Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat malam kerabat perkerisan dan terimakasih masih setia berkunjung disini. pengalaman pribadi sebenarnya adalah repostng pada blog saya sebelumnya. Dalam dunia supranatural sudah bukan rahasia lagi apabila seseorang bisa mendatangkan guru gaib. Dan itu pula berlaku bagi kita apabila kita mau bareng niat yg sungguh-sungguh, semua itu mungkin
Dalam tulisan saya kali ini, saya akan membagikan satu dari sekian banyak cara untuk mendatangkan guru gaib yg sinkron pengalaman sendiri.
Sedikit saya akan bercerita untuk awal dimana saya mendapatkan amalan ini. Perkenalanku bareng Pak Ahmad yg berasal dari Sampang, Madura inilah yg mengantarkanku pada pengalaman rohani yg aneh dan sangat sulit kumengerti. Saat itu tahun 1996, saya menjelang ujian akhir pada STM swasta pada Gresik.
Meskipun saya mengambil jurusan dibidang listrik, jujur saja saya sangat menyukai ilmu-ilmu bernuansakan mistis. Seperti ilmu-ilmu kesaktian. Mengapa seperti itu? Salah satunya adalah karena gejolak jiwa mudaku yg selalu menuntutku mejadi jiwa yg mumpuni dan memiliki kelebihan dari yg lain. Selain itu pula karena untuk membentengi diri karena jauh dari famili yg memang pada Gresik saya sendiri. Oleh karenanya aku berusaha belajar dan tekun mencari serta mengasah batin kepada orang yg kuanggap mumpuni, yakni mereka yg memiliki ilmu-ilmu tertentu. Salah satunya dari Pak Ahmad yg dari Sampang karena memang disekitar tempat saya kost banyak orang dari Madura.
Beruntung saya mengenal Pak Ahmad, yg kuketahui bekerja sebagai penjual sayur mayor pada pasar Gresik dan nyambi sebagai tukang pijat refleksi.
Dan, semuanya memang serasa menjadi serba kebetulan. Pak Ahmad dan keluarganya rumahnya disebelah tempat tinggal kost saya. Dari situ saya berteman akrab bareng keluarganya dan acapkali beliau sering membagikan pengalamannya khususny yg berkaitan bareng ilmu-ilmu gaib. Sampai suatu ketika pak Ahmad bercerita perihal jenis ilmu gaib yg bisa dipergunakan untuk mendatangkan sesosok guru gaib.
Apa mungkin itu, Pak? tanyaku, sedikit ragu.
Kalau kamu tidak percaya, coba saja dan buktikan sendiri. Pudah-mudahan saja hal ini akan banyak membantumu, ujar Pak Ahmad.
Karena bertanya-tanya aku akhirnya menyanggupi usulan Pak Ahmad. Dengan sabar saya dibimbing agar bisa mewujudkan keinginanku tersebut. Saat itu Pak Ahmad memberi ajian yg eksklusif tingkat berat. Barangkali agar saya mundur dan menyimpan dalam-dalam hasrat saya tersebut.
Kalau kamu ingin menjadi orang mumpuni, kamu harus menyadari bahwa yg namanyua kesaktian berarti pada atas kewajaran. Artinya, timbul hal-hal gaib yg membantu kamu. Oleh karena itu kamu saya beri amalan yg diijazahakan guru saya dahulu untuk menemui guru gaib yg bernama Syeikh Saki Albantani. Beliau adalah sumber ilmu-ilmu gaib pada tanah Jawa, jelas Pak Ahmad yg menciptakan aku terkesima mendengarnya.
Setelah mendapat berbagai petunjuk dari Pak Ahmad, selanjutnya saya melakukan riyadhoh (tirakat) untu menebus ilmu tersebut. Saya disuruh melakukan mutih, yaitu hanya makan nasi putih dan air putih saja, tetapi tidak puasa, maksudnya saya boleh sarapan, makan siang ataupun makan malam namun hanya bareng nasi putih dan air putih. Waktu yg ditentukan adalah 40 hari, dinulai hari jumat. Setiap malam dalam masa tirakat, saya wajib membaca Surat Ad-Dhuha sebanyak 40 kali, setelah itu bareng membaca amalan dibawah ini pula 40 kali, amalannya adalah sebagai berukut:
Allahumma Ya Ghoni, Ya Mughni Aghnini Bihalalika An Haromika Ghinan, La Akhofu Minhu Fakron Wahdini Faini Dollun Wa Alimni Fainni Jahilun.
Setelah mengamalkan Surat Ad-Dhuha dan amalan diatas setelah hari ke 40 kemudian dianjurkan tidur yg diatas mata ditutup bareng daun sirih temurose (daun sirih yg kontiniu urat).
Hari demi hari tirakat tersebut aku lalui sambil terus sekolah. Kadang masuk sekolah kadang pula mbolos karena tidak bertenaga menahan kantuk. Masalahnya, mutih yg harus aku jalani berawal dari makan satu piring sampai hanya makan beberapa suap nasi karena eneg (mual). Sebab semakin lama nasi tersebut seperti bau basi. Dan kemudian aku hanya mampu makan nasi yg baru saya angkat dari panci saja sambil saya baui (menghisap) uapnya, maklum saja saya masak sendiri untuk mengirit biaya sekolah waktu itu.
