Dunia Keris Selamat tiba kerabat perkerisan. Pernah mengalami satu situasi dimana kita bingung buat mengerjakan suatu hal. Terjebak dalam labirin kebingungan yang kemudian memunculkan kalimat sebenarnya saya mau ngapain.
Ya, terkadang kita seringkali melupakan & bahkan tidak terfikirkan bahwa buat menuju hari esok yang lebih baik kita perlu menaikkan kualitas hidup kita. Baik itu ragawi ataupun spiritual. Tulisan ini adalah serupa catatan pribadi, sengaja saya bagikan pada sini buat memudahkan saya membacanya lagi, agar selalu eling akan peran saya dalam kehidupan saya secara pribadi. Syukur-syukur sanggup diambil kegunaannya sang kisanak semua. Tentu dalam konteks & alur cerita kehidupan masing-masing.
Seperti waktu saya menulis ini misalnya, tanpa saya sadari ternyata secara nir langsung saya sudah berperan menjadi penulis. Bahkan kalau saya hitung-hitung, dalam keseharian, mulai dari bangun pagi hingga tidur lagi, ternyata sudah begitu banyaknya saya memiliki peran. Sebanyak apa yang menjadi aktifitas saya dalam menjalani kehidupan itu sendiri.
Sekedar contoh saja, suatu waktu saya sedang online, adik saya tiba ke tempat tinggal, bersamaan menggunakan itu, istri saya berteriak minta tolong buat ikut memarahi anak karena habis berantem pada sekolah. Tak lama kemudian, handphone berdering dari galat satu kawan saya yang bertanya wacana mesin motornya yang seringkali ngadat.
Ternyata, tanpa saya sadari, dalam sesaat saya sudah memerankan empat peran sekaligus. Sebagai blogger, seorang saudara tertua, orang tua, & seorang sahabat yang merangkap menjadi orang yang ngerti jeroan motor. Itu belum peran-peran yang lain yang tidak sanggup saya tuliskan pada sini, karena saking banyaknya. Itulah peran-peran kehidupan, mirip nyayian Godbless.
Kemudian saya mencoba menguji dari sekian banyak peran yang paling lebih banyak didominasi dalam kehidupan saya sendiri yang berdasarkan saya, sangat saya kuasai & professional. Dan saya sudah mencoba buat merenunginya menggunakan amanah. Sudahkan itu adalah satu bagian peran saya yang paling tepat?
Ternyata sama sekali nir! Dan nir ada satu peranpun yang sudah kita anggap paling baik itu adalah hal paling tepat. Betapa sebenarnya kita menjadi umat insan punya aneka macam kelemahan & kekurangan yang harus disadari yang kemudian diperbaiki. Dengan menyadari kekurangan dari diri kita, sebenarnya kita sudah memiliki kapital yang sanggup dipakai buat memilih arah kebingungan kita. menjadi akibatnya kita memiliki tujuan yang terang didalam menaikkan kualitas hidup itu sendiri, yaitu menggunakan intropeksi diri, & ada perjuangan buat memperbaikinya.
Adalah suatu yang sangat nir mungkin, bahwa semua peran itu sanggup kita perbaiki. Kita harus memiliki prioritas yang sesuai menggunakan lingkungan kehidupan kita. Saya hanya menekankan didasarkan pengalaman; bagaimanapun norma intropeksi diri itu sanggup membuahkan proses pembelajaran yang aneka macam & sanggup memilih arah saya mau kemana.
Sebagai contoh dari waktu saya berperan menjadi bagian dari sebuah komunitas blogger. Ternyata saya aneka macam sanggup ilmu, setidak-tidaknya saya sudah belajar & menjadi mengerti tata cara komunikasi menggunakan orang yang sama sekali nir saya kenal hanya dari kalimat-kalimat yang terbaca. Sebagaimana saya harus maupun berkomunikasi menggunakan hanya menuliskan apa-apa yang ada dibenak agar dimengerti tanpa menyinggung pembacanya, malah bila perlu kita sanggup merogoh segi positip buat peningkat kualitas diri.
Umpanyanya lagi, saya sedang menyapa rekan-rekan blogger yang saya kenal didunia maya, membaca tulisannya, memberi komentar, merespon komentar & lain sebagainya. Ternyata tanpa saya sadari sebelumnya disana banyak pelajaran pengetahuan berharga yang sanggup memicu kelemahan-kelemahan kita buat menjadi lebih baik lagi. Atau boleh dikatakan menggunakan kemauan memahami kelemahan-kelemahan yang kita miliki, akan menjadikan kita anak didik yang baik.
Belum lagi contoh dari peran-peran yang lain. Jadi aneka macam dari setiap jengkal langkah kita yang membuat kita jadi belajar buat menaikkan kualitas diri, asal ada kemauan buat memperbaiki setiap kelemahan kita. Dan nir ada lagi istilah kebingungan & melamun tanpa pemugaran kualitas hidup. Karena sejatinya setiap orang sudah melakukan intropeksi diri pada galat satu peran kehidupannya, hanya tinggal menambah jumlahnya, demikian kalimat sebuah ungkapan. Nuwun. Semoga ada kegunaannya.