Kejadian yang saya alami ini tejadi setahunan yang lalu. Sebuah peristiwa karena dampak menolong seorang anak gadis tetangga yang kerasukan hampir satu tahun lamanya, hingga dia putus sekolah di sebuh SMK preman di Tuban. Atas berbagai pertimbangan, terapi yang saya lakukan pada anak tadi mengharuskan saya menganjurkan dia tinggal di rumah saya beberapa bulan, hingga betul-betul scara psikologis dia terbebas dari sosok jin yang menguasainya.
Syukur alhamdulillah, atas ijin Allah swt, anak tadi kembali ceria dan mantap menatap masa depannya. Dan fakta terakhir beberapa bulan mendatang dia akan menikah. Iya betul, bebepa bulan lagi saya mampu mantu karena anak tadi telah saya anggap anak sendiri.
Malam itu, saya masih ingat harinya saja, malam selasa sekitar pukul 00.30, saya sedang asik menulis di depan PC seperti biasa kalau ada jarak teman-teman sedang tidak sedang njagong di rumah. Tiba-tiba saya dikejutkan oleh ketukan pagar beberapa kali. Tanpa perasaan curiga, saya menuju ke depan dan menengok siapa yang tengah malam hendak bertamu. Saya kaget, ternyata ada seorang nenek yang berdiri di depan pagar dan bersegera saya membuka pagar.
Kulonuwon?nenek tadi uluk salam sembari mematung saja.
Monggo, njenengan siapa Mbah?tanyaku sembari menjawab uluk salamnya. Jujur, saya belum pernah melihat nenek tua ini. Apalagi menjadi orang yang tinggal di desa, pada umumnya kami tahu hampir seluruhnya tetangga atau warga desa yang lain.
Aneh saja, nenek tadi tidak mau masuk dan berdiri saja di depan pintu pagar.
Aku mencari cucuku, Nak? Jawab nenek tadi seakan tidak memperdulikan pertayaan saya tentang dia siapa.
Siapa nama cucu Mbah? saya balik bertanya.
Aku mencari rumahku, aku mau pulang tapi telah ada yang menghuninya,jawab si nenek yang malah tidak nyambung.
Aneh nenek inipikir saya dalam hati. Tadi mencari cucunya. Sekarang, kok mencari rumahnya, jangan-jangan nenek ini kurang waras. Malah Suudzon!
Anehnya lagi, ketika berbicara nenek tadi tidak mau menampakkan wajah aslinya, melainkan merapatkan selendang jarik kawungnya dan menempelkan wajahnya ke dinding pagar.
Rumah sampeyan dimana Mbah?tanya saya kemudian.
Disitu, dekat kisik(pesisir) itu! Jawabnya sembari menunjuk arah dimana pesisir itu berada.
Sedikit kaget, dan ternyata nenek tadi tampaknya tahu apa yang saya pikirkan. Belum sempat saya bertanya kembali dia berucap yang bernada sedikit mengancam.
Kowe harus bertanggung jawab, anak sekecil itu engkau aniaya. Kalau sampeyan tidak mengantarkan dia pulang ke rumahnya. Sampeyan rasakan sendri akibatnya!. Sepintas saya lihat dari binar mata tuanya sedikit memendam amarah.
Aku kerumah famliku saja menginap malam ini, dan menunggu sampeyan antarkan cucuku pulang! Kata si nenek tadi menambahkan tanpa mengucap salam sembari berjalan ke arah jalan akbar yang tak lebih 100 meter-an dari rumah saya.
Yang mengherankan lagi hanya beberapa kedipan mata saja si nenek telah tidak kelihatan lagi. Seketika saya sadar. Ternyata barangkali, nenek tadi merupakan nenek sosok jin yang merasuk pada anak tetangga saya, yangsaat peristiwa malam tadi telah beberapa waktu tetirah/pindah ke rumah saya.
Ternyata, Sosok jin yang selama ini merasuk dalam anak tetangga saya tadi, sesudah berhasil saya tarik kemudian saya ikat dan tempatkan pada sebuah medium. Ini saya lakukan karena menggunakan pertimbangan agar anak yang kerasukan tersbut kuat dulu spiritualnya, menjadi benteng yang saya rasa cukup, baru kemudian saya akan lepaskan sosok jin tadi. Itulah permasalahannya.
Atas dasar pertimbangan tadi di atas, sesudah saya yakin secara segala sesuatunya telah pada waktunya. Akhirnya beberapa minggu kemudian saya lepaskan sosok jin tadi pada loka tinggalnya. Di hutan mangroove yang biasa dipakai areal perkemahan.
Saya yakin semua peristiwa di atas merupakan suatu bukti bahwa hal-hal gaib memang berlaku di dunia ini. Meski keberadaannya memag masih simpang siur karena hanya sebagian orang yang mempunyai keahlian khusus saja yang bisa menyaksikannya.Sekian dulu wassalam dan maturnuwun…..