Dunia Keris Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan sebelumnya, Spiritual : Kajian Singkat Rajah Kalacakra. Sejauh ini, kebanyakan Ilmu Kalacakra yang tersebar kalau kita telisik lebih jauh lebih bersifat ilmu gaib & ilmu khodam. Yang buat menguasainya biasanya dilakukan beserta mewirid amalannya, atau beserta transfer tenaga / khodam dari orang yang sudah meguasai ilmu ini. Tapi sayangnya nir dilandasi beserta filosofi yang orangnya harus penuh beserta cinta kasih buat nir membalas perbuatan dursila seseorang mirip yang sudah aku narasikan dalam tulisan sebelumnya.
Ilmu Kalacakra yang lebih dekat beserta diunggul-unggulkannya karena keampuhannya menjadi ilmu kesaktian, menjadi ilmu pertahanan sekaligus buat menyerang. Kebatinan keilmuannya nir sejalan lagi beserta filosofi dasar Ilmu Kalacakra, sehingga dalam prakteknya selain dijadikan benteng gaib, ilmu ini juga dipergunakan menjadi kesaktian gaib buat menyerang, atau beserta sengaja dipergunakan buat melunturkan keilmuan seseorang.
Sejauh ini pemahaman mengenai ilmu sepuh ini acapkali dikatakan bahwa Ilmu Kalacakra merupakan keliru satu ilmu gaib yang dipergunakan dalam masa kemudian buat menangkal ajian kesaktian versus, menyerang pulangkekuatan gaib musuh & memiliki kekuatan menyerang mahluk halus hingga terluka parah bahkan mangkat. Dan dari beserta sugesti "rajah" Kalacakra, maka kekuatan tenaga ilmunya dipusatkan / ditempatkan dalam dada. Ilmu Kalacakra juga dipergunakan buat menangkal / mengusir mahluk halus dursila beserta cara memasang rajahnya dalam wilayah-wilayah yang diperkirakan wingit & ada mahluk halusnya.
Beberapa kegunaan Ilmu / Rajah Kalacakra dalam mayapada keilmuan gaib dalam negeri yang dikatakan orang dalam jaman kini merupakan buat :
Menangkal segala agresi ilmu gaib.
Menaklukan gangguan mahluk halus Jin, Gondoruwo, dsb.
Menjauhkan diri dari segala perbuatan nir baik & kejahatan.
Membalik niat dursila orang lain supaya menjadi niat yang baik.
Menundukkan amarah musuh, dendam & iri hati.
Membuat pagaran gaib rumah, toko, dll.
Menolak segala bala (karma jelek), baik yang akibatkan sang orang lain ataupun imbas dari perbuatan sendiri.
Menjauhkan segala kesialan & membalik hal-hal nir baik menjadi baik.
Karena bersifat ilmu gaib & ilmu khodam, mantra Kalacakra hanya akan bekerja beserta baik dalam orang-orang yang sudah mendapat khodam ilmunya (diijazahkan) atau yang sudah mendapat transfer tenaga & yang mempunyai kekuatan sugesti dalam amalannya. Cara menurunkan / mengijazahkan ilmu rajah kalacakra juga dapat dilakukan beserta cara menuliskan rajah gaib atau rajah tenaga dalam dada seseorang. Tetapi bagi yang ingin otodidak, belajar jarak jauh, & belum mendapatkan khodam ilmunya, atau belum mendapat transfer tenaga, beserta usahanya sendiri membaca / mewirid amalan itu mungkin nir akan poly bermanfaat. Sekalipun ada kegaiban sesudah membacanya, biasanya nir besar kekuatannya.
Kegaiban dari ilmu gaib & ilmu khodam berasal dari kekuatan sugesti amalan-amalan, doa & mantra, atau kekuatan kegaiban dari khodam ilmunya saja, bukan dari kekuatan kebatinannya, & nir didasarkan dalam olah batin / sukma. Dengan demikian dalam ketika mengamalkan ilmu dalam atas, seseorang harus hapal beserta bacaan mantra / amalan ilmunya, & keberhasilannya sangat bergantung dalam pemberian / transfer khodam / tenaga, sehingga penganut ilmu gaib & ilmu khodam akan poly bergantung kepada pengajar yang memberi ilmu.
