Dunia Keris Selamat datang kerabat perkerisan. Segitiga Bermuda, aku konfiden hampir setiap kita tidak asing beserta tempat satu ini. Segitiga Bermuda, juga dikenal sebagai Devils Triangle, adalah bentangan terkenal Samudera Atlantik berbatasan beserta Florida, Pulau Bermuda, & Puerto Rico yang telah menjadi lokasi penghilangan aneh sepanjang sejarah.
Sejak tahun 1942, di laporkan lebih dari 5000 orang & tak kurang dari 200 kapal bahari & 150 pesawat udara menghilang di segitiga Bermuda tanpa diketahui sempurna penyebab yang hingga kini meninggalkan rahasia. Segitiga Bermuda terbentang dari pulau Bermuda, Puerto rico & Miami beserta luas tak kurang dari 400.000 mil persegi. Misterinya hingga waktu ini belum terpecahkan, meski penelitian fenomena ini masih berlangsung waktu kini.
Di perairan Indonesia sendiri, lokasi yang hampir serupa juga didapati, para pelaut seringkali menyebutnya Segitiga Masalembo atau Masalembo Triangle. Bentangan tadi berada antara Pulau Bawean Kota Majene Kepulauan Tengah. Di Segitiga Masalembo ini konon kerap terjadi fenomena aneh arus bahari & angin yang mengalir yang mirip beserta Segitiga Bermuda.
Sudah tak terhitung lagi kecelakaan bahari maupun udara di atas perairan ini. Sebut saja di antaranya yang paling fenomenal, yang pertama kecelakaan lalulintas bahari yang menimpa kapal bahari Senopati Nusantara pada tanggal 29 Desember 2006. Kemudian pada tanggal 1 Januari 2007 kecelakaan pesawat udara Adam Air penerbangan 574.
Selain 2 triangle atau segitiga misterius di atas, jarang diketahui umum, di pulau Jawa sendiri ada fenomena semacam itu, yakni Segitiga Setan. Dari namanya saja lebih nggegirisi toh. Segitiga Setan tadi membentang di antara 3 gunung di Jawa Barat, di tempat Puncak Bogor lebih tepatnya, yakni antara Gunung Salak, Gunung Gede, & Gunung Halimun. Mengapa disebut beserta Segitiga Setan? Nah, mari kita menelusurinya..
Sampeyan tentu masih ingat beserta terjadinya kecelakaan Pesawat Sukhoi Superjet 100 buatan Russia yang uji terbang beberapa tahun lalu. Jatuhnya Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang menelan korban jiwa 47 orang tadi balik memunculkan rahasia yang sudah dipercaya banyak warga sekitar yakni, adanya Segitiga Setan Bogor. Zona Segitiga Setan yang dimaksud adalah Gunung Halimun, Gunung Salak & Gunung Gede.
Lokasi ketiga gunung tadi memang saling berdekatan. Pasalnya, di lokasi Gunung Salak memang seringkali terjadi beberapa hal yang aneh terutama kejadian pesawat jatuh. Ada kecenderungan suatu pola di mana pesawat jatuh di tempat yang sama, di tahun 1966 helikopter yang ditumpangi Laksamana RE Martadinata jatuh, sampai sekarang penyebabnya tidak diketahui.
Lalu banyak pesawat jatuh di sekitar lokasi yang sama sekitar Gunung Salak & Gunung Halimun. Gunung Halimun itu sendiri oleh rakyat sekitar dipercaya sebagai gunung paling angker sejak masa Mataram Sultan Agung. Sebenarnya ada 3 gunung yang dipercaya angker di masa Mataram Sultan Agung, pertama Gunung Merapi, Kedua Gunung Slamet & Ketiga Gunung Halimun, diantara ketiganya Gunung Halimun-lah yang dipercaya paling angker alasannya memiliki rahasia luar biasa. Sampai waktu ini banyak peristiwa jatuhnya pesawat di sekitar segitiga Gunung Halimun-Gunung Salak-Gunung Gede, yang kemudian melahirkan mitos Segitiga Setan Bogor ini.
