Dunia Keris assalamualaikum, selamat pagi kadang kinasih perkerisan. Seperti dalam tajug diatas, topik yang akan kita bahas ini sengaja saya nukilkan berasal kitab Sasangka Djati. Kitab Sasangka Djati ialah sebuah buku bertahun 1932 karya R. Soenarto Mertowardojo yang bertalian erat dengan pandangannya terhadap dunia materil. Dalam kita Sasangka Djati disebutkan, Hubungan antara laki-laki dan perempuan perlu untuk menjaga agar mendapat keturunan yang baik dan menjadi warganegara yang utama, membuat kesejahteraan dunia dan akhirnya kemuliaan serta kebahagiaan di dunia hingga akhirat.
Disebutkan pula, berlangsungnya keturunan lantaran adanya mani yang merupakan kama (benih) yang masih berupa cairan yang berwarna kebiruan. Lalu Madi, merupan intisari (sarining) mani yang berwarna agak merah muda. Intisari Madi disebut Wadi yang berwarna agak kekuningan. Intisari Wadi dinamakan Manikem, warnanya agak keputihan seperti intan. Kemudian menjelma menjadi Nukad Gaib yang merupakan bibit suci perwujudan berasal Rahsa Sejati. Sedangkan Johan Awal merupakan bibit yang paling awal, bingkai berasal Rahsa Sejati yang mulai masuk Gua Garba.
Intisari Kama yang menjadi satu di Gua Garba akan tumbuh menjadi bayi sesudah melewati beberapa tahapan alam. Sampai disini mistik seks Jawa sudah mulai kemasukan nuansa Islami, sehingga penjelasan lebih poly memakai pendekatan mistik Islam.
Sekurangnya ada tujuh tahapan dalam Gua Garba (alam kandungan) yang harus dialami oleh bayi sebelum lahir. Berikut ini saya petikan tahapan-tahapan tersebut:
Alam Akadiat
Merupakan keadaan Kendel (membisu), yakni perempuan yang sedang hamil satu bulan. Dalam bahasa arab disebut sebagai Latak Yun atau belum konkret keadaannya.
Alam Wahdad
Merupakan keadaan anggarbini (hamil) 2 bulan dalam bahasa aran disebut Takyun Awal (mulai ada kenyataan).
Alam Wakhdiniat
Merupakan saat perempuan tengah hamil tiga bulan, yang dalam bahasa arab sebagai Takyun Tsani, yang artinya kenyataan itu telah ada (sampun sanyata).
Alam Arwah
Merupakan keadaan perempuan hamil 4 bulan, dalam bahasa arab disebut Akhyan Tsabitan, artinya mulai ada bentuk/wujud.
Alam Misal
Merupakan keadaan perempuan hamil 5 bulan, dalam bahasa arab disebut Akhyan Karijiyah, bentuknya mulai hayati, mulai muncul sifat meskipun baru tahapan umpama (taksih umpama kemawon).
Alam Ajasam
Merupakan keadaan perempuan hamil 6 bulan (Akhyan Mukawiyah) terlihat hayati sesungguhna, sudah mempunyai nama sebagai bayi, dia mulai berkecimpung.
Insam Kamil
Merupakan keadaan perempuan hamil 7 hingga 9 bulan. Dalam bahasa arab disebut Akhyan Maknawiyah yang sudah berwujud paripurna sebagai manusia hingga kelahirannya.
Sentuham bernuansa islami ini lebih menyentuh di hati orang Jawa, berasal [ada sebelumnya. Sebagai pelengkap saja untuk menambah wawasan kita beserta, berikut ini saya nukilkan istilah kuno berkaitan dalam hal ini.
Hamil satu bulan diistilahkan Kusuma jirah Ing Tawang 9kumbang beterbangan di awang-awang).
Hamil tiga bulan diumpamakan sebagai Bambu Wuluh Tanpa Ros (isining bumbung wuluh ingkang tanpa ros).
Hamil empat bulan diumpamakan seperti barah tetapi mampu menguras samudera. Hami; lima bulan diumpamakan seperti Taping Kuntul Nglayang Ing Tawang atau seperti tapak burung yang sedang terbang di angkasa.
Hamil enam bulan diumpamakan Centhuka Kinemulan Ing Wisane atau katak berselimut liangnya. Hamil tujuh hingga sembilan bulan diumpamakan Sujanmo Lumpuh Angin deri Jagad, atau seperti orang lumpuh tetapi mampu mengitasri jagad.
Karena seperti orang lumpuh mengitari jagad, maka dipastikan bayi dalam kandungan dalam umur-umur seperti itu telah tahu apa yang diperbuat orang tuanya. Ada ajaran, selama mengandung, poly sekali pantangan untuk tidak melakukan sesuatu contohnya; mengejek, membunuh hewan, menyiksa, dan berbau negatif lainnya. Akhir kata sekian dulu yang mampu saya nukilkan unuk kerabat sekalian, harapan saya semoga tulisan ini ada fungsinya. Sekian. Wassalam.
Maturnuwun..
Ayodya, 28112015