Dunia Keris Selamat tiba kerabat perkerisan. goresan pena ini artinya kelanjutan goresan pena sebelumnya yg membahas melihat mistik melalui mata ketiga atau cakra ajna. Melihat mistik secara batin yg akan kita bahas kali ini berbeda memakai caa sebelumnya Kupas Tuntas 3 Tingkatan Melihat Alam Gaib
Melihat mistik secara batin artinya melihat mistik memakai mengandalkan ketajaman / kepekaan rasa (alat keenam) yg sedulur papatnya tidak beranjak keluar tubuh. Dengan cara ini yg melihat mistik bukanlah mata & kesadaran kita, akan namun artinya alat keenam.
Melihat secara batin ini umumnya terjadi pada orang-orang yg peka / tajam batinnya, atau pada orang-orang yg mendalami penghayatan kebatinan atau ilmu-ilmu batin. Orang-orang yg menekuni suatu kebatinan umumnya mempunyai batin yg peka, kuat & tajam, & mempunyai kedekatan memakai roh sedulur papatnya, sehingga orang-orang tersebut mampu mengerti tentang kegaiban, rasa & firasat. Kepekaan & ketajaman batin (alat keenam) mereka tidak semata-mata dimaksudkan buat melihat mistik, namun bersifat umum dalam segala bidang.
Kepekaan & ketajaman batin mereka umumnya digunakan buat peka rasa terhadap suasana mistik pada kurang lebih daerah mereka berada & berkomunikasi memakai para mahluk mistik yg ada. Komunikasi memakai roh-roh lain (pula memakai roh sedulur papatnya) dilakukan secara kekerabatan batin atau kekerabatan rasa, bukan melalui jalur komunikasi cakra mata ketiga, sehingga tidak wajib melakukannya memakai konsentrasi spesifik melihat mistik.
Kepekaan & ketajaman batin mereka umumnya bukan hanya mampu buat mendeteksi eksistensi sosok mahluk mistik, namun pula peka buat merasakan gejala alam bareng kegaiban pada dalamnya. Peka rasa buat menilai kepribadian orang lain, peka rasa tentang suatu kejadian hasil (weruh sak durunge winarah) & sering mendapatkan inspirasi / wangsit tentang suatu kejadian tertentu hasil.
Kepekaan & ketajaman batin mereka itu pula mampu buat mengetahui kegaiban tingkat tinggi, tergantung pencapaian masing-masing orang. Bukan sekedar buat melihat mistik, kepekaan rasa yg disatukan memakai kekuatan kebatinan pula menjadi kekuatan mereka buat mengusir roh-roh halus atau buat menjadikan suatu kejadian mistik.
Jadi kemampuan mereka melihat mistik tergantung pada kepekaan rasa & batin mereka buat menangkap getaran-getaran kegaiban & menangkap sinyal mistik berdasarkan roh sedulur papatnya, tingkat kesatuan sukmanya & kekuatan sukmanya.
Melihat mistik secara batin tidak mengharuskan adanya komunikasi antar roh melalui cakra tenaga mata ketiga. Justru disitu kelebihannya, yaitu tidak bergantung pada adanya komunikasi antar roh, tidak bergantung pada cakra tenaga mata ketiga (ajna), & tidak wajib dilakukan memakai konsentrasi spesifik.
Jila kepekaan batin kuat, orang akan simpel buat merasakan suasana mistik pada lingkungannya berada, simpel buat mendapat sinyal berdasarkan sedulur papatnya yg mampu berupa firasat, inspirasi, gejala petunjuk, rasa / feeling / intuisi, & penglihatan / citra-citra mistik, dsb.
Jila tingkat kesatuan antara sedulur papat memakai kesadaran / pancer-nya lemah, citra mistik yg diterimanya hanya akan berupa sekelebatan-sekelebatan bayangan saja, tidak jelas, & buat mendapatkan warta citra yg lengkap akan poly mengandalkan bisikan wangsit / inspirasi. Tetapi bila tingkat kesatuan antara sedulur papat memakai kesadaran / pancer-nya kuat, & mempunyai kemampuan yg baik buat fokus memakai kepekaan batinnya (tidak memakai pikirannya), citra-citra mistik itu mampu diperjelas & mampu diikuti gerakannya.
Kelemahan melihat mistik secara batin artinya sifat penglihatannya yg tidak langsung, & sering dialami sang para pemula. Penglihatannya hanya mampu dibatin saja, mengawang-awang, hanya sekelebatan saja, tidak mampu dipastikan apakah yg dilihatnya itu sungguhan atau hanya halusinasi saja. Kelemahan ini mampu diatasi kalau saja kita mampu berinteraksi langsung secara tenaga memakai sosok-sosok mistik yg kita lihat, mirip memakai cara-cara olah tenaga & olah rasa, sehingga kita mampu memastikan bahwa sosok itu benar ada pada daerah keberadaannya yg kita lihat.
Untuk keperluan itu usahakan kita melatih olah rasa & olah tenaga, memakai latihan tenaga dalam murni atau meditasi tenaga, atau cara-cara kebatinan yg ada. Satu hal yg perlu diperhatikan, pakai selalu sebelumnya buat pagaran diri, & jikalau naluri Enda merasakan hal berbahaya, usahakan jangan diteruskan.
Sekalipun melihat mistik memakai mengandalkan kepekaan rasa sang para pemula sering diklaim menjadi suatu kelemahan, namun sebenarnya disitulah kelebihannya. Karena itu akan menjadi dasar buat ditingkatkan pada kemampuan yg lebih tinggi. Kelemahan ini mampu diatasi memakai berinteraksi langsung secara tenaga memakai sosok-sosok mistik yg kita lihat, mirip memakai cara-cara olah tenaga & olah rasa, sehingga kita mampu memastikan bahwa sosok itu benar ada pada daerah keberadaannya yg kita lihat. Dengan peka rasa seseorang mampu merasakan suasana mistik pada sekitarnya & mampu semakin masuk ke dalam kegaiban yg ditemuinya.
Pada orang-orang yg tekun mendalami kebatinan / spiritual & tapa brata, peka rasa & batin, weruh sak durunge winarah, melihat mistik, terawangan mistik, melolos sukma, medhar sukma, dsb, umumnya merupakan bagian yg tidak terpisahkan berdasarkan kegaiban sukma mereka, merupakan kemampuan mistik yg menyatu memakai diri mereka, menjadikan mereka orang-orang yg linuwih & waskita. Biasanya kemampuan atas ilmu-ilmu tersebut tidak secara spesifik dipelajari, namun terjadi memakai sendirinya menjadi bagian berdasarkan kegaiban sukma mereka, menjadi dampak berdasarkan ketekunan penghayatan kebatinan / spiritual & tapa brata mereka.