Bunga ternyata tidak hanya indah buat dipandang, tapi banyak sekali manfaat hebat lain terkandung didalamnya. Setiap bunga memiliki arti, makna bahkan manfaat yg bhineka. Penelitian ilmiah membuktikan mandi bunga itu dapat membersihkan cakra sebagai puat energi insan yg pada proses selanjutnya dapat menguatkan medan aura.
Sebagai contoh, apabila Anda melihat sepasang calon pengantin yg dalam kesehariannya terlihat biasa-biasa saja saja, setelah melakukan prosesi jamasan bersama media mandi bunga terlihat tidak sama dalam persandingan. Hal ini, karena bunga memiliki daya magnet tersendiri yg membangun siapapun yg memandangnya merasa lebih terpesona karena kerja menurut aura-nya yg telah dibersihkan.
Penguatan & pembersihan aura itu, berawal menurut kebugaran fisik & psikisnya yg salah satunya didapatkan memalui mandi bunga, bahkan selain energi bunga, bau (harum) bunga-bunga tertentu itu, juga dapat mempengaruhi sentra saraf insan buat beraktifitas yg serba positif.
Dari beberapa litertatur kitab klasik, mafaat bunga banyak ditemukan. Dan, Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi pun banyak mengupas perihal manfaat bunga mawar yg disebut sebagai raja bunga, melati sebagai penenang, teratai, sebagai pacar atau inai, & sebagainya.
Selain energinya, bunga juga memiliki bau yg khas. Ada sebuah penelitian yg dilakukan beberapa dokter jiwa di Inggris, setipa berkumpul 100 holligan atau suporter bola yg doyan bikin rusuh, maka disitu muncul bau khas, yg pada dasarnya bau itu tidak dapat dicium, tetapi hakikatnya terdapat. Yaitu, bau yg merangsang saraf massa buat berperilaku brutal.
Jadi, apabila Tuhan menciptakan bau yg merangsang orang menjadi beringas, tentu Tuhan juga menciptakan bau khas yg lain sebagi penyeimbang dalam kehidupan. Artinya,ketika terdapat yg negatif, tentu terdapat yg positif. Diyakini sepenuhnya bau yg positif itu dapat diperoleh menurut bau (harum) bunga-bungaan, & menurut sini pula kemudian muncul apa yg kemudian disebut Aromaterapi. Yakni, penyembuhan bersama memanfaatkan bau bunga-bungaan tertentu.
Berabad silam, Jalaluddin As-Suyuthi telah mengupas manfaat banyak sekali bunga. Misalnya, bunga mawar yg olehnya disebut sebagai bunga yg berguna buat memeprkuat perut serta membantu pencernaan, & sebagainya. Nenek moyang kita juga meyakini bau khas bunga-bungaan yg pada umumnya bau wangi apabila tercium, atau bentuknya yg indah apabila dilihat, maka secara alami hal itu mendatangkan rasa nyaman dalam perasaan. Orang terbaru seperti sekarang ini menyebutnya bersama istilah relaksasi, yaitu, mengendorkan stress berat emisional sebagai penyebab utama datangnya penyakit.
Vibrasi energi buna, dipercaya bekerja buat menstabilkan medan energi, maka sistem pencernaan pun berfungsi bersama baik. Sehingga tubuh memiliki kemampuan memiliki kemampuan melakukan asimilasi gizi. Sementara metode buat memanfaatkan energi bunga yaitu melalui mandi bunga. Meski tidak harus tengah malam atau tidak harus kembang tujuh rupa, permanen saja energi positif itu dapat diserap. Manfaat mandi bunga degan praktis dirasakan ketika seseorang dalam syarat sedang gelisah, tegang atau stres. Karena itu, orang-orang terdahulu mengobati orang yg sedang terganggu jiwanya bersama cara di mandikan air bunga, bahkan orang yg seret belum juga menikah pun disarankan agar sering mandi bunga tujuh rupa.
Ada banyak sekali cara emnggunakan bunga sebagai obat. Yaitu, sebagai obat oral (dimasukkan/dimakan) atau sebagai obat luar. Namun terdapat cara yg praktis & dapat dilakukan oleh siapapun. Cara termudah memanfaatkan bunga buat diambil energinya, ialah denga cara yg telah dikenal oleh nenek moyang kita berabad silam. Yakni mandi kembang.
Dalam sebuh penelitian berkait bersama mandi kembang ini, terdapat sebuh kesimpulan sikap mental, seperti ketakutan, kecemasan, tidak percaya diri & rasa ingin memiliki itu sama artinya bersama menyiapkan dirinya menghadapi agresi penyakit. Sebaliknya, apabila pola pikir orang itu menjadi positif, melalui penggunaan terapi bunga atau terapi energi lainnya, maka penyakit akan balik karena tidak betah bertahan lebih usang lagi.
Dalam hal pemanfaatan energi bunga sebagai obat, terdapat yg menggunakan cara mengumpulkan embun pagi (yg masih hangat) menurut bunga-bungaan tertentu. Atau menempatkan majemuk bunga dalam satu wadah lalu dilayukan pada panas mentari terlebih dahulu.
Pemanfaatan energi bunga ini, oleh pakar aura telah diteliti kebenarannya. Terbukti, setelah memanfaatkan energi bunga dalam bentuk tablet atau pil, atau bahkan bersama mandi bunga secara konvensional. Umumnya banyak sekali penyakit yg terjadi sekarang ini, penyebab terbesarnya ialah faktor kejiwaan. Artinya, ketika jiwa seseorang sedang dalam duduk perkara, maka fisiknya pun akan ikut sakit. Namun demikian, tidak semua penyakit itu timbul menurut faktor kejiwaan. Dalam kitab klasik At-Thibbun Nabawi djelaskan penyakit disebabkan oleh gangguan cuaca, salah makan (racun), luka, gangguan makhluk halus & kejiwaan. Dan menurut kelima faktor terset kejiwaanlah yg paling mendominasi. Disarikan menurut banyak sekali sumber terpilih, & semoga berguna..matur suwun