Dunia Keris Selamat datang kerabat perkerisan. Sekedar buat intermezzo, tidak bermaksud buat sampeyan meyakininya. Tulisan kali ini seputaran mitos. Tidak perlu sungkan buat mengakui, bahwa dalam banyak hal berkehidupan, meski jaman telah sedigital ini, mitos memang sanggup dikatakan tidak terpisahkan dalam hidup kita.
Mitos kali ini ihwal hewan. Tepatnya burung ulik-ulik, tahu kan burung ulik-ulik? Saya bukan penggemar burung, kalau tidak salah timbul yang menyebutnya burung Tuwu. Dikoreksi kalau ini salah. Namun sebelumnya aku akan bagikan beberapa mitos ihwal beberapa hewan yang timbul ditengah-tengah kehidupan kita.
Secara awam hewan berkecimpung dengan insting, & gerak-gerik hewan dengan insting terkadang dipercaya sebagai sinyal bahaya buat manusia. Sekedar model saja contohnya waktu gunung hendak meletus, biasanya hewan-hewan akan turun gunung. Namun, manusia kerap menerjemahkan gejala yang diberikan hewan berdasarkan penalarannya.
Misalnya lagi waktu timbul anjing melolong. Banyak yang percaya, bila anjing peliharaan melolong sepanjang malam, manusia akan mendengar warta yang kurang baik, dimana satu dari keluarga timbul yang sakit atau tertimpa musibah.
Ada lagi yang tidak kalah tenarnya ihwal mitos perihal hewan yakni burung gagak yang hinggap di atap tempat tinggal. Mitos kematian amat menempel pada hewan yang satu ini. Ya, burung gagak dinilai sebagai ‘pembawa’ kematian. Sebab, tidak sedikit manusia percaya bila timbul burung gagak hinggap di genteng tempat tinggal & berulang kali memekikkan suaranya, maka akan timbul yang meninggal global dalam waktu dekat diantara anggota keluarga pemilik tempat tinggal tadi. Namun, bila burung gagak hanya terbang melintas di atas genteng tempat tinggal & memekikkan suara, keluarga berasal tempat tinggal yang terlewati akan jatuh sakit dalam waktu dekat.
Selanjutnya timbul lagi mitos ihwal menabrak kucing sampai mangkat. Kucing dipercaya sebagai hewan kesayangan baginda Nabi Muhammad SAW, selalu menerima keistimewaan. Bila menabrak kucing sampai mangkat, sengaja atau tidak, sang pengendara wajib menguburkan kucing tadi, andai saja tidak sang pengendara akan menerima tragedi atau musibah waktu berlalu-lintas. Namun, bila kucing tadi dikubur, keselamatan sang pengendara dipercaya bakal selamat.
Kemudian timbul mitos ihwal ayam jantan berkokok. Aneh cita rasanya bila timbul ayam jantan yang rabun di malam hari berkokok terus menerus. Menurut mitos, bila timbul ayam jantan berkokok terus menerus di tengah malam, maka akan timbul perempuan hamil sebelum menikah.
Pernah tempat tinggal sampeyan menjumpai katak masuk tempat tinggal. Nah, ini pun timbul mitosnya. Konon waktu sampeyan menjumpai ini akan timbul tamu tidak diundang yang masuk ke dalam tempat tinggal memang menyebalkan. Inilah mitos yang terjadi waktu timbul katak masuk ke dalam tempat tinggal. Sebab, diyakini si pemilik tempat tinggal akan kesulitan uang dalam waktu dekat.
Kupu-kupu masuk tempat tinggal. Sering toh sampeyan menjumpai ini. Kalau katak diyakini menyedot uang, tidak sama dengan hewan bagus satu ini. Banyak yang percaya, bila timbul kupu-kupu masuk ke dalam tempat tinggal, berarti sang pemilik tempat tinggal akan kedatangan tamu & mendapatkan uang yang tidak terduga dalam waktu dekat.
Tahu tokek. Kalau sampai tidak tahu yo kebangeten. Tentang tokek ini selalu dikaitkan dengan menghiting bunyinya. Tak masuk akal cita rasanya bila bertanya ihwal nasib pada seekor hewan. Namun, tokek acapkali menjadi rujukan pertanyaan dalam menebak nasib baik atau tidak baik. Bila menghitung bunyi tokek, tebakan terakhir diyakini sebagai nasib yang didapat dalam waktu dekat.
