggapan ini kemudian sang poly orang acapkali dipercaya sama, walaupun sebenarnya tidak sinkron. Pembedanya artinya, kemampuan melihat gaib artinya dasar buat terawangan gaib. Sedangkan terawangan gaib artinya mendayagunakan kemampuan melihat gaib buat dapat mendeteksi / melihat suatu objek kepada loka yg jauh.
Setidaknya kemampuan melihat gaib yg dapat kita lakukan secara bisa berdiri diatas kaki sendiri itu dapat dilakukan bareng 3 cara, yaitu melihat gaib bareng cakra ajna (mata ketiga), melihat secara batin & melihat secara roh. Masing-masing cara melihat gaib ini mempunyai kelemahan & kelebihan sendiri-sendiri. Saya akan membahasnya satu persatu kepada bagianbawah tulisan ini.
Sedangkan yg berasal luar diri kita sendiri artinya bareng bantuan atau dibantu mahkluk gaib. Dalam prinsip cara kerjanya, cara melihat gaib seperti ini artinya seseorang tadi mendapat penglihatan gaib yg kemudian mendapat suatu penglihatan gaib bareng cukup kentara dapat ihwal sosok-sosok gaib, dapat jua ihwal suatu objek kepada loka tertentu, atau ihwal suatu insiden kepada masa lalu atau masa depan. Sosok gaib tersebutlah yg menyampaikan citra penglihatan gaib kepada dalam pikiran seseorang.
Penglihatan gaib ini diterima kepada dalam pikiran seseorang berasal sosok gaib tertentu yg berkenan kepadanya. Cara penglihatan gaib ini poly dilakukan sang peramal-peramal dalam meramalkan suatu insiden, lantaran bareng cara ini beliau dapat melihat suatu insiden bareng cukup kentara kepada dalam pikirannya (orang Jawa sering menyebut ini sebagai kawruh / ide / wahyu).
Kemampuan ini acapkali didapatkan sejak seseorang masih mungil, sebagai akibatnya sering diklaim bakat bawaan lahir. Kondisi ini mirip seperti seseorang yg ketempelan gaib, yg tanpa belajar sebelumnya tetapi kemudian dapat mengobati orang atau dapat meramal. Kemampuan ini didapatkan tanpa belajar & bisnis. Bahkan dalam hal ini mereka tanpa perlu menjalankan suatu laku tirakat seperti kepada umumnya laku ngelmu.
Baik, selanjutnya kita akan membahas satu persatu kepada antara 3 cara melihat gaib yg kita lakukan secara bisa berdiri diatas kaki sendiri, tanpa bantuan makhluk gaib tertentu sesuai bareng urutannya.
Yang pertama yakni, melihat gaib bareng cakra mata ketiga (Ajna)
Melihat gaib bareng cakra mata ketiga artinya melihat gaib bareng mendayagunakan kemampuan gaib berasal cakra ajna yg terdapat kepada dahi (kepada antara 2 alis mata). Dari cakra ajna itulah ruh sedulur papat keluar berasal tubuh wadag kita (pancer) kemudian mendatangi objek sasaran yg ingin kita lihat. Kemudian mengirimkan gambarannya kepada roh pancer (wadag) kepada dalam pencerahan / pikiran melalui jalur yg sama, cakra ajna. Sehingga apa yg kita rasakan biasanya riil atau senyata seperti kita melihat sesuatu secara normal lantaran kita kepada keadaan sadar sepenuhnya.
Kunci berasal kemampuan melihat gaib bareng cakra ajna ini artinya terletak kepada ikatan kuat & komunikasi antara sedulur papat yg berada kepada luar tubuh bareng sukma kepada dalam tubuh.
Namun demikian, kemampuan melihat gaib bareng cakra ajna ini tidak serta merta akan terjadi kepada orang yg sudah terbuka ajnanya. Satu misal yg kepada buka cara olah tenaga dalam / prana / kundalini. Cakra-cakra tenaga tubuh yg dibuka buat tujuan pengolahan tenaga tidak tertentu bekerjasama bareng alam gaib & kegaiban. Untuk mendayakan melihat gaib harus terdapat konvoi sukma. Memang terdapat perkara jua dikala simpul-simpul cakra mulai longgar seseorang mencicipi atau kadang melihat gaib, tetapi dapat dipasikan ini secara impulsif. Di luar pencerahan kita, artinya itu bukan virtual kita kepada dikala itu terjadi.
Untuk mendayagunakan melihat gaib seperti yg kita bahas kepada bab ini, maka cakra-cakra tadi harus dibuka khusus buat tujuan kegaiban, bukan buat tujuan pengolahan tenaga tubuh. Dengan sudah terbukanya cakra ajna akan mempermudah jalur komunikasi antara sedulur papat kepada luar tubuh bareng sukma kepada dalam tubuh (pancer).
Dalam ranah supramistik keilmuan gaib, kemampuan melihat gaib secara tertentu & kentara melalui cakra ajna ini pun terdapat kelemahan-kelemahannya. Sebab kemampuan melihat bareng cara ini hanya buat melihat kegaiban tingkat rendah. Cakra ajna atau mata ketiga artinya bagian berasal fisik manusia yg kekuatannya terbatas, semua bergantung kepada kekuatan tenaga cakra kita tadi. Dalam poly insiden, seseorang lebih seringnya sudah merasa puas setelah dapat melihat gaib bareng kemampuan cakra ajna ini. Sehingga kemampuannya sudah tidak ditingkatkan lagi kualitasnya.
Kelemahan lainnya, orang-orang yg mempunyai kemampuan melihat gaib seperti yg kita bahas ini, acapkali tidak dapat mengendalikan penglihatannya. Mata ketiganya terus terbuka & terus melihat gaib, walaupun tidak sedang ingin melihat gaib. Pada orang-orang yg seperti ini, kelemahan lainnya artinya andai saja kekuatan sukma & penyatuan antar sukma belum cukup kuat.
Misalnya saja dalam kondisi tidur & bermimpi, diluar kontrolnya roh sedulur papatnya kembali keluar berasal tubuhnya, suatu dikala akan dapat sebagai musibah andai saja roh sedulur papatnya ditangkap sang roh halus lain. Akibatnya, orang tadi akan dapat sebagai lemah ingatan, lupa ingatan, lemah tubuhnya & sakit-sakitan, bengong melamun tak sadarkan diri, dsb.
Pada masa kini ini sangat sporadis terdapat orang yg dapat melihat gaib bareng mata ketiga atau cakra ajna. Kebanyakan mereka melakukannya bareng melihat gaib secara batin, termasuk para praktisi paranormal & praktisi ilmu gaib yg sering timbul kepada TV.
Sebenarnya yg mereka lihat awalnya jua hanya sekelebatan bayangan saja, tidak paripurna. Sehingga pengetahuan mereka ihwal alam gaib jua terbatas, akhirnya bareng sedikit impak-impak tertentu yg sudah kepada setting mereka tampak seolah-olah betul mumpuni dalam hal melihat gaib yg sesuai anggapan buat menyenangkan pemirsa. Pada masa kini ini kemampuan melihat gaib bareng cakra ajna lebih poly dimiliki sang orang-orang yg dapat melihat gaib sejak mungil, yg adalah kemampuan yg terjadi secara alami.
Selanjutnya yg ke 2 artinya melihat gaib secara batin.
Melihat gaib secara batin tidak sinkron bareng melihat gaib yg barusan kita bahas. Pada bab ini, semua tertumpu kepada ketajaman / kepekaan rasa & batin (ketajaman indera keenam). Bersambung…..