Dunia Keris Selamat datang kadang kinasih perkerisan, seandainya pada tulisan sebelumnya saya pernah menulis Semua Benda Berenergi. Nah, pada tulisan kali ini merupakan menjadi saya akan bagikan cara sederhana buat mendeteksinya. Kata berenergi atau dalam jagad spiritual tidak jarang dibahasakan bertuah seakan sudah menjadi milik jagad perklenikan. Terus terang, awalnya saya relatif ragu buat memakai ungkap tuah ini, terlebih kepada para pembaca santri & pak Kyai yang budiman, saya mohon maaf
Namun, ungkap inilah yang paling generik & dikenal luas sang masyarakat. Mohon maaf sebelumnya, jika saya terpaksa harus ikut-ikutan memakai ungkap bertuah ini. Tidak ada maksud sama sekali buat ikut dan melanggengkan agama yang mungkin kurang pada tempatnya tersebut. Saya justeru berharap menggunakan tulisan ini nantinya kerabat perkerisan semakin mengenal hakikat benda-benda. Saya rasa cukup dulu prakatanya, kita eksklusif ke primer ulasan pada tajug diatas.
Pertama & yang paling mendasar, benda-benda pada dirinya sendiri itu bebas nilai. Ia ada & keberadaannya obyektif. Sementara yang memberi muatan nilai merupakan insan, menjadi sosok sang penilai. Dalam hal ini sebenarnya juga bisa diperdebatkan, namun saya batasi menggunakan kalimat ini buat kemudian nanti bisa renungkan bersama. Contoh: celurit permanen celurit. Substansinya ya celurit. Obyektif artinya kita semua bisa melihat celurit bersama-sama tanpa berubah substansinya.
Kedua, insan menjadi sang penilailah yang memberi arti, makna, fungsi yang diubahsuaikan menggunakan fakta, faktor & perannya masing-masing. Karena insan yang memberi evaluasi maka benda bisa bermuatan subyektif. Celurit bagi saya merupakan benda yang berguna buat membabat rumput yang liar tumbuh di halaman. Bagi polisi yang mengkaji kasus pembunuhan, ditemukannya celurit yang bersimbah darah akan menjadi barang bukti yang memiliki nilai tinggi di pengadilan. Bagi orang tua, celurit merupakan benda berbahaya yang harus dijauhkan dari anak-anak. Dan seterusnyaKembali ke tema awal: apa benda bertuah alias berenergi itu?
Benda bertuah merupakan benda yang sudah diberi muatan nilai tertentu sang seseorang, nilai itu bisa berupa kesaktian, kemanfaatan, keberkahan & seterusnya. Sifatnya jelas subyektif tergantung pada keyakinan & pengalaman seseorang bersinggungan menggunakan nilai-nilai tersebut.
Ada yang menjawab bahwa benda dikatakan bertuah jika memiliki energi tertentu. Tolok ukur yang eksak misalnya yaitu sudut tinjau ilmu ekamatra. Bahwa setiap benda memiliki kerapatan atom, energi & massa tertentu yang berbeda-beda sehingga materi benda bisa diukur menggunakan alat ukur tertentu. Yang jelas, jika benda sudah diberi muatan nilai akan memiliki nilai subyektivitas tertentu.
Benda apapun itu, niscaya memiliki sebuah energi spiritual tertentu. Benda tertentu akan memiliki keterlibatan menggunakan sejarah hidup seseorang. Saat melihat sebuah cincin kawin yang melingkar di jari kerabat perkerisan misalnya, yang lebih sering terkadi ingatan eksklusif melayang pada saat pertama kali melamar pasangan hidupnya. Pun halnya. saat melihat keris, ingatan secara tidak sadar eksklusif melayang pada bagaimana hebatnya empu nenek moyang kita berjuang tewas-matian buat memproduksi benda cagar budaya tersebut.
