Dunia Keris Selamat tiba kerabat perkerisan. Tepat kiranya sebuah ungkapan bahwa hidup adalah misteri, sampai saking misterinya sedetik yang akan tiba saja kita tidak tahu akan terjadi apa kepada diri kita. Barangkali, Tuhan menghadirkan kemisterian tersebut kepada hamba-Nya agar senantiasa belajar.
Sejatinya, kalau kita mau nggraito (merenungkan) ada beberapa hal yang dalam keseharian kita bahkan sangat dekat yang tidak terpecahkan sampai kini. Yah, keliru satu imbas tidak baik insomnia misalnya saya, selalu saja ada hal-hal yang terlintas serta menjadi tanya. Ambil model otak kita sendiri? Iya, alasannya adalah otak lah sejumlah misteri yang sulit dipecahkan dalam tubuh insan yang terhimpun kepada dalam otak akbar. Seperti yang kita tahu, otak akbar adalah merupakan organ yang paling membingungkan, misalnya hidup serta tewas, pencerahan, tidur, semua itu sampai kini adalah tetap sebuah misteri yang tak sanggup dipecahkan. Setidaknya sampai hari ini.
Baik, yang pertama adalah mimpi. Ada yang tidak pernah bermimpi? Aika yang menaruh tidak pernah mimpi berarti tidak pernah tidur. Saya konfiden setiap orang pernah bermimpi, lantas apa sebabnya kita bermimpi?
Andaikan pertanyaan diatas kita ajukan kepada 5 orang misalnya, bareng pertanyaan serupa. Apa yang mengakibatkan kita bermimpi? Dimungkinkan sekali kita akan memperoleh 5 jawaban yang tidak sama. Artinya, ini adalah misteri yang belum bisa dipecahkan ilmuwan ketika ini. Meski dalam hal ini ada beberapa pendapat yang mewakili jawaban yang lebih obyektif.
Dari leterasi yang sempat saya baca, setidaknya ada 2 teori yang akan saya cuplik disini. Teori yang pertama menaruh bahwa, melalui rangsangan saraf-lah fakta antar molekul otak akbar menjalankan latihan terhadap otak akbar selama mimpi berlangsung. Kemudian teori yang lainnya menaruh bahwa, orang yang bermimpi akan tugas serta perasaan yang tidak sempat diperhatikan lagi, dalam proses yang demikian bisa membantu bareng pengertian bahwa mimpi bisa terjadi ketika tidur untuk sementara sekalipun.
Selanjutnya yang menjadi misteri lagi serta tentu saja dekat sekali dalam kehidupan kita adalah tidur. Mustahil makhluk hidup tidak tidur. Meski intensitas serta lamanya berbeda satu insan bareng insan lainnya. Bahkan dalam sebuah penelitian indikasi bahwa, dalam sepanjang hidup insan sedikitnya menghabiskan seperempat waktunya untuk tidur. Artinya jikalau dalam satu hari itu adalah 24 jam, maka insan menghabiskan 6 jam sehari untuk tidur. Disamping itu, tidur pula merupakan aktifitas yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup bagi semua makhluk menyusui, termasuk insan.
Aika kita bagikan perihal tidur ini serta saya rasa hampir terjadi kepada siapapun, sekurangnya ada 2 kondisi kita mengalami masa tidur. Yang pertama selama tidur berlangsung yakni ketika masa tidur penuh (kegiatan bola mata melambat), ketika demikian kegiatan metabolisme otak melambat; sedangkan yang kedua ketika masa tidur untuk sementara (ketika demikian bisa bermimpi), ketika demikian kegiatan otak sangat dinamis. Artinya bahwa tidur dalam masa sepenuhnya dapat membentuk tubuh kita istirahat, menjaga stamina. Diyakini meski ketika tidur dalam masa untuk sementara dapat membantu membentuk sesuatu yang diingat.
Selanjutnya adalah tertawa. Tertawa adalah keliru satu perilaku insan yang paling sulit dimengerti kalau menurut saya. Saya ambil model, ketika kita menonton film lawak misalnya. Mungkin ada satu adegan atau aksi yang kita lihat lucu serta membentuk kita tertawa terpingkal-pingkal, tapi orang sebelah kita biasa saja reaksinya. Adegan tersebut tidak relatif membentuk ia tertawa. Atau kebalikannya, adegan tersebut jangankan membentuk kita terpingkal-pingkal, menyunggingkan senyum kita saja tidak. Padahal orang disebelah kita ngakak. Ada yang bisa jelaskan?
Nuwun.