Dunia Keris Selamat datang kerabat perkerisan. Banyak sekali beredar dampak rekaman video serta foto tentang keberadaan makhluk gaib yg sekarang mudah kita akses di internet. Pun juga belakangan ini marak kembali dengan film-film hantu di layar lebar, dengan berbagai macam wujud makhluk gaib yg sangat mengerikan. Nah, pada kesempatan kali ini saya akan mencoba menjelaskan secara logis tentang penampakan yg hingga bisa terekam atau tertangkap oleh kamera.
Secara awam, saat malam hari, makhluk gaib mudah terlihat dengan bantuan gelap. Seperti halnya cahaya, api serta asap lebih mudah terlihat saat gelap. Siang hari, makhluk gaib sukar terlihat karena terang sinar mentari. Mata yg kurang peka terhadap penampakan makluk gaib, akan sulit mengartikan penampakan-penampakan yg terdapat.
Secara fitrah, setiap manusia semenjak lahir telah dibekali oleh Sang Pencipta serupa reciever untuk menangkap sinyal keberadaan makhluk gaib, yg akan bereaksi saat manusia serta makhluk gaib bersinggungan dalam radius eksklusif. Itulah kenapa, ketika seseorang mengalami perasaan yg janggal, seperti rambut dikepala terasa berdiri, serta mata seolah ingin tertuju pada arah eksklusif, pertanda terdapat makhluk gaib yg sedang mendekat. Biasanya yg lebih sering terjadi pada manusia yg tak mengasah indera keenamnya secara teratur serta baik ialah penampakan sebuah cahaya, lebih mirip asap yg muncul dalam gelap, pelan-pelan mulai jelas serta membentuk wujud makhluk eksklusif, asap yg keluar entah asal mana, padahal tak terdapat sesuatu yg terbakar.
Api berwarna merah, merah kekuningan serta terdapat juga api yg terlihat berwarna biru. Tiga hal yg saya sebutkan barusan ialah merupakan tingkatan asal golongan makhluk halus. Seperti yg kita tahu, api yg paling panas ialah bara. Turunan api yg paling rendah ialah asap. Asap inilah yg sering tertangkap oleh mata kita secara kebanyakan, serta bahkan sering tertangkap oleh kamera. Sekedar untuk kita ketahui dengan, makhluk gaib itu abstrak padat layaknya badan manusia yg terbuat asal segumpal darah.
Sebagai ilustrasi, coba kita nyalakan rokok, dengan latar belakang gelap, lihatlah asap yg keluar asal ujung roko tadi. Lihatlah pelan-pelan serta akurat, lama-lama gumpalan asap tadi akan membentuk sebuah wujud eksklusif, atau mungkin bisa jadi mirip bentuk eksklusif. Begitulah kira-kira pandangan mata manusia menangkap penampakan makhluk gaib. Pertanyaannya kemudian, lalu yg di film-film itu? Jawabanya itu imajinasi tim kreatif saja. Kalaupun toh terdapat yg seperti tubuh manusia, itu tetap saja seperti bara api yg menyala. Bukan badan yg berdarah-darah seperti orang yg habis terlindas truk.
Seperti yg telah saya singgung diatas bahwa mahkluk gaib mempunyai tiga sifat dasar. Api merah melambangkan sifat makhluk gaib yg penuh dengan angkara murka, tak bersahabat serta cenderung jahat. Makhluk gaib dengan warna ini umumnya tak ingin terlihat oleh manusia. Ilmunya juga sangat tinggi sehingga amat sulit manusia awam melihatnya. Biasanya mereka ini menjadi penguasa di sebuah kerajaan makluk gaib.
Api biru melambangkan makhluk gaib yg teguh pendirian dengan ilmu gaib yg cukup tinggi. Makhluk gaib yg cukup arif bijaksana di lingkugannya. Makhluk gaib dengan sifat ini juga jarang menampakkan diri serta tak mau mengganggu manusia. Makhluk gaib ini sering dipuja dengan sesaji oleh manusia.
Yang terakhir, api putih (asap) melambangkan makhluk gaib dalam tingkatan paling rendah. Mereka ini hanya masyarakat biasa dalam lingkup sosial kerajaan setan. Punya sifat nakal serta arogan. Sering menampakan diri pada manusia untuk menggoda serta menakuti. Ilmunya juga minim, jadi banyak dianatara mereka tanpa sadar terekam oleh kamera poto serta video. Makluk gaib seperti ini sangat mudah untuk dipandang. Jumlahnya pun sangat banyak serta berdiam disembarang tempat. Dan golongan makhluk gaib inilah yg sering merasuki manusia hingga terjadi fenomena kesurupan. Akhir celoteh asal penulis, semoga tulisan singkat ini menambah wawasan buat kerabat perkerisan sekalian. Kurang serta lebihnya saya ucapkan terima kasih. Lebih-lebih mau menambahkan wawasan panjenengan dalam kolom komentar di bawah. Maturnuwun. Wassalam.
Yogyakarta, 090816