Dalam sejarahnya, Gunung Halimun & Gunung Salak merupakan gunung yang disucikan oleh pemeluk Sunda Wiwitan, mirip Gunung Lawu yang disucikan Majapahit, tak boleh ada yang melintasi di atasnya, burung pun bisa tewas bila melewati satu titik tanah yang sakral tadi.
Namun banyak yang berkata bahwa sebenarnya energi ketiga gunung itu ada di Istana Cipanas. Di sana, ada sebuah gedung yang dibangun Bung Karno namanya Gedung Bentol. Di gedung tersebutlah konon Bung Karno selalu bermeditasi sejak beliau menempati Istana Merdeka di tahun 1949. Sedangkan sumber air panas yang letaknya di belakang gedung tadi seringkali disebut sebagai energi dari Siliwangi.
Timbul satu pertanyaan, apakah seringkali jatuhnya pesawat maupun hilangnya pendaki berkaitan beserta 2 gunung sakral di Jawa Barat ini? Benarkah ada kekuatan magnetis misalnya di Segitiga Bermudan & Segitiga Masalembo? Semuanya masih terseliput kabut rahasia & belum ada yang mengungkapkannya.
Terlepas dari cerita rahasia di atas, yang sempurna dalam catatan sejarah kelam penerbangan di tempat ini sudah delapan kali pesawat hilang di Segitiga Setan Gunung Salak Halimun & Gede. Berikut serangkaian peristiwa kelam jatuhnya pesawat di tempat zona sakral tadi:
Pada tahun 1966 helikopter yang ditumpangi Laksamana RE Martadinata jatuh, sampai sekarang penyebabnya tidak diketahui.
10 Oktober 2002. Pesawat Trike bermesin PKS 098 jatuh di Lido, Bogor. Korban: 1 tewas.
29 Oktober 2003. Helikopter Sikorsky S-58T Twinpac TNI AU jatuh di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Korban: 7 tewas.
15 April 2004. Pesawat paralayang Red Baron GT 500 milik Lido Aero Sport jatuh di Desa Wates Jaya, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Korban: 2 tewas.
20 Juni 2004. Pesawat Cessna 185 Skywagon jatuh di Danau Lido, di Cijeruk, Bogor. Korban: 5 tewas.
Juni 2008. Pesawat Casa 212 TNI AU jatuh di Gunung Salak di ketinggian 4.200 kaki dari permukaan bahari. Korban: 18 tewas.
30 April 2009. Pesawat latih Donner milik Pusat Pelatihan Penerbangan Curug jatuh di Kampung Cibunar, Desa Tenjo, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor. Korban: 3 tewas.
09 Mei 2102 sukhoi super jet jet 100 jatuh di Desa Cipelang Kecamatan Cijeruk, korban 47 tewas.
Sementara itu, data para pendaki yang hilang di Gunung Salak antara lain;
April 1987, 7 murid STM Pembangunan Jakarta Timur,tewas di jurang curug orok
6 Oktober 2002. Pemuda bernama Mad Rizal ( pendaki ) tewas.
7 juli 2007, 6 pelajar SMPN 67 Jakarta Selatan, tewas di kawah Ratu Gunung salak alasannya menghirup gas beracun.
Februari 2009, 7 orang pendaki gunung yaitu mahasiswa Universitas Yarsi tersesat. Hari ke 4 baru di temukan
29 Januari 2010, 6 pendaki dari UIN Yogyakarta hilang kontak. Tim SAR berhasil menemukan.
26 Desember 2010, Dita Sintawari, siswi SMAN 5 Bogor, hilang waktu pendakian di Gunung Salak & di temukan selamat.
13 september 2010, mayat wanita di temukan tewas membusuk di keliru satu makam di puncak Manik gunung salak. Di temukan para pendaki waktu hendak turun.
23 Maret 2011, seseorang pendaki tewas dampak tersesat.
6 Februari 2012, Fajar Ahrohman (Pendaki), Mahasiswa Universitas Budi Luhur Jakarta tewas.
Keindahan 3 gunung yang menjadi Segitiga Setan ini memang sangat cantik yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki. Indah, tetapi tetap berbahaya & angker. Karena ketiga gunung ini memiliki medan yang sulit yang vegetasi hutannya terbilang rapat. Konon, di Gunung Salak yang menjadi pusat Kerajaan Pajajaran tadi banyak benteng milik Siliwangi.Dalam catatan sejarah, kerajaan Pajajaran pasca kehancurannya alasannya diserang gabungan Banten & Cirebon sekitar tahun 1620-an.