Energi spiritual yang inheren pada benda-benda sang karena itu bisa dideteksi menggunakan mengkaji latarbelakang ada-nya benda tersebut. Itu sebabnya tombak kyai Pleret yang tersimpan di Kraton Yogyakarta dipercaya sangat bertuah karena memiliki sejarah yang panjang. Atau Keris Kyai Sengkelat, atau yang lain & seterusnya.Mempelajari riwayat atau sejarah sebuah benda jelas memerlukan ilmu pengetahuan misalnya arkeologi, ilmu sejarah & lain-lain. Ilmu yang demikian merupakan hasil dari olah pikir para sarjana yang gentur membaca kitab referensi & akhirnya memiliki keluasan pengetahuan ihwal sejarah sesuatu.Namun, kita tidak menutup mata menggunakan adanya ilmu batiniah buat menerawang benda-benda bertuah ini. Ilmu batiniah merupakan sebuah fakta yang ada di masyarakat & hingga kini masih lestari. Ini merupakan budaya spiritual nusantara Indonesia yang adiluhung. Kita dilarang menutup mata menggunakan menganggap budaya asing lebih bernilai. Menghargai budaya asing disarankan, namun lebih luhur lagi juga menghargai budaya nenek moyang.
Nah, berikut adalah tekhnik atau cara dari pengalaman para leluhur kita dulu buat mendeteksi apakah sebuah benda itu bertuah atau tidak. Benda yang dipercaya bertuah banyak wujudnya. Misalnya cincin berakik yang digunakan menjadi jimat, keris & senjata tradisional lain yang digunakan menjadi piandel (pegangan), berbagai jenis bebatuan alami.
Terkait menggunakan soal bahan alamiah termasuk unsure batu0batuan, biasanya mengandung unsur bio elektrik tertentu yang memang bisa dimanfaatkan menjadi alat kesehatan. Ada benda-benda yang mengandung unsur magnet alam sehingga berguna buat memperlancar sirkulasi darah & sebagainya. Sedangkan cara mendeteksi benda-benda tersebut sebenarnya ada berbagai cara, tapi yang paling generik merupakan menggunakan jalan mengoptimalkan peran batin kita. Batin sesungguhnya selain dapat buat diajak mengenali hal-hal gaib juga dapat mengenali nilai esoteris dari benda-benda. Cara yang mirip saya maksud di atas & paling generik dilakukan biasanya menjadi berikut:Mengenali benda bertuah
Lihatlah menggunakan cermat benda tersebut.
Pakai atau pegang benda tersebut pelan-pelan saja.
Bukalah mata batin yang intuitif, & ketahui apa yang ada di dalam benda yang kita anggap berisi tersebut..Rasakan energi batin apa yang munculdingin, panas, tenang, kisruh, celaka, asa, kasih sayangdan seterusnya Benda niscaya memancarkan sejarah tertentu. Ia merekam & menyerap sebuah fakta-fakta & riwayat sejarah yang panjang. Ingat benda merupakan saksi bisu yang bisa bicara yaitu bahasa alam.
Benda bertuah bisa mendatangkan imbas negatif yang tidak kita sadari. Ini bisa implikasi energi alamiah benda tersebut, namun juga ulah sesuatu yang metafisis.
Lebih dalam lagi, jika terasa ada sesuatu di dalam benda tersebut maka lakukan terus pendeteksian. Sesuatu yang saya maksud merupakan makhluk halus. (Makhluk ini bisa mendatangkan perasaan .
Jila pendeteksian belum berhasil, maka boleh memakai cara ini: Letakkan benda bertuah tadi di bawah bantal & mohonkan pada Tuhan supaya berkenan buat menyampaikan informasi terkait benda tersebut. Makhluk halus biasanya ada dalam keadaan bawah sadar.
Jila kerabat perkerisan dapat berkomunikasi menggunakan makhluk halus penunggu benda tersebut akan lebih baik. Panjenengan bisa berbagi kebijaksanaan, & mengajaknya buat mengutarakan kenapa dia setia menunggui benda tersebut & seterusnya.
Akhir ungkap dari tulisan singkat ini. Toh, sebenarnya benda itu bebas nilai. Yang memberi nilai apada dasarnya merupakan kita sendiri. Jadi sesungguhnya Otak Manusia lah yang syirik. Bukan keris, cincin akik, & benda-benda budaya tersebut. Sekian & semoga ada kegunaannya buat kita sekalian. Maturnuwun..