Dunia Keris – Dalam khasanah Kejawen atau orang Jawa secara awam nomor 40 memiliki makna penting sekali (keramat). Karena pada dalamnya terkandung sebuah rahasia kehidupan sebagai mana dimaksud dalam ungkapan kakangne lembarep, adine wuragil atau kakaknya sulung, adiknya bungsu . Ungkapan itu bermakna bahwa kelahiran kita pada dunia ini sebagai sebuah akhir proses triwikrama sekaligus awal kehidupan manusia pada mercapada. Selanjutnya kematian merupakan akhir berdasarkan kehidupan semu (duniawi), sekaligus merupakan awal berdasarkan kehidupan yang sejati.
Banyak terjadi kesimpang-siuran pemahaman kapan bayi dalam kandungan telah memiliki nyawa. Banyak juga orang menyangka sehabis usia kandungan menginjak bulan keempat barulah bayi ditiupkan nyawa. Tapi tidak sedikit juga yang lebih percaya bilamana usia bayi dalam kandungan ibu akan ditiupkan nyawa tepat pada hari ke 40. Mana yang sahih ? Pemahaman yang tidak sama-beda itu disebabkan tidak masih terdapat kabar secara tegas pada dalam kitab suci kapan waktunya si jabang bayi dalam rahim ibu mulai ditiupkan nyawa. Walaupun demikian, terdapat beberapa kabar dalam bentuk samar yang kemudian dijadikan dasar penafsiran masing-masing.
Mungkin pada antara kerabat perkerisan terdapat yang lebih percaya seandainya pada usia 4 bulan kandungan si jabang bayi baru memiliki nyawa. Tapi sekali lagi, tak terdapat patokan yang jelas buat memihak yang mana. Saya dulu pernah mengalami keraguan mana yang dapat dipercayai, apakah usia 40 hari ataukah 4 bulan. Hingga akhirnya pada pertengahan 2014 yang kemudian terkuaklah satu rahasia kehidupan ini, sehingga menghasilkan saya pribadi tiada keraguan lagi bahwa pada saat usia kandungan genap 40 hari jabang bayi mulai bernyawa. Di samping suatu pengalaman gaib yang sangat berharga, bila dikaitkan memakai kepercayaan bahwa sehabis seseorang meninggal dunia sampai hari ke 40 sehabis wafat rohnya tetap tinggal pada rumahnya sendiri. Rumus 40 hari pra kelahiran dan 40 hari pasca kematian menjadi sinkron.
Kisah ini terjadi tahun 2014 pada saat kakak ipar berdasarkan seseorang sahabat dekat saya, sebut saja Pak J yang barusan selesai menciptakan Ruko pada wilayah Karang Tengah, Ciledug, Tangerang. Selama menciptakan sampai selesai tidak terjadi gejala apapun. Nah giliran pada waktu ruko-rukonya telah laku disewa orang, mulailah terjadi hal-hal yang aneh. Beberapa indera rumah tak sporadis berpindah tempat tanpa terdapat yang merasa memindah. Beberapa kali si penghuni mengalami kesurupan hantu perempuan. Yang paling mengganggu adalah munculnya bau bangkai yang sangat menyengat tanpa dapat diketahui berdasarkan mana asal bau bangkai itu.
Pak J lantas minta tolong seseorang Kyai buat mengatasi bau bangkai tadi. Beserta para santrinya, Pak Kyai lantas mengadakan banyak sekali upacara, doa-doa, wirid pengusiran makhluk halus pengganggu. Namun demikian langkah itu belum menampakkan akibat yang diharapkan. Kembali esok malamnya, para santri menggali bagian lantai pada bawah tangga yang diduga menjadi asal bau bangkai. Lantai keramik digali, selanjutnya ditanam bunga setaman dan para santri berdoa mengelilingi lobang galian tadi. Selesai upacara ritual itu para santri menutup kembali lantai yang berlubang. Alhasil, esok harinya bau bangkai tetap menyengat. Malah terasa semakin bertenaga menyengat baunya.
Selang beberapa hari kemudian sahabat saya menceritakan bencana itu via telepon dan menghubungkan memakai Pak J, saudara iparnya. Singkat cerita, Pak J mengundang saya ke rumahnya karena esoknya saya terdapat aktifitas pada Bekasi. Malamnya, selesai saya aktifitas pada Bekasi saya tertentu mampir ke kediaman Pak J. Meski baru kenal, suasana keakraban tertentu berasa, mungkin kami berasal berdasarkan kota yang sama, Tuban. Tidak menunggu lama, selesai basa-basi Pak J tertentu mengajak ke rukonya. Begitu kami menginjak pada halaman ruko itu, tampak sosok perempuan sekitar usia 30 tahun menyambut kami.
Anda siapa ? tanya saya.
Saya tidak punya nama. Saya dulu digugurkan orang tuaku sewaktu umur 41 hari dalam perut ibuku. Jasad saya dulu dikubur pada pekarangan ini
(hati mini saya iba sekali mengetahui kronologi kisah arwah perempuan itu) Baiklah, kalau gitu apa yang mampu saya lakukan buat membantumu ?