Akhirnya bareng susah payah sampai pula aku menginjak hari yg ke 40. Hari terakhir itu terasa sangat berat karena disamping masih melakukan mutih, pula aku harus membaca wiridan Surat Ad-Dhuha dan amalan yg satunya masing-masing 440 kali. Sehingga hari itu saya harus membaca 880 kali sejak dari maghrib sampai selesai. Dengan hanya diselingi waktu sholat isya dan subuh, amalan itu selesai kira-kira pukul 08.00 pagi besok harinya.
Demikian tersebut, lelaku yg saya lakukan. Namun demikian dalam masa tirakat tersebut tidak timbul kejadian gaib sama sekali. Sampai aku berbuka bareng mulai minum air tajin (air cucian beras yg dimasak), kemudian bubur dan perlahan meningkat ke makanan yg lebih keras dan pedas.
Baru pada malam berikutnya setelah sholat isya, yg waktu itu tengah malam, dan ketika saya membaca amalan yg kedua, samar-samar dan makin jelas dating seorang lelaki paruh baya berperawakan sedang berjanggut dan bersorban seperti layaknya pakaian seorang haji atau ustadz. Dia dating menghampiriku seraya mengucapkan salam.
Assalamualaikum wahai muridku! demikan sapa lelaki itu.
Saya menjawabnya setengah galau. Tiba-tiba aku sadar bahwa ini tengah malam dan saya masih ingat pintu kost saya kunci. Hatiku tercekat dan eksklusif aku tengkurap karena takut dan agak ngantuk. Tak lama akupun tertidur.
Dalam tidurku saku bermimpi didatangi pria itu lagi. Dia bertanya padaku, Mengapa kamu takut dan tengkurap? Bukankah kamu selalu memanggilku dan berharap bertemu denganku? Kini tak usahlah kamu takut.
Dalam mimpi itu dia berbicara agak lama dan mengenalkan diri bareng nama Syekh Abah Saki Albantani. Beliau berpesan agar mengungkapkan wiridan ini (dia membacanya) kepada Pak Ahmad, agar Pak Ahmad mampu melihat beliau secara eksklusif. Kini aku baru tahu ternyata Pak Ahmad belum pernah berjumpa eksklusif bareng Syekh Abah Saki Albantani, walaupun telah terlebih dahulu mengamalkan tirakat yg sama.
Akhirnya malam itu pula saya mengetuk pintu tempat tinggal Pak Ahmad yg rumahnya memang bersebelahan bareng tempat saya kost. Dan ternyata Pak Ahmad belum tidur. Dengan antusias Pak Ahmad lalu membaca wiridan yg kuperoleh lewat mimpi (maaf tidak bisa saya sampaikan disini amalan wirid tersebut bareng berbagai pertimbangan) itu. Aneh, seketika pula kami mampu melihat Syekh Abah Saki Albantani, sehingga malam itu kami bercakap-cakap sampai hampir subuh. Kemudian Abah berpamitan dan berjanji akan dating setiap malam selasa dan malam jumat, atau sewaktu-waktu bisa dipanggil bila timbul hal yg mendesak.
Setelah kejadian itu akupun bergembira, namun syarat tubuhku, ternyata semakin rapuh. Karena selesai tirakat aku terkena maag akut dan typus yg mengakibatkan aku harus balik ke Tuban hampir 2 minggu. Disaat itulah Abah selalu menengok dan member pelajaran gaib ataupun menjawab pertanyaanku seputar kelinuwihan.
Setelah sembuh, aku harus menghadapi ujian akhir. Tentu saja saya gelisah. Banyak mata pelajaran yg tidak mampu aku ikuti selama aku terbaring sakit. Jangankan belajar membaca sepotong catatan pun sama sekali tidak. Untungnya aturan ujian tidak seperti sekarang, bisa-bisa aku tidak lulus.
Namun, keajaiban sungguh terjadi atas diriku. Dengan bantuan Syekh Abah Saki Albantani, aku bisa mendapat jawaban soal yg mencukupi, artinya nilaiku tidak tinggi, namun tidak timbul yg rendah. Mungkin Abah melihat jawaban sahabat yg pintar kemudian menyampaikan bisikan kepadaku jawaban-jawaban itu.
Berbagai jenis ilmu gaib memang selalu saja menciptakan decak kagum, meski tak jarang menciptakan kita galau dan bertanya-tanya. Namun yg jelas bila kita tekun, berfokus, dan khusuk menjalankannya, maka cepat atau lambat niscaya timbul hasilnya. Akhir kata cukup sekian dulu sekelumit cerita dari pengalaman saya pribadi, semoga menjadi manfaat dan menambah khasanah ilmu bagi kerabat perkerisan semua. Matur nuwun dan wassalam