Dunia Keris Selamat tiba kerabat perkerisan. Empat hari yang lalu, ketika hendak berkunjung ke rumah temen pada daerah Kaliurang atas, tiba-tiba saja motor saya macet. Tidak pernah terjadi sebelumnya seperti ini. Mungkin sebab sebelumnya tak umbahke (dicucikan). Mungkin.
Macetnya ini bukan macet biasa, dalam arti istilah beliau (saya menamakan motor saya si Bleki) macetnya pilih-pilih tempat. Tempat yang tidak biasa. Persis dekat dengan kuburan. Mungkin beliau malu barangkali kalau macet pada keramaian. Tidak menyenangkannya lagi, macetnya ditengah hujan yang mulai tiba. Lengkap dengan sang rudrapati yang berkilat-kilat.
Suka tidak suka saya pun mendorong si Bleki pada gapura pintu masuk kuburan yang memang beratap tersebut. Lantas, ada kejadian apa pada kuburan? Tidak ada kejadian apapun, selain saya harus menunggu hujan reda pada gapura kuburan bareng si Bleki yang ngambeg tersebut. Untungnya, ketika hujan masih menyisakan rinainya, si Bleki sudah selesai ngambegnya. Konsekuensinya, batal acara berkunjung ke rumah temen sore itu.
Saat pada gapura kuburan tadi, saya teringat dengan cerita seorang temen saya beberapa waktu yang lalu. Sudah rahasia awam kan, jikalau kuburan selalu diasosiasikan dengan hal-hal yang berbau penampakan. Cerita tentang hantu serta sebangsanya. Sebelumnya saya sarankan jangan teruskan membaca jikalau kisanak sendirian.
Cerita temen saya ini berseting pada keliru satu kuburan tua pada daerah Timoho denga aktor utamanya adalah penjaga kuburan, kejadiannya sudah lama berlalu, meski belum lama banget, awal tahun 2006 silam. Penjaga kuburan ini sangat keki banget sebab daerah kekuasaannya (kuburan) kalau malam menjadi tempat yang tak resmi (memang ada yang resmi po?) pacaran serta berbagai perilaku tak senonoh lainnya. Heran, orang-orang itu kok ndak ada takutnya, masa pacaran harus pada kuburan? Kayak ndak ada tempat lain wae.
Nah, sebab fenomena tak biasa inilah beliau (penjaga kuburan) berpikir keras untuk memberikan shock therapy buat orang-orang yang gemar pacaran pada kuburan. Saking bersemangatnya untuk memberi pelajaran ini, bahkan temen saya curiga kalau penjaga kuburan ini mendapat imbalan tertentu asal pengelola kafe-kafe yang tentu saja berdampak pada keberlangsungan usahanya. Ya, dampak fenomena pacaran pada kuburan ini secara tidak tertentu banyak kafe yang sepi.
Setelah menemukan caranya, pada malam minggu yang cerah, berbekal hape poliponik kesayangan serta daster warna gelap punya istrinya beliau berjalan jemawa pada daerah kekuasaannya. nah, hape yang sebelumnya sudah beliau setting alarmnya beliau mendekati keliru satu pasangan yang sedang berdua-duaan. Tentu saja ketika itu bertiga dengan penjaga kuburan yang usil ini. Kriiing Kriiiiing..
Hape poliponik kesayangannya itu pun nyaring memecah kesunyian. Menghentikan aktifitas apapun tangan-tangan yang terampil yang sedang memadu kasih pada kuburan malam itu. pura-pura beliau mengangkat panggilan palsu tersebut. Usai beliau menerima panggilan bohongan tersebut ada seorang lelaki yang sebelumnya asyik masyuk menghampirinya. Mungkin beliau merasa terganggu, bagaimana bisa kuburan segitu luasnya kenapa harus ditempatnya memadu kasih.
Telpunan kok nang kuburan , Pak. Selingkuh po?
Lha piye maneh, Mas. Kalau pada dalam situ ga ono sinyal blas ee, jawab penjaga kuburan sambil menunjuk kuburan terdekat.
Tak ayal, saking kagetnya, lelaki yang bisa jadi hanya basa-basi sebab merasa keasyikannya terganggu ini tertentu tancap gas, lari ketakutan. Pasangannya benar-benar shock ditinggal kabur begitu saja, sambil berteriak histeris, beliau juga ikut lari.
"Hantuuuuuu……!".
Teriakan histeris ini kemudian membuat kehebohan pada seluruh area kuburan yang gelap itu. Banyak orang yang kemudian ikut berlarian meninggalkan kawasan kuburan itu. Wajah kemenangan menyungkupi penjaga kuburan.
"Nah, baru tahu kan mereka sekarang? Masa kuburan dipakai pacaran?" pikir penjaga kuburan itu sambil membusung dada. Namun, tiba-tiba kupingnya mendengar suara perempuan, lirih, tapi relatif jelas pada dengarnya "Iya Pak, mereka benar-benar keterlaluan. Tapi bapak juga bohong, ih. Di dalam sini juga ada sinyal kok".
Waaaaaa. Penjaga kuburan sontak gak gunakan mikir, ikutan lari.
"Ooooooiiii, enteniiiii.
Sampeyan pikir cuma sampeyan saja yang takut apa?