Dunia Keris Seperti pada judul goresan pena singkat aku kali ini, pada prinsipnya, segala makhluk hidup dibumi ialah makhluk berenergi. Dalam arti, mempunyai getaran langsung dengan spesifikasi langsung. Energi ini tidak bisa musnah. Ia akan bersatu dengan sesuatu yang menawarkan media. Getaran batu nisan tua dibanding batu nisan buatan pemahat baru, tentu berbeda. Batu nisan jaman dahulu berasal dari tebangan pohon, selesainya sekian ratus tahun, membatu serta menjadi fosil.
Getaran fosil kayu itu, akan mengeluarkan energi, mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Termasuk manusia serta hewan. Ada sebentuk atmosfer langsung yang dihasilkan fosil itu. Energi yang dihasilkan, bisa negatif atau positif. Bergantung kepada riwayat fosil serta pemilik yang tidur dibawahnya.
Langit serta bumi, juga mempunyai getaran, bangunan tembok, batu, kayu, bambu yang dibuat jadi rumah tinggal, juga mengandung getaran. Getaran itu bisa mempengaruhi kondisi manusia. Disamping itu getaran jiwa pembuatnya, penghuni atau siapapun yang pernah tinggal dalam sebuah rumah, akan meninggalkan getaran langsung jikalau telah balik dari rumah tersebut. Getaran itu disimpan dalam media ruang yang ada. Semakin usang mengendap akan berubah menjadi energi.
Getaran nafsu, emosi, kelainan jiwa serta sejenisnya, tentu akan menghasilkan energi negatif. Getaran kekuasaan, kemakmuran, kemenangan akan menghasilkan energi positif. Paling tidak, akan memacu optimisme penghuninya.
Tidaklah mengherankan, banyak orang berburu barang antik peninggalan bangsawan atau orang terpandang, atau milik para pertapa zaman dahulu. Kesemuanya dimaksudkan menjadi sarana untuk ikut mewarisi energi positif yang terkandung pada benda-benda tersebut. Istilah Jawa: nyadhong sawabe. Memang bukan sesuatu yang mustahil, alasannya adalah energi itu sendiri tidak pernah bisa dimusnahkan. Termasuk energi kita.
Disamping, bisa membangun lingkungan berenergi positif, energi manusia juga mampu menyerap energi dari luar tubuhnya. Sekian dulu semoga menambah wawasan buat kerabat perkerisan sekalian.
Maturnuwun