Saya minta tolong disempurnakan, agar tidak terdapat lagi ganjalan dalam meneruskan perjalananku.
Rumahmu pada mana ?
Dia hanya menunjuk arah salah satu ruko diantara lima ruko Pak J.
Ya, besok malam saya akan ke sini lagi. Oh ya apa agamamu ?
"(membisu hanya menggelengkan kepala)
Oh ya maaf, saya tahu anda belum sempat lahir sehingga belum pernah mempunyai kepercayaan. Dan pada dalam dimensi mu sekarang, tentunya sudah tak diperlukan lagi kepercayaan
Malam besoknya, sebelumnya saya suruh Pak J menyiapkan piranti upacara penyempurnaan arwah a la tradisi Jawa berupa tumpeng pungkur komplit. Ubo rampe saya bawa masuk ke ruko yang ditunjukkan semalam, dan arwah perempuan membimbing saya memberitahuakn lokasi pada mana dulu ia dikuburkan. Arwah perempuan itu masuk salah satu kamar yang sudah laku pada sewa orang. Saya dipersilahkan masuk sang orang yang menempati ruko itu. Ternyata arwah perempuan itu menunjuk lantai tepat pada bawah kolong etalase. Itulah tempat pada mana ia dikubur. Setelah upacara selesai kami laksanakan, kemudian saya minta tolong penyewa ruko yang kebetulan seseorang muslim, buat membaca Surat Al Fatihah.
Kami sendiri sibuk melakukan prosesi penyempurnaan arwah. Setelah selesai prosesi, arwah itu tampak mengucapkan terimakasih dan pamit akan melanjutkan perjalanan. Karena telah tidak terdapat ganjalan lagi memakai kasus dunia. Ia hanya berpesan menyebut nama dua nama seseorang sebagai nama kedua orang tuanya. Si arwah minta tolong agar kami mendatangi orang tuanya buat menyampaikan pesan agar berbagi kuburan agar menjadi monumen bagi si arwah. Serta berpesan agar ortunya berbagi nama buat si arwah perempuan tadi. Singkat cerita, orang tua si arwah ternyata si pemilik tanah yang kemudian dibeli sang seseorang, kemudian seseorang itu menjual lagi kepada Pak J. Setelah ketemu memakai orang tua si arwah, ternyata hanya bapaknya saja yang dapat kami temui karena istrinya sudah tinggalnya jauh dan bersuami orang lain.
Saya sampaikan apa adanya amanat si arwah kepada si bapak arwah tadi. Ia terkejut kok mampu-bisanya anda tahu bencana yang sudah berlangsung sekitar 29 tahun lamanya. Saya geli, dalam hati bergumam, Mana saya mampu tahu, saya kan cuma diceritain anak bapak. Jadi wajarkan, anak bapak itu kan tetap hidup, hanya saja tidak punya jasad. Hanya saja sulit dipandang memakai mata wadag.
Dari kisah gaib pada atas, dapat diambil pesan yang tersirat:
Pada waktu kandungan berusia usia 40 hari, si jabang bayi telah memiliki ruh.
Ruh mengalami pertumbuhan. Bila pada usia kanak-kanak atau belum sempat lahir seseorang telah meninggal dunia, maka ruhnya tetap mengalami pertumbuhan menjadi dewasa.
Terkadang perjalanan ruh manusia ke dimensi alam ruh terganggu sang urusan dunia yang tidak selesai. Sehingga ruh masih berada pada dalam dimensi bumi. Ruh inilah yang tak sporadis merasuk ke dalam tubuh orang lain, karena kebingungan buat menyampaikan pesan kepada orang yang masih hidup. Sadar akan jasadnya yang telah rusak, maka ruh meminjam jasad orang lain. Terjadilah apa yang dinamakan sebagai bencana kesurupan. Oleh karena itu seyogyanya kita lebih arif dan bijak, jangan buru-buru bertindak ikut-ikutan (mela-melu) menganggap kesurupan itu hanyalah ulah setan penggoda iman. Penyimpulan tergesa-gesa ini sungguh dangkal, jauh berdasarkan kearifan. Bisa dibayangkan bagaimana perasaan kita bila mengetahui anggapan setan itu menimpa para almarhum saudara atau famili kita sendiri.
Apa yang terjadi 40 hari sehabis kematian seseorang ? Tak terdapat asal otentik dalam kitab suci yang menjelaskan secara tegas. Mungkin rahasia itu dibiarkan tetap menjadi rahasia. Dan menjadi tantangan tersendiri bagi siapapun yang selalu haus akan dahaga spiritual. Namun bagi ajaran Kejawen, telah dijelaskan memakai gamblang bila roh manusia akan melanjutkan perjalanannya ke alam baka bila telah melewati hari ke 40 terhitung sejak hari kematiannya. Selama 40 hari itu roh akan tetap tinggal pada rumah-tinggalnya sendiri. Hanya bagi orang-orang tertentu saja yang pinilih dan terpilih gak perlu melewati masa tenggang 40 hari. Nuwun