Nah yang terakhir & paling ditakuti ialah kejatuhan cicak. Bila waktu sedang duduk & tiba-tiba timbul hewan yang nyes ini jatuh ke badan, diyakini akan timbul anggota keluarga atau kenalan yang meninggal. Jatuhnya cicak dipercaya sebagai pemberi warta berasal murung tadi.
Nah kini kita ke topik utama kita. Burung ulik-ulik. Tidak sedikit yang menunjukkan burung ulik-ulik atau tuwu ini ialah burung rahasia. Jika burung ini acapkali datang di lebih kurang kita & bunyinya menyayat hati, mengambarkan timbul seseorang yang akan meninggal global. Tahayul. Mungkin iya. Tapi kalau mengalami insiden ini tiga kali. Mungkin tidaklah nisbi tiga kali menjadi patokan, akan akan tetapi fenomena yang timbul misalnya demikian.
Dulu, waktu awal-awal menikah. Setiap mahgrib timbul burung ulik-ulik mendatangi lebih kurang tempat tinggal kontrakan. Terbang ke timur utara ke selatan. Bunyinya selalu bikin kita merinding, apalagi andai saja bunyi di tengah malam. Sudah lima hari burung itu selalu di lebih kurang tempat tinggal kontrakan kami, & di hari ke 7, anak tetangga meninggal.Tapi sesudah itu burung rahasia itu tidak bunyi-bunyi lagi. Menghilang.
Saya tidak menghitung berapa usang persisnya, kemudian burung ulik-ulik itu datang lagi dengan bunyi yang sangat angker. Saya tidak ngeh, kalau saja istri aku tidak mengingatkan waktu anak tetangga kontrakan tetanggaku meninggal. Si burung rahasia itu rajin datang & selalu bunyi. Saya hanya berpikir, apakah akan timbul yang meninggal?
Innalillahi wa inaillaihi. Anaknya tetanggaku meninggal lagi, adiknya yang meninggal beberapa tahun yang lalu. Hanya berselang tidak lebih berasal dua tahun, saudara tertua adik itu meninggal, sanggup di bayangkan begitu terpukul orang tuanya. Kenapa burung rahasia itu selalu datang di lebih kurang kami.
Yang terakhir, masih yang modern, tidak lebih berasal 2 bulan. Kami kedatangan burung itu setiap hari. Baik petang ataupun malam hari si burung rahasia selalu bunyi. Dalam keheningan malam bunyi itu semacam panggilan. Saya tidak berpikir apa-apa, sebab tidak timbul seorang tetanggaku yang sedang sakit parah.Tapi takdir kematian datangnya tiba-tiba & tidak pernah sanggup kita duga.
Pagi itu, baru beberapa hari yang lalu 40 harinya, pak Mardanus kepala RT kami berangkat ke tokonya. Hujan sisa malam hari belum jua reda, masih rintik-rintik turun. Sepagi itu pak Mardanus telah mengantarkan elpiji. Takdir memang tidak timbul yang tahu. Pak Mardanus kecelakaan waktu hendak putar pergidi Ring Road utara.
Lantas, kemana burung ulik-ulik itu pergi? Burung itu pergi begitu saja, hanya memberi mengambarkan kepada kita. Tahayul? Mugkin. Tapi pasca kematian pak Mardanus ini bener-bener mengingatkan aku dulu waktu masih di tempat tinggal kontrakan. Sudah sua hari ini, burung itu selalu bunyi. Terbang ke timur & pergilagi ke barat. Singgah di pohon mangga di samping tetanggaku. Gusti, pangapunten andai saja kami mempercayai hal-hal yang tidak masuk akal ini. Tapi andai saja Engkau mengirim burung ulik-ulik sebagai “mengambarkan” timbul yang akan meninggal, itulah Kuasa-Mu. Nuwun.
https://duniakeris.com/
https://duniakeris.com/shop/
https://duniakeris.com/category/dapur-keris/
https://duniakeris.com/category/pamor-keris