Selamat tiba kerabat perkerisan. Apa rona Aura kalian hari ini?
Dalam keseharian seringkali kita temui timbul orang yang elok,namun nir menarik. Sebaliknya timbul orang yang nir elok, namun menarik. Ada orang yang dimana mana kehadirannya dinantikan. Tapi timbul maupun orang, dimana kehadirannya membuat orang sekitarnya gelisah atau nir nyaman. Mengapa sanggup demikian?
Namun sebelum lebih jauh buat menjawab pertanyaan tersebut. Ada baiknya kita pahami dulu, apa sih yang dimaksud memakai Aura? Lebih lengkap wacana Aura baca kepada sini.
Namun demikian & sekedar buat melengkapi tulisan ini saya akan ulaskan singkat wacana Aura itu sendiri. Pada dasarnya, setiap makluk hidup memancarkan gelombang elektromagnetic berasal tubuhnya. Himpunan tenaga yang membungkus tubuh makluk hidup ini & dinamakan Aura.
Jadi nir hanya insan yang mempunyai Aura, namun semua makluk hidup, termasuk binatang & tumbuh flora. Bahkan ahli pengobatan herbal kepada Tibet,sanggup membedakan antara flora yang berkasiat buat pengobatan atau nir, hanya memakai melihat auranya. Namun agar ulasan ini nir membias & membingungkan, ayo kita kerucutkan pembahasan kita hanya kepada Aura insan saja.
Kemampuan buat melihat Aura atau mengenal kepribadian seseorang memakai melihat auranya, adalah bagian berasal kemampuan Clairvoyance. Istilah Clairvoyance diadopsi berasal bahasa Perancis. Clair (Inggeris: Clear)= terperinci. /voyance = melihat. Jadi kemampuan buat melihat memakai terperinci, sesuatu yang nir tampak oleh orang orang biasa. Istilah ini, sanggup diterjemahkan sebagai pewaskitaan.
Aura ini dilihat berasal sudut pandang kewaskitaan, terdiri berasal aneka macam rona. Setiap rona mempunyai arti sendiri sendiri. Dalam tutur lain, pancaran aura berasal seseorang, mengekspresikan karakter atau kondisi seseorang.
Secara generik, sanggup dikatakan bahwa orang yang selalu berpikiran higienis/positif, maka auranya akan terlihat cerah & menarik. Dalam pergaulan dikatakan orang yang selalu energik & simpatik.
Sisi lain, orang yang biasa berpikiran negatif, cemas, ragu-ragu atau dalam ketakutan, maka aura yang dipancarkannya sebagai sangat lemah & suram. Sehingga orangnya kelihatan nir bersemangat & nir menarik buat didengarkan pembicaraannya. Bahkan kepada tingkat yang lebih parah, kehadiran tipe orang misalnya ini,akan membuat orang yang berada sekitarnya merasa nir nyaman & cepat cepat ingin menyudahi pembicaraan atau pertemuan.Dengan demikian, mungkin sanggup dipahami, mengapa orang yang pintar, bertitel, namun nir mendapatkan kawasan kepada lingkungannya.
Sebenarnya kemampuan kewaskitaan ini sanggup dipelajari oleh siapapun. Artinya, kemampuan ini sanggup dipelajari oleh siapa saja. Tidak timbul hubungannya memakai tahyul atau mistik mistik apapun. Seperti kira-kira, sama halnya memakai kita belajar telepati, walaupun ilmunya berbeda. Namun tentunya buat memahaminya memakai baik, dibutuhkan ketekunan & kesunguhan. Tidak sanggup dipelajari dalam sehari 2 hari.
Dalamemampuan kewaskitaan ini sudah dimanfaatkan dalam melakukan interview calon karyawan ataupun mengusut kebenaran suatu pengakuan . Alat terbaru yang bernama Lie detector/polygraph atau deteksi kebohongan, ternyata sanggup dikelabuhi.
Misalnya, buat tipe orang yang bukan pembohong, waktu dia berbohong, maka getaran getaran berasal pikiran & hatinya akan menandakan kepada indera deteksi kebohongan. Bahwa dia nir mengatakan yang sebenarnya. Tetapi bila orang yang sudah biasa hidup bertahun tahun dalam kebohongan, maka berbohong nir lagi akan mengetarkan hati & pikirannya, sebagai akibatnya dia sanggup lolos berasal deteksi. Tetapi melalui deteksi Aura, kebohongan tersebut sanggup terbaca.