Konon orang yang pertama kali menjelajahi Gunung Salak adalah Scipio sekitar tahun 1987. Ekspedisi ini mencatat ada ratusan macan gembong atau harimau berdomisili di sebuah bangunan dekat Kebun Raya Bogor sekarang, selain itu ditemukan rawa yang berisi badak di sekitar Sawangan, dinamakan Rawa Badak dimana di ujung Rawa Badak ditemukan juga situs parit & bekas tembok keraton yang dijadikan sarang macan, sekarang sarang macan ini dikenal pertigaan beringin di Sawangan. Selain catatan-catatan arkeologi, ada catatan mistis perihal Segitiga Setan Bogor.
Orang zaman dahulu lebih mengenal Gunung Salak beserta sebutan Gunung Buled (bulat) alasannya bentuk puncaknya menyerupai lingkaran. Konon, penamaan Salak berasal dari penemuan buah salak besar. Gunung Salak pernah meletus 2 kali, yang pertama pada tahun 1669 & ke 2 tahun 1824. Letusan pertama sempat meratakan desa atau wilayah yang berada di bawahnya.
Dalam catatan sejarah, di kaki Gunung Salak ini pernah berdiri kerajaan Hindu pertama di Jawa Barat, yakni Salakanagara pada abad ke-4 atau 5 masehi. Sehingga ada kemungkinan penamaan Gunung Salak itu erat kaitannya & diambil dari nama kerajaan Salakanagara. Selengkapnya bisa sampeyan baca di Hikayat Aki Tirem & Cikal Bakal Kerajaan Salakanagara.
Salakanagara dipimpin oleh seseorang raja beserta gelar Raja Dewawarman I-VIII. Tidak jelas nama asal usul & nama asli para raja yang menguasai semenanjung Sunda tadi, namun terungkap jika mereka berasal dari India Selatan. Terungkapnya kerajaan Salakanagara bermula dari penemuan tulisan Raja Cirebon yang berkuasa tahun 1617 Wangsakerta, yang ditemukan pada abad ke-19 Masehi. Dari sinilah kemudian diketahui, jika kerajaan Hindu pertama di Jabar bukan Tarumanagara, akan tetapi Salakanagara.
Ada sekitar 20 kitab yang beredar & dikumpulkan oleh peneliti asal Belanda & Indonesia. Tulisan Wangsakerta sempat menyinggung perihal Salakanagara yang dipimpin oleh Raja Dewawarman dari India Selatan. Konon, Raja Dewawarman memiliki banyak sekali keturunan. Di antaranya pernah menjadi raja besar di Tanah Jawa misalnya Purnawarman yang memerintah Tarumanagara & Mulawarman raja dari Kutai Kartanagara. Tapi, meletusnya Gunung Salak pada tahun 1669 diduga ikut mengubur barang peninggalan bersejarah dari kerajaan Salakanagara.
Konon, Siliwangi menghilang di Gunung Salak untuk menghindari kejaran Kian Santang. Siliwangi yang bersembunyi di belantara kemudian terkepung.Tapi ajaibnya, sang Prabu bisa meloloskan diri beserta mengapung ke udara. Tempat menghilangnya Prabu Siliwangi tadi kemudian dinamakan pengapungan yang berlokasi tidak jauh dari Kawah Ratu.
Di tempat Gunung Salak ini juga masih ada banyak makam para raja. Setidaknya ada 40 makam kuno yang berusia ratusan tahun. Selain makam, ada juga petilasan kudus yang banyak beredar di berbagai titik, misalnya petilasan Siliwangi yang berada di kaki Gunung Salak, Bogor beserta total mencapai lebih dari 91 lokasi.
Ada yang menyebutkan bahwa Gunung Salak merupakan lokasi tempat pernikahan antara insan & jin. Adapula cerita yang menyebutkan bahwa lokasi itu alasannya keangkerannya, dijadikan tempat penyimpanan harta Belanda berupa emas waktu menjajah Indonesia.
