Tidak ada data tertulis untuk menentukan kapan orang Indonesia (Jawa) menemukan teknologi penempaan senjata. Namun, jika ditetapkan bahwa beberapa bilah keris Jalak Buda menunjukkan gambaran pamor, dapat diasumsikan bahwa pamor telah di kenal rakyat Indonesia, setidaknya sejak abad ke-7. Mereka tahu bahwa itu adalah kebetulan untuk mencampur beberapa jenis besi dari tambang yang berbeda. Perbedaan komposisi elemen besi dalam senyawa yang mengandung besi yang digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan butiran akan menyebabkan perbedaan warna yang berbeda pada permukaan bilah keris, sehingga menunjukkan gambaran pamor
Menurut “Petunjuk untuk Senjata Tiongkok Kuno” oleh Chou Wei, yang diterbitkan di Beijing pada tahun 1957, seorang kolektor senjata di Swedia memiliki sebuah pedang dari Cina kuno yang memiliki pamor. Pamor yang muncul pada pedang itu juga acak dan tidak sengaja. Alasan kemunculan Pamor adalah karena bahan mentah secara tidak sengaja memperoleh Pamor yang muncul dipermukaan bilah. Tombak dan Keris Jengala menunjukkan pamor dengan teknik yang sangat indah dan menakjubkan. Jelas, pamor itu datang bukan karena kebetulan, tetapi karena keterampilan menempa dan merekayasa para pengrajin. Inilah alasan dari pertanyaan itu. Apakah Jenggala dalam perkerisan sama dengan Jenggala dalam ilmu sejarah? Mengapa budaya masyarakat di kerajaan yang berdiri pada abad ke 11 itu sudah terampil dalam membuat rekayasa seni pamor?