Seperti tajuk dalam tulisan saya kali ini yakni cara sederhana belajar melihat Aura? Susah susah gampang. Nah, mungkin kerabat perkerisan berpikir, kenapa saya pakai tutur susah susah gampang? Maksudnya, kepada awalnya sangat rumit & susah, namun bila kita sudah tahu kiatnya, maka akan sebagai keasyikan tersendiri.
Tapi sekali lagi, nir sanggup dalam sehari 2 hari. Jadi kalau timbul buku yang menulis : Belajar melihat Aura dalam sekian detik, saran saya, jangan buang buang uang kerabat perkerisan buat membelinya, lantaran tidak mungkin orang sanggup belajar dalam waktu hitungan detik, betapapun jeniusnya. Sang Wiku Eisntein sekalipun. Setelah memahami apa yang saya paparkan singkat diatas selanjutnya kita pahami dasar-dasarnya saja, saya rasa kerabat perkerisan nir perlu buang uang & waktu buat ikut seminar atau kursus atau semacamnya, kecuali memang sahih-sahih-sahih-sahih mau mendalaminya.
Tidak timbul ruginya maupun toh menambah pengetahuan memakai mengetahui dasar-dasar kemampuan kewaskitaan ini. Minimal adalah memakai melihat Aura diri sendiri, memakai demikian maka kita akan mengetahui dimana letak kelemahan kita, sebagai akibatnya mudah buat memperbaikinya.
Warna Aura & artinya secara generik
Warna kuning mengekspresikan pemiliknya adalah orang yang cerdas.
Warna hijau mengekspresikan pemilikinya suka kepada alam/seni.
Warna pink mengekspresikan pemiliknya supel dalam pergaulan.
Warna biru/violet mengekspresikan pemiliknya orang yang taat dalam imannya & tinggi tingkat spititualnya.
Warna orange/kemerahan mengekspresikan pemiliknya adalah orang yang antusias.
Warna abu abu mengekspresikan pemiliknya adalah orang yang plin plan/nir amanah.
Warna merah menyala mengekspresikan pemiliknya orang yang sombong /emosional.
Warna-rona diatas maupun amat tergantung kepada cerah tidaknya rona tersebut. Jila redup, berarti pemiliknya dalam kondisi kurang sehat atau suasana hatinya nir tentram. Warna aura yang redup atau memudar ini, sanggup diperbaiki memakai cara mengganti perilaku mental berasal negatif ke positif.
Cara mudah & sederhana buat berlatih:
01. Sediakan kertas aneka rona ,misalnya ,merah ,kuning & biru(boleh rona lain).
02.Guntinglah berbentuk bulat , sebesar dasar botol atau garis tengah 5 centimeter
03. Kertas yang sudah digunting ini,diberi titik memakai spidol atau ballpoint,kepada titik tengahnya,sebagai akibatnya terperinci terlihat berasal jeda sekitar 50 – 60 centimeter.
04.Tempelkanlah satu persatu didinding, jeda sekitar 50 -60 centimeter berasal kerabat perkerisan berdiri atau duduk.
05.Penjamkan mata memakai lembut sesaat. Kemudian bukalah mata memakai rileks & pandanglah ketitik sumbu ,guntingan kertas yang sudah ditandai spidol,selama minimal 30 detik,tanpa berkedip. Kalau terlanjur berkedip,ulangi lagi.
06. Pejamkan pulang mata sesaat ( 1 atau 2 detik),kemudian alihkan pandangan kedinding yang berwarna putih.
07.Akan terlihat disana pantulan rona, yang berbeda berasal rona kertas yang dipandang tadi.
08. Hari berikutnya ganti latihan kerabat perkerisan memakai kertas yang berbeda rona.
Dengan berlatih setiap hari, selama lebih kurang 10 menit selama seminggu. Maka mata kerabat perkerisan sudah mulai dibiasakan buat sanggup membedakan, mana yang pantulan cahaya & mana yang Aura sesungguhnya. Ini baru termin awal pengetahuan wacana Aura.
Cara mudah & sederhana & nir usah pakai porto. Untuk kerabat perkerisan yang tertarik belajar melihat Aura dalam tingkat awal. Dengan mempunyai sedikit pengetahuan & kemampuan dasar ini, kerabat perkerisan nir lagi canggung bila timbul yang bercerita wacana Aura. Selamat mencoba & kalau tulisan singkat ini bermanfaat silahkan kerabat perkerisan share kepada teman lainnya. Maturnuwun,