Rajahan / asma'an kalacakra itu harus sering diwiridkan amalan / doanya supaya terus terjaga kekuatannya, nir dapat diklaim sekali didesain akan terus kuat kegaibannya & berfungsi selamanya, apalagi yang bersifat transfer khodam / tenaga, karena kekuatan gaibnya menyatu beserta sugesti pemakainya. Sama juga beserta ilmu gaib / khodam, jikalau jarang dibaca amalannya, kekuatan gaibnya akan memudar.
Sebagai kekuatan gaib asma'an, seharusnya ilmu rajahan itu juga dipergunakan menjadi sarana doa beserta cara si pemakainya sering membaca ulang doa / mantranya atau membaca ulang doa yang tertulis dalam rajahan itu beserta tangannya menyentuh & beranjak mengikuti bentuk tulisan / gambar rajahannya, buat mengsugesti supaya kekuatan gaib rajahan itu permanen hidup & energinya permanen kuat. Semakin kuat & sering seseorang menuangkan doa / sugesti ke dalam gaib rajahan itu, kegaibannya akan semakin kuat.
Praktek Ilmu / Rajah Kalacakra dalam keilmuan, dari beberapa orang yang mendapat pengijazahannya bentuk ilmunya merupakan berupa perisai tenaga dalam depan dada. Perisai tenaga dalam depan dada mirip itu hanya cocok buat melindungi kita dari agresi yang datangnya dari arah depan, cocok buat konflik adu tenaga yang posisinya saling berhadapan.
Kelemahannya, posisi perisai energinya yang dalam depan dada itu nir dapat melindungi kita dari agresi yang datangnya dari arah belakang, samping kiri-kanan, atas, bawah, dsb. Dan kalau kita masuk ke wilayah-wilayah menakutkan yang poly berisi mahluk halus yang nir baik, perisai itu nir dapat melindungi kita dari gaib-gaib yang ada dalam lokasi itu. Pagaran tenaga yang baik bentuknya membungkus objek yang dipagari.
Praktek lain Ilmu / Rajah Kalacakra dalam keilmuannya, dari orang yang mendapat pengijazahannya, bentuk ilmunya ada yang selain berupa perisai tenaga dalam depan dada, juga ditambahkan khodam pelindung. Bentuk keilmuan ini lebih baik daripada sekedar perisai tenaga yang pasif membisu saja, karena khodamnya itu juga akan ikut melindungi orangnya.
Ilmu-ilmu yang rata beserta aji kalacakra juga poly diajarkan dalam keilmuan kebatinan kejawen, namanya saja yang bhineka. Banyak orang yang benar mendalami kebatinan, baik kebatinan kanuragan maupun yang mengikuti penghayatan kebatinan melalui sirkulasi-sirkulasi kebatinan kejawen yang mengajarkan kesejatian insan. Dalam dirinya sudah terkandung suatu kegaiban yang ketika pasrah mendapat dirinya diserang & dianiaya, justru dirinya nir dapat diserang, nir dapat disentuh, nir dapat dikenai pukulan.
Dengan berpegang dalam filosofi segala bentuk kekuatan dursila & kesombongan insan akan luluh & tunduk dalam perbawa pengayoman, kebaikan, & kerendahan hati, bila seseorang berniat memberi pelajaran kepada penyerangnya. Orang itu hanya perlu mengkonsentrasikan batinnya saja, mengsugesti kegaiban sukmanya saja, bahwa ketika ada seseorang menyerangnya, maka orang penyerangnya itu akan kehilangan kekuatannya, kehilangan ilmunya, membisu mematung tidak dapat beranjak, lumpuh tidak dapat berdiri, dsb. Kegaiban mereka juga dapat memusnahkan keampuhan ilmu gaib & ilmu khodam (ilmu sihir & guna-guna). Nuwun.