Dunia Keris Selamat siang kerabat perkerisan. Terima kasih sudah berkunjung ke perkerisan. Baik, kita pribadi ke bahasan yang akan aku bagikan kali ini, yakni deteksi dini energi negatif tempat tinggal atau hunian kita. Benar kiranya jika ada ungkapan bijak yang acapkali kita dengar, Rumahku merupakan Surgaku. Saya rasa nir hiperbola memang, pertanyaannya, tempat tinggal yang menjadi surga bagi penghuninya & sehat itu seperti apa?
Nah, dalam kesempatan berbagi kali ini aku akan menaruh tips-tips nya & sedikit mengulas wacana hunian yang baik & sehat bagi penghuninya, seperti ungkapan bijak dalam atas, Rumahku merupakan Surgaku.
Rumah yang sehat bukanlah tempat tinggal yang glamor atau megah. Rumah yang sehat merupakan tempat tinggal yang senantiasa mempunyai aura positif yang baik bagi kesehatan, karier, rejeki, pula syarat kejiwaan bagi penghuninya. Tidak sedikit orang yang kurang memahami bahwa syarat tempat tinggal mempunyai andil yang agak besar mempengaruhi syarat orang yang menghuninya. Penjelasan paling sederhananya, jika aura negatif tempat tinggal lebih besar dari aura negatif penghuninya, maka, syarat menjadi nir seimbang dam umumnya poly kasus yang ditemui tempat tinggal tersebut berasa suram yang akhirnya ada poly perseteruan bagi penghuninya.
Ada poly sekali penyebab yang melatarbelakanginya hingga tempat tinggal menjadi suram yang dalam akhirnya menciptakan penghuninya menjadi nir betah atau nyaman dalam tempat tinggal.
Yang pertama adalag syarat tanah yang mempunyai partikel unsur besi & logam. Tanah yang poly mengandung unsur Elemen logam & Besi mempunyai kandungan zat yang kurang mengagumkan untuk kesehatan pula kejiwaan. Pasalnya, sebab zat energi yang berbentuk partikel-partikel mini berbaur dalam udara & terhirup setiap hari yang dalam akhirnya dapat mengganggu pernafasan & urat syaraf diorgan tubuh. Hawa negatif yang ditimbulkan dari tanah pekarangan seperti ini dapat mendapatkan masukan energi negatif dari luar, seperti penyakit santet ,teluh & gampang ditempati makhluk halus, sebab zat logam mempunyai aura warna hitam atau gelap yang sama dimiliki oleh makhluk halus. Lebih mudahnya untuk mengenali tanah seperti ini, umumnya tanah tersebut berada didataran gersang & tandus.
Yang kedua merupakan tanah atau pekarangan tempat tinggal yang didominasi oleh kekuatan atau energi negatif yang sangat besar atau orang Jawa sering menyebutnya Tanah Sangar. Tanah seperti ini umumnya nir jauh dari pemakaman awam, pohon-pohon besar,& bekasnya asal mata air yang tertutup atau sumur yang tidak terpakai. Tanah inilah yang tidak jauh dari mahluk gaib & sering didesain kawasan tinggal bagi golongan jin, sebab kelembahan tanah & unsur partikelnya menciptakan hawa negatif yang paling disukai oleh mahkluk-mahluk gaib. Selain disukai oleh mahkluk gaib Tanah Sangar kurang mengagumkan untuk rejeki pula kejiwaan bagi penghuninya.
Selanjutnya yang ketiga merupakan Tata letak atau posisi tempat tinggal yang rawan membangkitkan energi negatif. Biasanya tempat tinggal tersebut berada persis pertigaan jalan atau istilahnya Tusuk Sate, dipandang dari Hongsui, Ilmu Falaq pula Ilmu Kejawen, memang tempat tinggal yang bertepatan beserta tusuk sate sangat kurang mengagumkan, sebab arah jalan pribadi masuk kearah tempat tinggal. Perlu untuk kita ketahu bahwa jalan merupakan arah pergerakan gelombang frekuensi antara energi positif & negatif. Pendek celoteh lebih baik tempat tinggal menghadap kejalan dari dalam jalan yang menghadap kerumah kita. Sedangkan berkaitan beserta tempat tinggal yang merujuk dari Tata Letaknya yaitu tempat tinggal berjajar 3 atau ruangan kamar berjajar 3 disebut Taliwangke atau Ikatan Kematian. Rumah yang seperti ini umumnya galat satu tempat tinggal yang berjajar 3 nir akan betah menghuni rumahnya, & yang terpenting tempat tinggal harus menghdap kejalan, nir terlalu tinggi pula terlalu rendah dari jalan raya. Setelah itu barulah menata letak ruangan sinkron fengsui pula ilmu kesehatan tempat tinggal.
Yang ke empat merupakan berkaitan beserta Sejarah Rumah. Sejarah tempat tinggal merupakan vital untuk mengetahui tempat tinggal tersebut mempunyai kesehatan atau nir. Karena sejarah pula cerita masa lalu selalu akan membekas dalam syarat tempat tinggal tersebut hingga sekarang, misalnya tempat tinggal bekas orang bunuh diri, atau tempat tinggal-tempat tinggal antik dijaman belanda yang dulu dipaki buat penyiksaan, bekasnya bunker-bunker, hal ini perlu dicermati bagi yang mau beli tempat tinggal atau kontrak tempat tinggal, sebab tempat tinggal tersebut jelas kuang efektif untuk didesain kawasan tingggal pula bisnis.
Dan selanjutnya yang keenam merupakan tempat tinggal yang terkena isolasi oleh gangguan kiriman pula kekuatan santet, teluh pula penyakit lainya. Ciri tempat tinggal yang terkena gangguan kiriman, umumnya mempunyai karakteristik menjadi berikut;
Sering terjadinya konslet dalam lampu tempat tinggal
Sering mencicipi bau-bauan yang yang nir seperti umumnya
Serasa panas meskipun menggunakan wahana AC pula kipas angin padahal sudah poly jendela udaranya
Tingkat rejeki yang menurun drastis, seakan seperti gentong bocor yaitu lebih banyaknya pengeluaran daripada pemasukanya, & setiap datangnya rejeki selalu diiringi persoalan sehingga nir mampu menyimpan sebagian rejekinya
Penyakit yang nir kunjung sembuh meskipun sudah berobat kemana-mana.
Kemudian yang keenam atau yang terakhir merupakan syarat tempat tinggal yang kotor, lembab, kurang fentilasi udara sangatlah riskan untuk terserang penyakit yang berasal dari energi negatif. Karena energi negatif masuk melaui pertikel udara, jika sirkulasi udara nir stabil maka suhu energi negatif akan menggumpal & nir dapat keluar dari tempat tinggal. Penangannya merupakan sering-sering setiap pagi untuk membuka pintu & jendela sebab udara pagi sangat membantu untuk menetralisir kekuatan energi negatif. Sementara hingga dalam sini dulu, Insya Allah dalam goresan pena selanjutnya aku akan bagikan kelanjutan dari goresan pena ini wacana cara menetralisir energi negatif tersebut. Akhir celoteh semoga goresan pena singkat ini berguna buat kerabat perkerisan sekalian. Bika goresan pena ini bermanfaa, penulis akan berterima kasih panjenengan men-share-nya. Nuwun.