Di kawahnya yang juga disebut kawah ratu masih masih ada sumber sulfur & belerang baik berupa gas, uap ataupun kubangan yang panas & mendidih. Kawah itu bisa beserta tiba-tiba mengeluarkan asap belerang yang meracuni paru-paru. Ada sederet peristiwa di wilayah tadi yang korbannya meninggal mayapada. Karena syarat tadi, maka kawah Ratu juga dipercaya sebagai lokasi yang keramat & berbahaya oleh warga sekitar & para pecinta alam.
Mumpung masih membicarakan gunung, berikut ini aku cuplikan beberapa gunung yang ada di Indonesia yang terbilang paling angker dari cerita para pendaki.
Gunung Salak, Jawa Barat
Gunung yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 ini dikenal sebagai tempat yang menyimpan banyak rahasia. Pesawat Sukhoi yang jatuh pada 9 Mei 2012 bukanlah pesawat pertama yang jatuh di gunung ini. Sebelumnya, sudah ada tujuh kali pesawat jatuh di tempat Gunung Salak.
Gunung yang menjadi wisata pendakian ini juga kerap menuai kisah rahasia dari para pendakinya. Banyak pendaki yang mendengar suara gamelan atau bahkan hingga melihat penampakan mahluk halus waktu mendaki Gunung Salak. Bahkan, tidak sedikit pendaki yang hilang di Gunung Salak.
Selain pendakian, tempat wisata lain di Gunung Salak juga dipercaya mistis, sebut saja di antaranya Kawah Ratu & Curug Seribu yang juga banyak menelan korban. Tak sedikit wisatawan tewas alasannya keracunan belerang di Kawah Ratu atau tenggelam waktu berenang di kolam Curug Seribu. Hal ini mengundang banyak cerita rahasia di Gunung Salak
Gunung Halimun, Jawa Barat
Gunung Halimun merupakan gunung yang terletak di antara Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, & Kabupaten Lebak. Gunung beserta ketinggian sekira 1.925 mdpl ini dikelilingi oleh Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Di sebelah timur gunung ini masih ada Gunung Salak.
Di wilayah sekitar Halimun Bogor & sekitarnya ada benteng-benteng milik Prabu Siliwangi yang tak kelihatan, pusat kerajaan ada di Gunung Salak, sebenarnya ini sudah menjadi rahasia umum. Catatan sejarah soal Kerajaan Siliwangi pasca kehancurannya setelah diserang Kesultanan Banten pada 1620-an. Konon, ratusan macan gembong atau harimau berdomisili di sebuah bangunan dekat Kebun Raya Bogor sekarang.
Selain itu, ditemukan rawa berisi badak di sekitar Sawangan. Tempat ini dahulunya dinamakan Rawa Badak, dimana di bagian ujungnya ditemukan situs parit & bekas tembok keraton yang dijadikan sarang macan. Kini, sarang macan ini dikenal pertigaan beringin di Sawangan. Selain catatan-catatan arkeologi, ada catatan mistis perihal segitiga Bogor.
Sisa-sisa dari Laskar Perang Bubat melarikan diri ke Gunung Salak, ad interim sisa-sisa dari punggawa Siliwangi yang diserang Banten lari ke Gunung Halimun. Tempat dimana seringnya pesawat menghilang ini mirip Segitiga Bermuda & Segitiga Formosa. Gunung Halimun & Gunung salak mirip Gunung Lawu yang disucikan Majapahit; tak boleh ada yang melintasi diatasnya, burungpun bisa tewas bila melewati satu titik tanah yang sakral.
Gunung Lawu, perbatasan Jawa Tengah & Jawa Timur
Gunung Lawu (3.265 m) terletak di Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah & Jawa Timur. Status gunung ini adalah gunung api istirahat & telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi dan puncaknya yang tererosi. Di lerengnya masih ada kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air & belerang.
Gunung Lawu memiliki 3 puncak, yakni Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling, & Hargo Dumilah. Yang terakhir ini adalah puncak tertinggi. Di lereng gunung ini masih ada sejumlah tempat yang populer sebagai tujuan wisata, terutama di daerah Tawangmangu, Cemorosewu, & Sarangan. Agak ke bawah, di sisi barat masih ada 2 komplek percandian dari masa akhir Majapahit, yakni Candi Sukuh & Candi Cetho.
Di kaki gunung ini juga terletak komplek pemakaman kerabat Praja Mangkunagaran, yaitu Astana Girilayu & Astana Mangadeg. Di dekat komplek ini terletak Astana Giribangun, pemakaman untuk keluarga presiden ke 2 Indonesia, Soeharto.
Gunung Lawu menyimpan sejumlah teka-teki yang hingga kini masih menjadi rahasia, terutama pada 3 puncak utamanya yang menjadi tempat penuh mitos bagi rakyat Jawa. Puncak Hargo Dalem diyakini sebagai tempat pemusnahan diri Raja Majapahit Prabu Brawijaya Pamungkas. Sementara, Harga Dumilah merupakan lokasi penuh rahasia yang menjadi tempat olah batin & bersemedi.
Gunung Lawu disebut-sebut sebagai pusat kegiatan spiritual di Tanah jawa, yang bertalian erat beserta budaya & tradisi Keraton Yogyakarta. Tak heran, setiap orang yang hendak melakukan pendakian ke puncak Gunung Lawu harus memahami & mematuhi segala larangan. Jika melanggar, maka orang tadi diyakini akan celaka waktu mendaki Gunung Lawu.
Gunung Ceremai, Jawa Barat
Gunung Ceremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat beserta ketinggian 3.078 meter di atas permukaan bahari. Gunung ini memiliki kawah ganda. Kawah barat yang beradius 400 m terpotong oleh kawah timur yang beradius 600 meter. Pada ketinggian sekira 2.900 mdpl di lereng selatan masih ada bekas titik letusan yang dinamakan Gowa Walet.
Gunung Ciremai beserta jalur mautnya & seringnya jatuh korban dari para pendaki ternyata menimbulkan berbagai kisah menyeramkan. Beberapa tempat di gunung ini diceritakan memiliki aura mistik yang kental. Salah satunya situs Kuburan Kuda, yang merupakan kuburan ke 2 tentara Jepang di masa penjajahan. Jika melewati daerah ini seringkali terdengar ringkikan kuda tanpa ada wujudnya.
Ada juga Situs Papa Tere, yang dipercaya angker alasannya pernah terjadi pembunuhan terhadap seseorang anak oleh ayah tirinya. Situs Sangga Buana & Pengasungan juga dikabarkan angker alasannya seringkali terdengar derap langkah kaki para serdadu Jepang. Menurut cerita, tempat ini dulunya menjadi tempat pembuangan tawanan perang dari Indonesia.
Gunung Merapi, perbatasan Yogyakarta & Jawa Tengah
Gunung Merapi adalah gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa & merupakan keliru satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, & sebelahnya lagi masuk wilayah administratif Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Gunung ini sangat berbahaya alasannya dari catatan modern mengalami erupsi (puncak keaktifan) setiap 2 sampai lima tahun sekali & dikelilingi oleh pemukiman yang sangat padat.
Selain itu, Gunung Merapi juga dipercaya sebagai tempat keraton makhluk halus. Panembahan Senopati pendiri kerajaan Mataram memperoleh kemenangan dalam perang melawan kerajaan Pajang beserta bantuan penguasa Merapi. Gunung Merapi meletus hingga menimbulkan tewasnya pasukan tentara Pajang, sisanya lari pontang-panting ketakutan. Penduduk konfiden bahwa Gunung Merapi selain dihuni oleh insan juga dihuni oleh makhluk- makhluk lainnya yang mereka sebut sebagai bangsa alus atau makhluk halus.
Tempat-tempat yang paling angker di Gunung Merapi adalah kawah Merapi sebagai istana & pusat keraton makhluk halus Gunung Merapi. Di bawah puncak Gunung Merapi ada daerah batuan & pasir yang bernama Pasar Bubrah yang oleh rakyat dipercaya sebagai tempat yang sangat angker. Pasar Bubrah tadi dipercaya rakyat sebagai pasar besar Keraton Merapi & pada batu besar yang berserakan di daerah itu dipercaya sebagai warung & meja kursi makhluk halus. Nuwun. (Urd2210)
Diolah dari berbagai sumber